Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Imamuddin, Eks Pebalap Motor yang Kini Jadi Atlet Paracycling Indonesia di Paralimpiade Paris 2024

Baca di App
Lihat Foto
Instagram/@mfadly43
Fadli Imamuddin atlet paracycling Indonesia di Paralimpiade Paris 2024 yang dulu pembalap motor
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Fadli Imamuddin menjadi satu-satunya atlet Indonesia yang akan bertanding pada cabang olahraga (cabor) paracycling pada Paralimpiade Paris 2024.

Fadli bersama 34 atlet Indonesia lain akan bertanding di Paralimpiade Paris 2024 yang dijadwalkan berlangsung mulai Rabu (28/8/2024) hingga Minggu (8/9/2024).

Sebagai atlet paracycling atau para balap sepeda, Fadli dikenal akan prestasinya, baik di kancah nasional maupun internasional.

Sebelum terjun ke cabor paracycling, Fadli ternyata pebalap motor berprestasi. Nahas, dia terpaksa gantung helm ketika mengalami kecelakaan yang merenggut kaki kirinya.

Meski berubah haluan dari pebalap motor menjadi pebalap sepeda paracycling, Fadli membuktikan bahwa kemampuannya tidak dibatasi oleh kondisi fisiknya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dia bahkan menjadi atlet paracycling nasional pertama Indonesia dengan segudang medali.

Baca juga: Olimpiade Usai, Ini Daftar 35 Atlet Indonesia di Paralimpiade Paris 2024


Fadli dari balap motor ke paracycling

Muhammad Fadli Imamuddin memulai kariernya sebagai pebalap motor dan malang melintang selama belasan tahun.

Nahas, kehidupan pria kelahiran 25 Juli 1984 di Cibinong, Kabupaten Bogor, itu berubah setelah mengalami kecelakaan motor hebat pada 2015.

Diberitakan Antara (12/8/2021), Fadli saat itu sedang berlaga dalam Supersport 600 cc Asia Road Racing Championship (ARRC) di Sirkuit Internasional Sentul pada 7 Juni 2015.

Dia menjadi pebalap terunggul pada balapan kedua. Fadli pun melakukan selebrasi kemenangan.

Namun, motor pebalap Thailand, Jakkrit Sawangswat, mendadak melaju kencang dari belakang dan menghantam kaki kirinya.

Tabrakan itu membuat Fadli harus kehilangan kaki kirinya. Dia pun terpaksa undur diri dari balap motor. 

Baca juga: Menpora: Bonus Medali Paralimpiade Paris 2024 Akan Sama dengan Olimpiade

Sejak kecelakaan, Fadli banyak menghabiskan waktu sampai enam bulan di tempat tidur, karena sering pusing meski hanya duduk.

Kelahiran sang anak menjadi penyemangat Fadli. Dia bertekad bisa berjalan sebelum anaknya jalan.

Perlahan, Fadli bangkit meski masih sering sakit karena penyesuaian ototnya. Setelah bisa bangun, Fadli bersepeda untuk menjaga kebugaran.

Dia lalu bertemu Ketua Komite Olimpiade Indonesia Raja Sapta Oktohari yang kala itu menjabat Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sports Sepeda Indonesia (PB ISSI).

Fadli mendapat tawaran menjadi atlet paracycling. Dia terima tawaran itu dan belatih sungguh-sungguh dengan kaki kiri palsu.

Dia selalu berusaha menyemangati diri sendiri dengan meyakini dirinya normal dan tidak cacat.

Baca juga: Soroti Kebersihan Makanan, NPC Akan Buka Dapur Umum untuk Atlet Indonesia di Paralimpiade Paris 2024

Pernah janji akan bangkit

Fadli akhirnya debut dalam ajang Asian Cycling Championships 2017, setahun setelah kakinya diamputasi. Dia finis urutan keempat untuk kelas time-trial C4.

"Ketika orang-orang masih menangisi dan meratapi nasib saya, saya sudah melangkah maju dan mencoba untuk beraktivitas lagi," kata Fadli, dilansir dari Nation (13/10/2018).

Pada tahun yang sama, dia mewakili Indonesia dalam ASEAN Para Games Kuala Lumpur 2017 dan sukses menyumbang dua medali perak dan perunggu.

Fadli kemudian bergabung dengan Komite Nasional Paralimpiade (NPC) Indonesia awal 2018.

Dia masuk Pelatnas untuk ikut Asian Para Games 2018 di Jakarta. Kegigihannya membuahkan satu emas, satu perak, dan satu perunggu dalam kejuaraan itu.

Baca juga: Cerita Qonitah, Anak Penderes Nila di Bukit Menoreh yang Ikut Paralimpiade Paris 2024

Medali itu cukup spesial baginya. Sebab, dia meraih prestasi dihadapan keluarga dan orang-orang terdekat yang mendukung kariernya, termasuk dokter Kiki Novito yang mendampingi sejak dia dioperasi.

"Ini janji saya 3,5 tahun yang lalu pada dokter. Saya akan bangkit dan inilah hasilnya," kata dia, diberitakan Antara (8/10/2018).

Sejak saat itu, sederet prestasi dan rekor berhasil diraihnya.

Ini termasuk keberhasilan merebut medali emas Asian Track Championship 2019 sekaligus memecahkan catatan waktu tercepat Asia dengan 4 menit 56,965 detik untuk nomor 4.000 meter individual pursuit putra C4-C5.

Baca juga: Paralimpiade Paris 2024: NPC Indonesia Persiapan 90 persen, Target 2 Emas

Melaju ke Paralimpiade Paris 2024

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memberi Fadli penghargaan dalam Hari Olahraga Nasional 2019 kategori atlet, sebagai atlet paracycling nasional pertama Indonesia.

Pada 2021, Fadli untuk kali pertama mewakili Indonesia pada cabor paracyling di Paralimpiade Tokyo 2020. Sayangnya, dia gagal mempersembahkan medali.

Meski begitu, Kemenpora memberikan penghargaan sejumlah bonus kepada para atlet Paralimpiade Tokyo 2020, termasuk Fadli.

Selain menjadi atlet, Fadli juga fokus mengelola sekolah balap bernama 43 Racing School. Dia juga menjadi pelatih balap motor.

Berkat pelatihannya, tim balap motor Papua memenangkan lima emas dalam perlombaan Motor Cross kategori Modifikasi Beregu PON Papua pada 2022.

Tahun ini, Fadli menjadi satu-satunya wakil Indonesia pada cabor paracycling Paralimpiade Paris 2024. Dia akan mulai bertanding akhir Agustus mendatang.

"Target yang memungkinkan untuk saya nanti di Paris lebih baik dari pertandingan saya di Tokyo aja, sih. Enggak muluk-muluk, mungkin masuk sepuluh besar aja kayaknya udah bagus," ujar Fadli, dikutip dari Kompas TV (28/5/2024).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi