Akulturasi: Pengertian, Jenis, dan Contohnya di Indonesia

KOMPAS.com - Secara sederhana, akulturasi merupakan istilah untuk percampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling bertemu dan saling memengaruhi.

Dalam arti yang lebih luas, akulturasi adalah kontak antarbudaya yang dapat menghasilkan perubahan dalam keyakinan, perilaku, dan identitas yang berlandaskan budaya seseorang.

Proses perubahan-perubahan tersebut merupakan hasil dari kontak dua atau lebih budaya. Biasanya budaya baru yang muncul tidak menghilangkan ciri khas budaya aslinya masing-masing.

Misalnya masuknya pengaruh kebudayaan asing dalam suatu masyarakat, sebagian menyerap secara selektif sedikit atau banyak unsur kebudayaan asing itu.

Elemen budaya asing akan diterima dan diproses menjadi budaya masyarakat tersebut tanpa menghilangkan budaya mereka sendiri.

Baca juga: Pengertian Hukum Pidana dan Hukum Perdata, Apa Bedanya?

Jenis-jenis akulturasi

Dikutip dari laman Britannica, ada dua jenis utama akulturasi yang dapat dibedakan berdasarkan kondisi terjadinya kontak dan perubahan budaya:

Inkorporasi mengacu pada peminjaman dan modifikasi bebas unsur-unsur budaya dan terjadi ketika orang-orang dari budaya yang berbeda memelihara kontak serta penentuan nasib sendiri secara politik dan sosial.

Ini dapat melibatkan 3 hal, yaitu:

• Sinkretisme, proses di mana orang-orang menciptakan sintesis baru dari fenomena yang berbeda dari budaya asli. Misalnya agama dan kepercayaan adat.
• Adopsi, di mana fenomena yang sama sekali baru ditambahkan ke repertoar budaya. Contohnya teknologi.
• Adaptasi, di mana bahan atau teknologi baru diterapkan pada fenomena yang sudah ada. Misalnya adaptasi ornamen atau corak tertentu.

Karena penggabungannya merupakan hasil pilihan bebas, perubahan yang ditimbulkan sering kali bertahan dalam jangka panjang.

Baca juga: Pengertian Zaman Batu dan Pembagian Periodenya

Perubahan terarah terjadi ketika satu kelompok membangun dominasi atas kelompok lain melalui penaklukan militer atau kendali politik.

Ini melibatkan pemilihan dan modifikasi karakteristik budaya. Tetapi prosesnya lebih bervariasi dan hasilnya lebih kompleks karena berasal dari campur tangan anggota budaya lain dalam satu sistem budaya.

Proses-proses yang beroperasi dalam kondisi perubahan terarah meliputi penggantian total satu budaya dengan budaya lain dan perlawanan terhadap aspek-aspek budaya dominan.

Karena perubahan terarah dipaksakan kepada anggota budaya penerima, seringkali dengan cukup keras, perubahan yang ditimbulkannya cenderung tidak dapat dipertahankan dalam jangka panjang.

Baca juga: Apa Perbedaan Pajak Langsung dan Tidak Langsung? Berikut Pengertian dan Contohnya

Contoh akulturasi di Indonesia

Proses akulturasi budaya di Indonesia telah berlangsung sejak lama dan menghasilkan akulturasi budaya yang bisa dilihat dan dinikmati.

Dilansir dari Kompas.com (31/3/2022), berikut adalah beberapa contoh akulturasi budaya yang ada di Indonesia:

1. Perpaduan musik Melayu dan Spanyol yang melahirkan musik keroncong
2. Masjid Menara Kudus merupakan hasil akulturasi antara Jawa, Islam, dan Hindu.
3. Candi Borobudur, hasil akulturasi budaya antara Hindu-Buddha dengan kebudayaan Indonesia.
4. Gambang Kromong, kesenian musik yang lahir dari akulturasi budaya Indonesia dengan China.
5. Cerita Wayang Mahabarata, perpaduan wayang jawa dan kisah Mahabarata dari India.
6. Wayang China-Jawa, menjadi akulturasi seni Jawa dan China.

Baca juga: Pengertian Asimilasi, Berikut Jenis, Contoh, dan Faktor Pendorongnya

Akulturasi dapat terjadi karena banyak hal, seperti globalisasi, teknologi, ketertarikan manusia terhadap budaya lain, dan sebagainya.

Karena faktor-faktor tersebut selalu berkembang, maka akan ada budaya masyarakat yang selalu beririsan dan menghasilkan budaya-budaya baru sesuai zamannya.

Hal tersebut menjadi bentuk adaptasi budaya lama sebagai respons perkembangan budaya, tanpa menghilangkan ciri khas kebudayaannya sendiri.