KOMPAS.com - Media sosial diramaikan dengan video yang menunjukkan cekungan pada kaki usai ditekan dengan jari jempol yang tidak kembali ke bentuk semula.
Salah satu video tersebut diunggah oleh akun Instagram @infolokerksehatan.id pada Minggu (21/7/2024).
Dalam video itu, terlihat seorang pria sedang menekan kakinya hingga menyisakan bekas empat cekungan.
Namun, cekungan itu tak kunjung kembali seperti semula, layaknya kulit kaki normal.
Lantas, apakah hal itu menunjukkan adanya masalah kesehatan tertentu?
Baca juga: Momen Polisi Beri Tumpangan Pemuda yang Berjalan Kaki 2 Hari karena Tak Punya Ongkos
Penjelasan dokter
Dokter sub-spesialis ginjal hipertensi dari Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Wachid Putranto mengatakan, kondisi yang dialami pria dalam video disebut dengan edema tungkai.
Edema tungkai merupakan pembengkakan atau edema yang terjadi pada bagian tungkai kaki, baik salah satu maupun kedua kaki.
Kondisi tersebut terjadi akibat adanya penumpukan cairan yang terjadi di anggota tubuh, terutama kaki.
Cairan yang seharusnya ada di pembuluh darah justru merembes di bawah kulit dan menimbulkan bengkak yang apabila dipencet akan susah kembali.
“Pembengkakan yang terjadi di dua kaki terjadi karena beberapa penyakit pada ginjal, seperti gagal ginjal dan kebocoran ginjal (sindrom nefrotik),” jelas Wachid kepada Kompas.com, Selasa (23/7/2024).
Baca juga: Makan Buah Pakai Garam, Benarkah Bagus untuk Kesehatan Ginjal?
Selain masalah pada ginjal, pembengkakan pada kaki juga dapat terjadi karena gangguan jantung, gangguan hati, kurang gizi (malnutrisi), gagal hati (sirosis hati), atau karena pengaruh obat.
Obat yang bisa menyebabkan bengkak pada dua kaki adalah golongan calcium channel blocker yang digunakan untuk hipertensi.
Tak hanya pada kedua kaki, pembengkakan juga dapat terjadi pada satu kaki yang disebabkan oleh penyumbatan vena atau deep vein trombosis (DVT).
“Kasus DVT terjadi karena diabetes atau pada seseorang yang bepergian jauh dengan durasi duduk lebih dari empat jam,” ungkapnya.
Perbedaan DVT dengan edema tungkai adalah pasien yang mengalaminya umumnya akan merasa nyeri pada kaki yang bengkak.
Apabila pasien mengalami bengkak kaki karena perjalanan jauh, kondisi tersebut dapat disembuhkan dengan segera.
Baca juga: Berapa Batas Maksimal Jalan Kaki Per Hari? Ini Durasi dan Jaraknya
Pengobatan kaki bengkak
Lebih lanjut, Wachid menjelaskan, dokter harus mengetahui lebih dulu penyebab dari pembengkakan tersebut.
Umumnya, dokter akan memberikan obat memperlancar buang air kecil atau obat diuretik untuk mencegah pembengkakan.
Obat diuretik yang diberikan akan memperlancar pembuangan cairan yang menumpuk dalam bentuk air seni.
Meskipun demikian, Wachid menegaskan, obat yang diberikan tidak bisa langsung menyembuhkan kaki bengkak, apabila pasien masih menderita penyakit asalnya.
“Perlu diingat tidak semua penyakit dibolehkan minum obat diuretik. Yang boleh hanya penyakit gagal jantung, ginjal kronis yang belum stadium berat,” terang Wachid.
Baca juga: 10 Ciri Anda Mengalami Gagal Ginjal Akut, Salah Satunya Bengkak pada Kaki
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.