Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Serigala Tidak Ada di Indonesia? Ini Penjelasan Peneliti Mamalia

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Bildagentur Zoonar GmbH
Ilustrasi serigala. Serigala tidak ada di Indonesia.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Lini masa media sosial ramai memperbincangkan serigala yang disebut tidak ada di Indonesia.

Informasi itu salah satunya diungkap oleh akun TikTok @d.k***, Senin 912/8/2025), yang mengaku baru mengetahui hewan serigala tak ada di Indonesia.

Padahal, selama ini, serigala telah mengilhami banyak dongeng dan kisah mistis yang berkembang di tengah masyarakat, seperti cerita serigala dan domba, kalimat "serigala berbulu domba", serta legenda manusia serigala.

Mamalia yang masih satu keluarga dengan anjing tersebut juga tak jarang menjadi hewan peliharaan selebritas Tanah Air.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Aku setelah menyadari bahwa ternyata 'serigala' tidak ada di Indonesia. Ternyata pengetahuanku masih sedikit," tulis pengunggah.

Lalu, benarkah serigala tidak ada di Indonesia?

Baca juga: Ramai soal Cicak Disebut Hanya Ada di Indonesia, Benarkah?


Serigala tidak ada di Indonesia

Peneliti Mamalia di Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Maharadatunkamsi membenarkan, serigala dengan nama ilmiah Canis lupus tidak ada di Indonesia.

"Ya betul, serigala (Canis lupus) berdasarkan sebaran alaminya tidak ada di Indonesia," kata dia, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (14/8/2024).

Datun menjelaskan, ada banyak faktor yang menjadi alasan mamalia ini tidak menyebar di sejumlah kawasan, termasuk Indonesia.

Secara umum, sebaran alami hewan mamalia sangat tergantung pada karakter masing-masing spesiesnya.

Oleh karena itu, ada spesies hewan dengan sebaran alami luas, tetapi ada pula yang sebarannya terbatas, salah satunya serigala.

Pada serigala, menurut Datun, faktor yang memengaruhi adalah kemungkinan adanya kebutuhan untuk menyesuaikan dengan iklim dan ekosistem atau habitat.

"Ketersediaan hewan mangsa, kompetitor, predator, dan sistem fisiologi si serigala sendiri yang membutuhkan kondisi yang sesuai dengan kebutuhannya," ujarnya.

Namun, sebenarnya, serigala adalah hewan mamalia dengan sebaran wilayah alami yang cukup luas.

Keberadaan hewan ini dapat dijumpai di wilayah dengan iklim empat musim, tepatnya di hutan-hutan Eropa, seperti Albania, Armenia, Austria, Azerbaijan, Belarus, Belgia, Denmark, dan sebagainya.

Serigala juga tersebar di wilayah benua Amerika, termasuk di kawasan hutan Kanada dan Amerika Serikat.

Sementara itu, di kawasan Asia, keberadaan serigala tersebar di daratan negara-negara Arab, China, India, Nepal, dan Myanmar.

"Di luar wilayah yang disebutkan di atas, tidak tercatat keberadaan serigala," papar Datun.

Baca juga: Misteri Manusia Serigala yang Menampakkan Diri di Pegunungan Harz Jerman

Bagaimana jika serigala hidup di Indonesia?

Datun menyampaikan, serigala memangsa beberapa hewan sebagai makanannya, seperti rusa, kerbau, atau binatang dengan ukuran tubuh yang lebih kecil.

Berdasarkan sifatnya, serigala masuk ke dalam kelompok karnivora, sehingga secara ekologi berperan sebagai konsumen puncak.

"Secara ekologi mempunyai peran mampu mengontrol populasi hewan-hewan yang menjadi mangsanya, termasuk babi hutan," kata Datun.

Dengan demikian, populasi hewan yang menjadi mangsanya menjadi tidak berlebih, terutama binatang yang bersifat hama.

Di sisi lain, pada kawasan yang menjadi wilayah sebarannya, serigala terkadang tak segan untuk memangsa ternak.

Jika benar-benar hidup di Indonesia, kondisi tersebut tidak hanya mengancam keberadaan ternak dan hewan yang dilindungi, tetapi juga memicu konflik dengan manusia.

"Nah ini yang bisa jadi interaksi negatif dengan manusia atau konflik," terang Datun.

Baca juga: Ratu Malaysia Ingin Adopsi Bocah Sindrom Manusia Serigala, Apa Itu?

Indonesia punya "serigala lokal" bernama ajak

Meski tidak ditemukan di Indonesia  dan beberapa negara Asia, keberadaan serigala yang nihil telah diisi oleh anjing ajak atau disebut juga ajag.

Datun mengungkapkan, mamalia bernama ilmiah Cuon alpinus ini memiliki sebaran hingga Indonesia, yaitu di Sumatera dan sebagian kecil Pulau Jawa.

"Anjing ajag ini hidup di habitat terbuka untuk berburu mangsanya di padang rumput dan hutan sebagai tempat berlindungnya," jelasnya.

Dilansir dari laman Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem, anjing ajak atau anjing hutan dijuluki sebagai serigala hutan oleh masyarakat Sumatera.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat, Indonesia memiliki dua subspesies anjing hutan, yakni anjing hutan sumatera dan anjing hutan jawa dengan tipe habitat berbeda.

Subspesies dari Jawa tinggal di daerah dataran rendah, bahkan mencapai sabana atau padang rumput yang ada pepohonannya.

Sementara itu, subspesies dari Sumatera memiliki habitat di daerah dataran tinggi dalam lebatnya hutan hujan tropis.

Seperti halnya serigala, anjing ajak merupakan hewan yang sangat cerdas dan hidup berkelompok serta memiliki hierarki.

Mereka akan berburu mangsa secara berkelompok di tengah kesenyapan dengan menggunakan sebuah strategi.

Keunikan lain dari ajak, yakni memiliki bulu berwarna coklat kemerahan dengan warna keputihan pada bagian dada dan hitam pada ujung pangkal ekor.

Suara anjing ajak juga sangat berbeda dari anjing domestik pada umumnya lantaran terdengar lebih melengking.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi