Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Gejala Tipes dan Komplikasinya yang Perlu Diwaspadai

Baca di App
Lihat Foto
freepik
Ilustrasi gejala dan penyebab tipes
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Tipes atau demam tifoid adalah infeksi sistemik yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Ia menjadi salah satu penyakit yang cukup umum di Indonesia.

Tipes dapat menyebar ke seluruh tubuh dan memengaruhi banyak organ, dan tanpa penanganan yang cepat, bisa menyebabkan komplikasi serius.

Tipes biasanya menyebar melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi. Terutama di wilayah dengan sanitasi yang buruk dan kekurangan air minum bersih.

Bakteri ini juga dapat dikeluarkan melalui kencing penderita tipes, dan jika tidak mencuci tangan dengan bersih setelah ke toilet, dapat mengkontaminasi makanan yang disentuh.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika orang lain mengonsumsi makanan atau air minum yang terkontaminasi bakteri Salmonella typhi, bakteri tersebut akan masuk ke sistem pencernaan dan menginfeksi mereka.

Baca juga: 3 Jenis Buah yang Sebaiknya Tak Dikonsumsi Saat Sakit Tipes


Gejala tipes

Bakteri Salmonella typhi dapat hidup pada manusia yang awalnya masuk melalui saluran usus, kemudian menyerang aliran darah.

Saat terinfeksi, gejala atau tanda yang terlihat sering kali tidak spesifik dan secara klinis sulit dibedakan dari penyakit demam lainnya.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gejala tipes meliputi:

Dalam kasus infeksi tipes yang parah dapat menyebabkan komplikasi serius atau bahkan kematian.

Baca juga: 5 Penyebab Tipes yang Sering Disepelekan, Apa Saja?

Risiko komplikasi tipes

Penyakit tipes juga berisiko menyebabkan komplikasi bagi penderitanya. Terutama jika kondisinya cukup parah dan kurang mendapatkan penanganan yang baik.

Dilansir dari laman Healthline, berikut ini beberapa risiko komplikasi umum yang disebabkan oleh penyakit tipes:

1. Hepatitis

Hepatitis mengacu pada kondisi peradangan hati yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus, tetapi ada kemungkinan karena penyebab hepatitis lainnya.

Ini termasuk hepatitis autoimun dan hepatitis yang terjadi sebagai efek sekunder dari pengobatan, obat-obatan, racun, dan alkohol.

Baca juga: 5 Tips Sederhana Mencegah Penyakit Tipes, Apa Saja?

2. Pendarahan gastrointestinal

Pendarahan gastrointestinal (GI) adalah gejala serius yang terjadi di dalam saluran pencernaan Anda. Seperti kerongkongan, perut, usus hingga anus.

Pendarahan gastrointestinal dapat terjadi di salah satu organ tersebut. Jika pendarahan terjadi di kerongkongan, lambung, atau bagian awal usus kecil, disebut pendarahan GI bagian atas.

Seadngkan pendarahan pada usus kecil bagian bawah, usus besar, rektum, atau anus disebut pendarahan gastrointestinal bagian bawah.

Baca juga: Termasuk Penyakit Endemik Indonesia, Bagaimana Tipes Memengaruhi Tubuh Anda?

3. Hipovolemia

Hipovolemia adalah kondisi penurunan volume cairan darah. Kondisi ini juga dikenal dengan nama Syok hipovolemik.

Syok hipovolemik terjadi ketika Anda kehilangan lebih dari 15 persen pasokan darah atau cairan tubuh dan juga terjadinya gangguan fungsi jantung.

Penyebab tipes

Sebagaimana diketahui, tipes disebabkan oleh sejenis bakteri yang disebut Salmonella enterica serovar Typhi atau umum dikenal sebagai Salmonella typhi.

Dilansir dari Layanan Kesehatan Nasional (NHS) UK, bakteri Salmonella typhi umumnya akan berada di kotoran orang yang menderita tipes.

Kadang, bakteri Salmonella typhi juga dapat dikeluarkan melalui kencing orang yang menderita tipes.

Jika tidak mencuci tangan dengan bersih setelah dari toilet, mereka dapat mengkontaminasi makanan yang disentuh. Akibatnya, orang lain yang ikut mengonsumsi makanan tersebut bisa terinfeksi.

Baca juga: Terjadi di Jepang, Bisakah Bakteri Pemakan Daging Merebak di Indonesia?

Penyebab tipes juga antara lain sebagai berikut:

  • Menggunakan toilet yang terkontaminasi bakteri, kemudian menyentuh mulut sebelum mencuci tangan
  • Mengonsumsi makanan laut dari sumber air yang terkontaminasi oleh kotoran atau kencing yang terinfeksi bakteri tipes
  • Mengonsumsi sayuran mentah yang telah dipupuk dengan kotoran manusia
  • Mengonsumsi produk susu yang terkontaminasi
  • Melakukan seks oral atau anal dengan orang yang terinfeksi bakteri Salmonella typhi.


Baca juga: 3 Fase Demam Berdarah, Waspada Ketika Masuk ke Fase Kritis

Satu-satunya cara untuk mengetahui dengan pasti Anda terkena tipes adalah dengan mengambil sampel darah atau feses (kotoran).

Demam tifoid dapat diobati dengan antibiotik. Oleh karena itu, jika Anda mengalami gejala demam dan merasa sangat sakit, segera temui dokter.

Dokter mungkin melakukan tes khusus untuk melihat apakah Anda terjangkit bakteri Salmonella typhi dan menentukan antibiotik apa yang harus Anda minum.

Pengobatan tipes harus dilakukan sedini mungkin. Orang yang tidak mendapatkan pengobatan antibiotik yang tepat dapat mengalami demam selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi