Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makan Telur Setiap Hari Disebut Bisa Sebabkan Bisul, Benarkah?

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Sajian Sedap
Ilustrasi telur.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Lini masa media sosial X (Twitter) tengah diramaikan dengan pemberitaan gaya hidup hemat yang hanya mengonsumsi telur setiap harinya.

Unggahan tersebut dimuat oleh akun @txtdrimedia pada Senin (29/7/2024).

"Makan telur selama 20 tahun biar hemat, pria Jepang ini berhasil pensiun dini dan kumpulkan uang tabungan Rp 10 miliar," tulis unggahan.

Unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 508 juta kali dan mendapatkan lebih dari 520 komentar dari warganet.

Dalam kolom komentar, beberapa warganet menanyakan terkait kebiasaan makan telur yang bisa menyebabkan bisul.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diketahui, bisul adalah benjolan merah berisi nanah yang muncul di kulit dan terasa nyeri.

"Emang telur bikin bisulan ?" tulis akun @0x**lynesia_,

"Apa gak bisulan," tulis akun @satbajing**.

Lantas, benarkah terlalu banyak makan telur bisa menyebabkan bisul?

Baca juga: Lebih Dulu Mana, Ayam atau Telur? Pria di Sulawesi Bunuh Teman karena Pertanyaan Ini

Penjelasan dokter

Dokter dan ahli nutrisi Tan Shot Yen mengatakan bahwa konsumsi telur setiap hari tidak menyebabkan bisul.

"Makan telur menyebabkan bisul itu mitos. Makan 2-4 butir telur juga masih aman dan baik-baik saja," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (30/7/2024).

Menurutnya, makanan tinggi protein tersebut aman dikonsumsi oleh orang-orang yang tidak memiliki riwayat alergi telur.

Akan tetapi, saat telur dikonsumsi setiap hari tanpa adanya tambahan sayuran dan buah, maka pola makan ini dapat menyebabkan gizi tidak seimbang.

Asupan makanan bergizi seimbang terdiri dari sumber tenaga (karbohidrat/nasi), zat pembangun (protein/lauk-pauk), serta zat pengatur yang diperoleh dari buah dan sayur.

"Hanya saja, bila telur dimakan setiap hari dalam jumlah banyak, bisa mengganggu keragaman pangan, khususnya protein terganggu. Manusia butuh keragaman pangan, seperti yang disebut dalam pilar gizi seimbang," tambahnya.

Di satu sisi, orang-orang yang memiliki alergi pada telur mungkin akan merasakan efek samping yang berupa ruam, gatal pada kulit, muntah, dan diare pada bayi.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Berhenti Makan Telur Selama Sebulan?

Penyebab bisul setelah makan telur

Dosen Fakultas Kedokteran (FK) di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) sekaligus dokter spesialis kulit dan kelamin di RST Wijayakusuma Purwokerto, Ismiralda Oke Putranti mengatakan, makan telur bisa menyebabkan bisul. Namun, ini hanya terjadi pada orang-orang yang memiliki hipersensitif terhadap protein telur.

"Adanya reaksi hipersensitif menyebabkan peningkatan kolonisasi kuman Staphylococcua aerius, sehingga pada area yang alergi atau meradang, terutama seputar folikel rambut, akan mudah terinfeksi oleh kuman tersebut," jelas dia, terpisah.

Ismiralda menyampaikan, infeksi tersebut tidak hanya menyebabkan peradangan di folikel rambut saja, namun juga di daerah seputar area folikel rambut.

"Infeksi tersebut kemudian menimbulkan benjolan merah yang meradang dan nyeri bila ditekan," tambah Ismiralda.

Adapun bila proses pembentukan nanah sudah selesai, maka tanda peradangan akan berkurang.

Selanjutnya, kondisi itu akan tampak seperti timbunan pus atau nanah di ujung benjolan tersebut (ujung folikel rambut yg sering disebut mata bisul).

Meski demikian, Ismiralda menegaskan kembali bahwa kondisi tersebut tidak dialami oleh semua orang dan hanya dialami oleh mereka yang memiliki hipersensitif terhadap protein telur.

"Tidak semua orang mengalaminya. Contohnya para atlet yang mengonsumsi telur bisa banyak dalam sekali makan. Tapi karena tidak mengalami hipersensitivitas ya tidak ada keluhan," ucap dia.

"Kalau reaksi berapa lama timbul tidak bisa dipastikan, akan tetapi umumnya kolonisasi kuman meningkat per 6 jam," pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi