Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Tanaman Kumis Kucing Bisa Jadi Obat Diabetes, Ini Penjelasan Pakar

Baca di App
Lihat Foto
kompas.com / Nabilla Ramadhian
Tanaman kumis kucing dengan latar belakang Gunung Salak yang dapat dilihat di jalur trekking kaki Gunung Salak yang berlokasi di Desa Pasirjaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, Kamis (27/5/2021).
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Lini masa media sosial diramaikan dengan kasus pria pemilik kos di Semarang, Jawa Tengah yang mengonsumsi daging kucing untuk mengobati diabetes yang dideritanya.

Dikutip dari Kompas.com, Kamis (8/8/2024), pria tersebut telah mengonsumsi lebih dari 10 ekor kucing sejak 2010 di indekosnya yang berada di Kelurahan Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang.

Adapun, beberapa warganet di X (Twitter) mengunggah cuitannya terkait kasus pemilik indekos yang mengonsumsi kucing sebagai obat diabetes tersebut.

Pemilik akun @ciloqci*** pada Kamis menyebut bahwa bukan kucing, melainkan tanaman kumis kucing yang memiliki khasiat dalam mengobati penyakit diabetes.

"KUMIS KUCING PAK, BUKAN TUMIS KUCING," tulisnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tanaman kumis kucing pak bukan kucingnyaaaa," tulis warganet lain.

Lantas, benarkah tanaman kumis kucing bisa mengobati diabetes?

Baca juga: Pemilik Kos di Semarang Makan Kucing untuk Obat Diabetes, Dokter: Tak Bisa Jadi Obat dan Berbahaya

Penjelasan pakar

Guru Besar Bidang Ilmu Bahan Alam Fakultas Farmasi Universitas Indonesia (FFUI) Abdul Munim menjelaskan, tanaman kumis kucing atau Ortoshipon stamineus telah dilaporkan memiliki aktivitas antidiabetes, baik pada in vitro maupun pada uji yang dilakukan pada hewan.

Meski demikian, ia menegaskan bahwa manfaat tanaman kumis kucing belum dapat dibuktikan pada pengujian manusia, sehingga penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan.

"Namun dalam bentuk tunggal belum ada bukti uji klinis atau manusia. Di Indonesia penggunaan traditional lebih banyak dikenal untuk mengatasi masalah saluran kemih, diuretik, masalah ginjal dan antihipertensi," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (10/8/2024).

Sedangkan di Malaysia dan China, tambah Abdul, ada laporan penggunaan tradisional untuk antidiabetes. Tanaman ini dikenal sebagai java tea asli Indonesia.

Adapun penggunaan umumnya 1-2 sendok teh atau 10-15 gram untuk berberapa penyakit tidak spesifik antidiabetes.

Baca juga: Alasan Penderita Diabetes Perlu Mengonsumsi Makanan Tinggi Serat

Manfaat tanaman kumis kucing untuk pengobatan herbal

Sementara itu, Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) Inggrid Tania menjelaskan, tanaman kumis kucing paling banyak dimanfaatkan untuk obat diuretik atau memperlancar buang air kecil dan membantu meluruhkan batu ginjal.

Meski demikian, tanaman kumis kucing juga banyak dimanfaatkan secara tradisional sebagai obat antidiabetes dan tekanan darah tinggi (hipertensi).

"Pemakaian yang paling banyak dari tanaman kumis kucing untuk diuretik dan batu ginjal. Di samping itu, tanaman ini juga banyak digunakan untuk pengobatan hipertensi dan diabetes," ujarnya, terpisah.

Inggrid menyampaikan, untuk obat antidiabetes, orang-orang akan memanfaatkan air rebusannya dan meminumnya secara rutin.

Berikut cara mengonsumsi tanaman kumis kucing sebagai obat herbal untuk penyakit diabetes:

  • Ambil sebanyak 80 gram tanaman kumis kucing segar atau sekitar satu genggam. Semua bagian dalam tanaman ini bisa digunakan dan sama bermanfaatnya.
  • Siapkan lima gelas air, direbus terlebih dahulu. Setelah mendidih baru masukkan tanaman kumis kucing sebanyak 80 gram tersebut.
  • Kemudian rebus selama 15-20 menit, sehingga air rebusannya nanti tersisa 3 gelas.
  • Sisa air rebusan 3 gelas itu diminum 3 kali sehari, yaitu di pagi, siang, dan malam hari.

Inggrid mengatakan, umumnya air rebusan tanaman kumis kucing tersebut dikonsumsi sehari 3 kali dan diminum sebelum makan.

"Selain menggunakan kumis kucing segar, bisa juga menggunakan tanaman kumis kucing yang sudah dikeringkan, namanya simplisia kumis kucing kering," jelas dia.

Adapun untuk dosis pemakaiannya antara 6-12 gram sehari dengan cara pembuatan yang sama seperti tanaman kumis kucing segar.

Baca juga: 5 Komplikasi Diabetes Melitus di Ginjal dan Mata, Ini Cara Mencegahnya

Tidak bisa menyembuhkan diabetes secara total

Lebih lanjut Inggrid mengatakan, meskipun air rebusan tanaman kumis kucing bisa membantu mengatasi kondisi diabetes, namun yang perlu dicacat bahwa tanaman herbal ini tidak bisa menyembuhkan diabetes secara total.

Dalam artian, tanaman kumis kucing hanya membantu mengurangi dan mengontrol kadar gula darah agar tidak melonjak.

"Dalam arti mengatasi itu bukan menyembuhkan diabetes secara total, karena kalau sudah diabetes sebenarnya bisa dikatakan dia tidak bisa sembuh 100 persen. Tapi, kadar gula darahnya bisa terkontrol dan terjaga supaya tidak tinggi," jelas Inggrid.

Selain itu, ia menyampaikan, penderita diabetes yang masih ringan atau prediabetes juga diperbolehkan untuk mengonsumsi air rebusan tanaman kumis kucing.

Adapun, untuk penderita diabetes yang sudah cukup parah, mereka tidak bisa mengandalkan minuman herbal saja untuk membantu menurunkan kadar gula darah. Sebab, mereka juga membutuhkan obat-obatan dari dokter.

"Kumis kucing hanya digunakan sebagai tambahan saja untuk menguatkan efek pengontrolan diabetes dari obat-obatan dokter. Jadi, kumis kucing masih tetap berkhasiat, terutama untuk orang-orang prediabetes dan diebetes untuk membantu mengontrol kadar gula darah," imbuhnya.

Baca juga: Bolehkah Memotong Kumis Kucing? Kenali Dampaknya Berikut Ini

Penderita diabetes dengan kondisi parah harus berhati-hati

Inggrid mengatakan, para penderita diabetes berat harus lebih berhati-hati saat mengonsumsi obat herbal. Ini karena pengontrolan gula darah dalam tubuh mereka sudah tidak normal, sehingga bisa memicu komplikasi dan efek samping lainnya.

Oleh karena itu, mereka perlu berkonsultasi dengan dokter bila ingin menambahkan obat-obatan herbal, seperti air rebusan kumis kucing.

"Mereka yang menderita komplikasi yang sudah sampai ginjal perlu berhati-hati juga dalam mengonsumsi obat herbal apapun," ucap dia.

"Misalnya, diabetesnya sudah menimbulkan komplikasi pada gagal ginjal kronik. Mereka harus berkonsultasi dengan dokter agar tak memicu gagal ginjal yang lebih parah," jelas Inggrid.

Inggrid juga mengatakan, selain tanaman kumis kucing, ada beberapa pilihan tanaman herbal lain yang juga baik bagi penderita diabetes, seperti kayu manis, sambiloto, brotowali, daun salam, dan beberapa lainnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi