KOMPAS.com - Imunisasi adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyakit menular dan membantu mengurangi penyebaran penyakit ke orang lain.
Ketika cukup banyak orang yang telah diimunisasi terhadap suatu penyakit, penyakit tersebut akan lebih sulit menyebar dan tidak menyebabkan wabah.
Sederhananya, imunisasi adalah upaya menimbulkan atau meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit.
Sehingga ketika terpapar suatu penyakit, ia tidak akan sakit dan tertular atau hanya akan mengalami sakit ringan.
Baca juga: Daftar 14 Jenis Vaksin untuk Imunisasi Rutin Anak 2024, Gratis!
Bagaimana imunisasi bekerja?
Imunisasi menjadi suatu proses dimana seseorang menjadi terlindungi dari suatu penyakit melalui vaksinasi untuk membangun imunitas atau perlindungan dari penyakit menular.
Vaksin merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melindungi orang tersebut terhadap infeksi atau penyakit berikutnya.
Menurut laman BPOM AS (FDA), ketika virus atau bakteri penyebab penyakit menyerang tubuh, sistem kekebalan tubuh akan diaktifkan untuk menyerangnya.
Vaksin bekerja dengan meniru patogen tersebut sehingga jika Anda terpapar oleh virus atau bakteri yang sebenarnya, sistem kekebalan tubuh dapat merespons dengan cepat.
Baca juga: Imunisasi Rotavirus Gratis: Sasaran, Manfaat, dan Cara Mendapatkannya
Vaksin mengandung virus yang sudah mati dan dilemahkan, sebagian berisi instruksi genetik untuk sel kekebalan untuk mengidentifikasi kuman.
Tujuan vaksinasi adalah untuk memastikan tersedianya sejumlah besar antibodi dan limfosit yang mampu bereaksi terhadap patogen atau toksin tertentu sebelum paparan terhadap patogen atau toksin tersebut terjadi.
Jadi secara umum, imunisasi menjadi upaya pengebalan dan vaksinasi merupakan instrumen yang digunakan.
Imunisasi mencegah penyakit, kecacatan, dan kematian akibat penyakit kanker serviks, poliomielitis, campak, tetanus, pertusis, hepatitis A dan B, dan lain-lain.
Baca juga: Mengenal Imunisasi dan Manfaatnya, Apa Bedanya dengan Vaksinasi?
Manfaat imunisasi
Imunisasi adalah cara sederhana dan efektif untuk melindungi diri Anda dan keluarga dari penyakit menular tertentu.
Imunisasi bekerja dengan memicu sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit, sehingga mencegah penyakit berkembang atau mengurangi tingkat keparahannya.
Jika orang yang telah divaksinasi terkena penyakit, sistem kekebalan tubuh mereka akan mampu merespons dengan lebih efektif.
Baca juga: Apakah Orang Dewasa Perlu Mendapat Vaksin Polio?
Dikutip dari laman resmi Portal Informasi Vaksin Uni Eropa, berikut adalah sejumlah manfaat melakukan imunisasi:
- Terlindungi dari penyakit serius, atau bahkan kematian, akibat penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin.
- Mencegah penyebaran penyakit di antara anggota keluarga, teman, dan masyarakat luas.
- Mencegah penularan penyakit, terutama kepada mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah
- Menjadi salah satu intervensi kesehatan masyarakat yang paling hemat biaya.
- Membantu melindungi tidak hanya mereka yang divaksinasi tetapi juga, secara tidak langsung, mereka yang lebih rentan terhadap penyakit.
- Mengurangi risiko memiliki masalah kesehatan jangka panjang dan kecacatan yang disebabkan oleh penyakit.
- Herd immunity, menjaga lingkungan sosial Anda tetap aman dengan menghentikan penyebaran penyakit.
Baca juga: Berapa Lama Efek Vaksin Polio Bertahan di Dalam Tubuh?
Jadi secara umum, imunisasi tidak hanya melindungi diri Anda sendiri, tetapi juga orang lain dengan membantu mengendalikan penyakit serius di lingkungan Anda.
Untuk beberapa penyakit menular, seperti tetanus, orang tidak dapat mengandalkan herd immunity. Jadi, vaksinasi adalah satu-satunya cara untuk memastikan perlindungan.
Berbeda dengan pengobatan untuk menyembuhkan penyakit, imunisasi biasanya diberikan kepada orang sehat untuk mencegah mereka sakit atau terjangkit penyakit dan virus.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.