KOMPAS.com - Topi atau kopiah kecil yang dikenakan paus, pemimpin tertinggi umat Katolik, menjadi simbol penting dalam tradisi Gereja Katolik.
Dilansir dari Aleteia.org, topi kecil yang dipakai paus disebut zucchetto, yang secara harfiah diterjemahkan sebagai labu kecil dari bahasa Italia.
Penamaan topi kecil ini bukannya tanpa alasan, tapi karena bentuknya mirip setengah bagian atas labu.
Untuk mengenal tradisi Gejera Katolik ini, kenali apa itu zucchetto, sejarah, dan makna topi paus ini.
Baca juga: Mengenal Popemobile, Mobil Antipeluru yang Melindungi Paus
Apa itu zucchetto?
Dilansir dari Hat Guide, zucchetto adalah topi atau kopiah kecil yang dikenakan sejumlah pemimpin spiritual Gereja Katolik.
Tradisi paus dan sebagian pemuka agama Katolik mengenakan zucchetto awalnya atas dasar fungsi atau kegunaannya.
Penutup kepala ini semula dipakai untuk melindungi kepala agar tetap hangat di gereja dan biara yang dingin. Tradisi ini lantas bertahan dan menjadi pakaian tradisional.
Dinukil dari Britannica, zucchetto bisa dikenakan sendiri, di bawah mitre, bisa juga digunakan di bawah biretta atau tiara kepausan. Salah satu tujuannya, untuk membantu melindungi tiara paus agar tidak mudah aus.
Kopiah kecil ini terdiri dari delapan panel, yang masing-masing dijahit menjadi satu. Pada bagian atasnya, terdapat sebuah tangkai kecil.
Baca juga: Mengenal Garda Swiss, Pasukan Elite Pelindung Paus dan Kota Vatikan
Sejarah topi paus zucchetto
Zucchetto diperkirakan berasal dari modifikasi pileus alias topi tanpa pinggiran yang biasa dipakai orang Romawi.
Dilansir dari Newadvent, sejumlah ahli memperkirakan zucchetto telah digunakan sebelum abad ke-13 silam.
Hal ini tampak dari lukisan dinding kardinal “Santo Fransiskus di hadapan Honorius III”, yang dilukis sekitar tahun 1290 di Gereja bagian atas Santo Fransiskus di Assisi.
Selain itu, kopiah kecil ini juga terlihat dikenakan di bawah tiara pada patung di makam Klemens VI (wafat 1352) di La Chaise-Dieu.
Patung-patung pada beberapa makam uskup abad ke-15 di Gereja-gereja Roma juga menunjukkan zucchetto dipakai di bawah mitre.
Pada abad ke-16, setelah penjelajah Spanyol membawa labu ke Eropa dari Meksiko, tempat asalnya, julukan zucchetto pun semakin populer diperkenalkan.
Paus Paulus VI menjadikan zucchetto wajib bagi anggota hierarki Gereja pada tahun 1968. Tetapi, semua rohaniwan lainnya juga boleh memakainya.
Baca juga: Di Mana Tempat Tinggal Paus di Vatikan? Berikut Daftarnya
Warna zucchetto simbol hierarki dalam struktur gereja
Tidak hanya sekadar topi atau kopiah, zucchetto juga dapat menggambarkan hierarki dalam struktur gereja. Berikut warna dan artinya:
- Paus mengenakan zucchetto berwarna putih
- Kardinal mengenakan zucchetto berwarna merah
- Uskup mengenakan zucchetto berwarna ungu
- Imam atau diakon mengenakan zucchetto berwarna hitam, walau penggunaannya jarang.
Itulah sekilas penjelasan mengenai apa itu zucchetto, sejarah, dan makna di balik topi paus pemimpin Gereja Katolik ini.
Baca juga: Kenapa Pemimpin Agama Katolik Disebut Paus?
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang