Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Istana Garuda IKN Awalnya Berwarna Gelap dan Bakal Berubah Jadi Kehijauan?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/WISNU NUGROHO
Istana Negara dengan latar belakang Istana Garuda di Itu Kota Nusantara (IKN) jelang matahari tenggelam, Rabu (7/8/2024) pukul 18.21 Wita. Kenapa Istana Garuda IKN berwarna gelap dan akan berubah menjadi kehijauan.
|
Editor: Mahardini Nur Afifah

KOMPAS.com - Penampakan burung garuda ikonik pada Istana Garuda di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur menuai pro kontra karena berwarna gelap dan terkesan suram.

Warna Istana Garuda IKN gelap tersebut dinilai berbeda dengan desain pertama yang menampilkan burung garuda biru kehijauan tengah mengepakkan sayapnya.

Perancang Istana Garuda, Nyoman Nuarta mengatakan, warna logam kuningan di bagian muka itu akan mengalami perubahan menjadi hijau kebiruan seiring proses alami bernama patina.

"Warna kuningan di bagian depan akan berubah menjadi hijau, tergantung kondisi alam. Proses oksidasi secara perlahan akan mengubahnya menjadi biru toska," kata Nyoman, dilansir dari Antara, Minggu (11/8/2024).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut hal-hal yang perlu diketahui tentang Istana Garuda IKN berwarna gelap dan akan berubah menjadi kehijauan:

Baca juga: Sosok I Nyoman Nuarta, Seniman di Balik Desain Arsitektur Istana IKN


Kenapa Istana Garuda IKN berwarna gelap?

Dikutip dari laman Kemenparekraf, Selasa (10/5/2022) sosok burung garuda dalam Istana Garuda IKN dibangun dari kerangka baja, serta cangkang dari tembaga, kuningan, galvalum, dan kaca.

Seiring berjalannya waktu, tembaga dan kuningan akan mengalami proses oksidasi, sehingga garuda perlahan-lahan dari gelap warnanya berubah menjadi biru kehijauan yang matang.

Proses perubahan warna serupa juga dialami oleh karya lain Nyoman Nuarta, Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Bali.

Patung ikonik lain seperti Liberty di New York, Amerika Serikat, juga mengalami proses oksidasi.

Nyoman Nuarta menjelaskan, rangka dalam Istana Garuda dibuat dengan sangat teliti dan cantik, menggunakan baja buatan dalam negeri yang dibeli dari Krakatau Steel.

Seluruh rangka dibuat khusus dengan material yang telah memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), bukan produk yang dibeli di pasaran.

Baca juga: Mengintip Fasilitas Rumah Menteri di IKN, Siap untuk Sidang Kabinet Agustus 2024

Apa itu proses oksidasi?

Oksidasi adalah sebuah proses saat udara dan air bereaksi dengan pelat tembaga. Proses ini umum terjadi pada patung yang terbuat dari logam seperti tembaga dan perunggu.

Oksidasi melibatkan reaksi kimia antara logam dengan oksigen dan kelembapan di sekitarnya, yang akhirnya membentuk lapisan oksidasi.

Saat patung logam terpapar udara dan kelembapan, logam mulai mengalami reaksi kimia dengan oksigen.

Pada logam seperti tembaga, oksidasi menghasilkan oksida tembaga, yang kemudian membentuk lapisan tipis karbonat tembaga yang disebut patina.

Dinukil dari , Sabtu (23/10/2021), patina akan melindungi tembaga dari korosi, sehingga tidak menimbulkan kerusakan yang lebih parah.

Pada patung Liberty di New York, patina yang terbentuk dari proses oksidasi tembaga menghasilkan warna hijau kebiruan yang khas.

Hal sama juga terjadi pada Patung GWK, yang memanfaatkan lapisan patina dari proses oksidasi untuk memberi warna kehijauan yang menawan.

Baca juga: Catat, Berikut Jadwal Peringatan HUT Ke-79 RI di Jakarta dan IKN

Apa saja faktor yang memengaruhi perubahan warna patung?

Proses oksidasi dan pembentukan patina sangat bergantung pada tingkat kelembapan dan polusi udara di sekitar patung atau bangunan.

Semakin tinggi kelembapan dan polusi, semakin cepat proses oksidasi terjadi. Sebab, peningkatan kelembapan akan memengaruhi laju korosi, sehingga lebih cepat memunculkan patina.

Sepanjang patung atau bangunan masih berdiri, patina akan terus muncul dan berkembang untuk melindungi logam dari korosi.

Kondisi ini yang menjadi alasan mengapa patung dan bangunan dari tembaga, kuningan, serta perunggu dapat tahan sangat lama.

Baca juga: Pembangunan Garuda Kantor Presiden Selesai, Kapan Jokowi Berkantor di IKN?

Bagaimana contoh oksidasi pada patung logam?

Contoh proses oksidasi terjadi pada Patung Liberty yang pertama kali tiba di Pelabuhan New York pada 19 Juni 1885.

Terbuat dari tembaga murni, seluruh bagian Patung Liberty semula memiliki warna coklat agak kusam khas logam.

Setelah 30 tahun, patung ini mulai berubah menjadi hijau kebiruan akibat proses oksidasi yang terjadi karena paparan udara dan kelembapan.

Patina yang terbentuk pun melindungi tembaga Patung Liberty dari korosi lebih lanjut dan memberikan warna yang khas seperti saat ini.

Di sisi lain, ada Patung GWK di Bali yang terbuat dari ribuan potong lempengan tembaga yang dipotong menjadi bentuk segitiga.

Dikutip dari laman resminya, setiap potongan tembaga ditempa sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan bentuk tekstur yang menyerupai kulit manusia.

Meski baru diresmikan pada 22 September 2018, patung dewa Hindu tertinggi di Indonesia ini telah memancarkan warna hijau khas patina yang menawan.

Hal tersebut dipengaruhi oleh penggunaan cairan asam. Cairan ini dapat membantu mempercepat proses oksidasi yang secara alami berlangsung selama puluhan tahun.

Baca juga: Menilik Persiapan Menuju Upacara 17 Agustus di IKN

Kapan Istana Garuda IKN akan berubah warna kehijauan?

Proses oksidasi alami yang mengubah warna tembaga seperti pada Istana Garuda IKN akan berlangsung terus-menerus dan membutuhkan waktu yang sangat lama.

Sebagai gambaran, berdasarkan perhitungan, butuh waktu sekitar 10-15 tahun untuk menghasilkan warna hijau patina alami untuk Patung GWK.

Namun, Deputi Pengendalian Pembangunan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Thomas Umbu Pati Tena Bolodadi mengatakan, proses oksidasi Istana Garuda akan selesai selama dua tahun.

"Dua tahun oksidasi selesai, akan menjadi hijau. Itu konsep green-nya IKN," ujar Thomas, seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (9/8/2024).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi