Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Kematian Mary Reeser, Ditemukan Terbakar Jadi Abu dengan Seisi Apartemen Masih Utuh

Baca di App
Lihat Foto
Twitter/@oriflake
Mary Hardy Reeser meninggal misterius di Florida pada 1951 karena diduga alami pembakaran spontan
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Kematian seorang perempuan asal Florida, Mary Hardy Reeser (67) pada 1951 menjadi peristiwa misteri yang belum terpecahkan hingga sekarang.

Mary Hardy Reeser ditemukan meninggal terbakar dalam apartemennya di St. Petersburg, Florida, AS. Namun, penyebab kebakaran itu tidak berhasil ditemukan.

Para penyidik menemukan jasad Mary dalam bentuk abu sisa terbakar. Benda-benda di sekitarnya hangus. Anehnya, sebagian besar apartemen Mary dalam kondisi baik-baik saja.

Meski begitu, kejadian ini diyakini menjadi bukti adanya peristiwa pembakaran spontan terhadap manusia. Ini berarti tubuh manusia terbakar otomatis tanpa ada sumber api.

Misteri kematian Mary Reeser masih terus diperbincangkan hingga kini. Bahkan, salah satu akun media sosial X, @oriflake, juga membahas soal kematian Mary, Minggu (4/8/2024).  

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Kalimat Terakhir Astronot AS Sebelum Terbakar Hidup-hidup di Dalam Apollo 1


Kematian mendadak Mary Hardy Reeser

Diberitakan Click Orlando (20/4/2024), Mary Hardy Reeser berada di apartemen pada 1 Juli 1951. Dia tinggal sendiri karena suaminya telah meninggal dan sang putra tinggal di tempat lain.

Malam itu, Mary minum dua pil tidur sambil memakai gaun tidur tebal. Dia lalu merokok sambil duduk di kursi ruang keluarga sebelum tidur.

Keesokan paginya, pemilik apartemen Mary mengirimkan telegram kepadanya. Namun, gagang pintu apartemen itu terasa panas saat disentuh. Petugas pemadam kebakaran pun dipanggil ke sana.

Sesampainya di dalam, mereka menemukan apartemen yang penuh jelaga dan asap. Di ruang tengah, tubuh Mary terbakar di kursinya dalam kondisi tinggal abu.

Para penyelidik FBI kemudian tiba di apartemen Mary. Mereka menemukan banyak bukti yang menunjukkan ada suhu panas ekstrem di apartemen tersebut. Langit-langit rusak akibat asap, gorden menghitam, dan kasa jendela terkena jelaga.

Namun anehnya, beberapa sakelar lampu ditemukan tidak meleleh. Sebagian besar perabotan di apartemen itu juga tidak terbakar. Kompor, pemanas, dan kulkas pun berfungsi baik.

FBI melaporkan, tidak ada bau api atau daging terbakar yang dirasakan pemilik rumah atau tetangga Mary. Waktu dan penyebab kebakaran juga tidak diketahui. Tetangga bahkan mengaku tidak melihat ada asap dari apartemen itu.

Setelah penyelidikan FBI berakhir, sebagian abu Mary dimakamkan di samping suaminya di Pennsylvania. Sisanya disemayamkan bersama anak-anaknya di St. Petersburg.

Baca juga: Kisah Penyintas Tragedi 9/11: Lari Menuruni 81 Lantai, Terbakar Parah, dan Koma 3 Bulan

Dinyatakan terbakar api rokok

Penyidik FBI menghabiskan waktu tiga minggu untuk menyelidiki penyebab Mary meninggal secara misterius. Mereka tidak menemukan bukti apartemen Mary tersambar petir. Penyidik juga tidak dapat mendeteksi zat pemicu kebakaran.

“Cairan yang mudah terbakar dan bahan pemicu kebakaran seperti alkohol, bensin, dll. kemungkinan besar akan habis terbakar dalam kebakaran tersebut dan tidak ada jejaknya yang terdeteksi setelahnya,” tulis Kepala Polisi St. Petersburg JR Reichart, dikutip dari Tampa Bay Times (17/10/2019).

Penyelidikan polisi mengesampingkan pontesi Mary terbakar akibat pembakaran spontan.

Lebih dari sebulan kemudian, polisi menentukan Mary meninggal kemungkinan karena gaun tidurnya terbakar api dari rokok yang dia isap sebelum tertidur.

Ada kemungkinan Mary mengantuk usai minum pil tidur. Dia pun tertidur di kursi dengan rokok masih menyala. Baju tidurnya yang terbuat dari rayon asetat mudah terbakar. Abu rokok diyakini menyebabkan Mary dan perabotan di sekitarnya terbakar.

Mary memiliki berat 77 kg. Lemak dalam tubuhnya diyakini menyulut api sepanjang malam. Ini membuat udara panas dan asap mengepul dari ruangan tempatnya tidur. Api dari rokok juga diduga membakar kursi dan perabotan di dekat Mary.

Polisi yakin api dari rokok membakar Mary. Perempuan itu punya cukup lemak dan zat yang mudah terbakar. Ini menimbulkan kerusakan parah bahkan nyaris menghanguskan seluruh tubuh Mary.

Baca juga: Kucing di China Nyalakan Kompor dan Picu Kebakaran, Dipaksa Kerja untuk Bayar Kerugian

Diduga alami pembakaran spontan

Walau begitu, para ahli tidak meyakini kesimpulan polisi. Api dari rokoknya dinilai tidak cukup panas untuk menghanguskan tulang Mary menjadi abu. 

Antropolog Pennsylvania University, Wilton M. Krogman tidak setuju kematian Mary dianggap karena terbakar. Kondisi jasad dan cara pembakaran dinilai tidak sesuai untuk membunuh orang.

“Saya tidak dapat membayangkan kremasi selengkap itu tanpa pembakaran lebih lanjut di apartemen,” katanya.

Kini sudah 73 tahun sejak kematian misterius Mary terjadi, tapi tidak seorang pun tahu pasti apa yang menimpa Mary malam itu.

Sementara itu, kasus kematian Mary yang terbakar diyakini sebagai salah satu contoh peristiwa pembakaran spontan manusia atau spontaneous human combustion (SHC)

Dilansir dari History (9/8/2023), pembakaran manusia secara spontan terjadi ketika seseorang meninggal terbakar tapi perabotan di sekitarnya tidak rusak akibat kebakaran.

Pembakaran spontan diyakini terjadi karena tubuh manusia sebagian besar berisi air, jaringan lemak, dan gas metana yang mudah terbakar. Ini membuat mereka mudah terbakar tanpa sumber api yang pasti.

Ketika tubuh manusia mencapai suhu lebih dari 1.000 derajat celsius, tubuhnya dapat berubah menjadi abu.

Fenomena ini juga dipercaya terjadi karena pengaruh bakteri, listrik statis, obesitas, stres, dan konsumsi alkohol berlebihan. Ada juga dugaan penumpukan aseton dalam tubuh akibat konsumsi alkohol, diabetes, atau jenis diet tertentu yang bisa menyebabkan pembakaran spontan.

Namun, sebagian ahli membantah teori ini. Sebab, korban yang diduga alami pembakaran spontan diketahui berada dekat sumber api yang tidak terdeteksi seperti korek api atau rokok. Ini bisa jadi bukti mereka tidak sengaja terbakar saat merokok atau menyalakan api.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi