KOMPAS.com - Beberapa berita menjadi populer di kanal Tren sepanjang Sabtu (10/8/2024) hingga Minggu (11/8/2024).
Salah satunya adalah kelompok orang yang sebaiknya tidak mengonsumsi buah nanas.
Selain itu, ada juga keluhan warganet yang merasakan pengalaman salah satu SPBU enggan melayani pembayaran non-tunai atau cashless di bawah Rp 100 ribu.
Berikut berita selengkapnya :
1. 6 Kelompok Orang yang Sebaiknya Tidak Makan Nanas, Siapa Saja?
Nanas atau Ananas comosus adalah buah tropis yang kaya akan vitamin, mineral, dan enzim penting yang bermanfaat bagi tubuh.
Biasanya, nanas akan dikonsumsi secara langsung sebagai buah. Tapi, beberapa orang lainnya memilih untuk mengonsumsinya dalam bentuk jus atau selai.
Meskipun jadi buah favorit sebagian orang, nanas bukanlah buah yang cocok dikonsumsi semua orang.
Para ahli berpendapat, ada beberapa kelompok orang yang sebaiknya tidak makan nanas, atau paling tidak membatasi jumlah konsumsi nanas.
Lantas, siapa saja yang tidak boleh makan nanas?
Baca juga: 6 Kelompok Orang yang Sebaiknya Tidak Makan Nanas, Siapa Saja?
2. Warganet Keluhkan SPBU Tak Layani "Cashless" di Bawah Rp 100 Ribu, Ini Penjelasan Pertamina
Unggahan warganet yang mengeluhkan pelayanan di salah satu SPBU di Yogyakarta yang enggan melayani pembelian bahan bakar minyak (BBM) dengan pembayaran non-tunai atau cashless payment di bawah Rp 100 ribu, ramai di media sosial.
Unggahan tersebut dimuat di sebuah forum Facebook dengan akun anonim pada Selasa (6/8/2024).
Lantas, benarkah SPBU Pertamina tidak melayani pembayaran cashless di bawah Rp 100 ribu?
Baca juga: Warganet Keluhkan SPBU Tak Layani Cashless di Bawah Rp 100 Ribu, Ini Penjelasan Pertamina
3. Medali Paris Terkelupas dan Berubah Warna, Ini Kata Komite Olimpiade
Sejumlah atlet peraih perunggu Olimpiade Paris 2024 mengkritik kualitas medali yang diberikan penyelenggara.
Pasalnya, medali yang belum lama mereka menangkan itu menunjukkan kondisi terkelupas dan berubah warna.
Kritikan itu salah satunya diungkapkan oleh atlet skateboard asal Amerika Serikat, Nyjah Huston melalui video yang diunggah di Instagram stories pribadinya @nyjah pada Jumat (9/8/2024).
Lantas, bagaimana tanggapan panitia penyelenggara Olimpiade Paris 2024?
Baca juga: Medali Paris Terkelupas dan Berubah Warna, Ini Kata Komite Olimpiade
4. Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan pada 10-11 Agustus 2024
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan sejumlah wilayah di Indonesia masih berpotensi hujan ringan sampai ekstrem pada Sabtu (10/8/2024) dan Minggu (11/8/2024).
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, sejumlah wilayah di Indonesia masih berpotensi hujan meskipun sedang memasuki musim kemarau karena letak geografisnya berada di antara dua benua dan samudra.
Adapun benua tersebut yakni Australia dan Asia. Sedangkan dua samudra adalah Pasifik dan Hindia.
Lantas, mana saja wilayah yang berpotensi hujan pada Sabtu (10/8/2024) dan Minggu (11/8/2024):
Baca juga: Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan pada 10-11 Agustus 2024
5. UPDATE Perolehan Medali Olimpiade Paris 10 Agustus 2024: Indonesia Turun ke Posisi 32
Klasemen perolehan medali Olimpiade Paris 2024 masih berlangsung sangat sengit, dengan Amerika Serikat (AS) dan China saling berebut tempat di posisi pertama klasemen.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, Jumat (9/8/2024) pukul 23.00 WIB, China masih berada di puncak klasemen perolehan medali Olimpiade Paris 2024.
Namun, pada Sabtu (10/8/2024) pukul 09.00 WIB, AS sudah kembali mempimpin dengan total 111 medali, dengan rincian 33 emas, 39 perak, dan 39 perunggu. Sementara China mengoleksi 33 emas, 27 perak, dan 23 perunggu.
Berdasarkan data klasemen yang dirilis oleh International Olympic Comittee (IOC), perolehan medali Olimpiade Paris 2024 masih didominasi oleh negara-negara di kawasan Eropa, Amerika, dan Asia Timur.
Selengkapnya, berikut perolehan medali Olimpiada Paris 2024, termasuk di kawasan Asia Tenggara:
Baca juga: UPDATE Perolehan Medali Olimpiade Paris 10 Agustus 2024: Indonesia Turun ke Posisi 32
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.