Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahlil Lahadalia, Dulu Jualan Pisang Goreng Kini Jadi Ketua Umum Golkar

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA
Profil dan harta kekayaan Bahlil Lahadalia.
|
Editor: Yefta Christopherus Asia Sanjaya

KOMPAS.com - Karier Bahlil Lahadalia yang baru saja ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2024-2029 di kancah perpolitikan terbilang mulus.

Hal tersebut dapat dilihat dari popularitas dan perjalanan politiknya semasa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam lima tahun terakhir.

Ia kali pertama bergabung dengan Kabinet Jokowi ketika dilantik menjadi Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada Rabu (28/4/2021).

Tiga tahun kemudian, pria kelahiran Banda, Maluku Tengah tersebut digeser menjadi Menteri ESDM menggantikan Arifin Tasrif yang sudah menduduki jabatan ini sejak 2019.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karier politik Bahlil semakin mentereng setelah ia ditetapkan sebagai Ketua Umum Golkar  menggantikan Airlangga Hartarto yang mengundurkan diri.

Bahlil langsung ditetapkan sebagai Ketua Umum Golkar karena ia menjadi satu-satunya calon yang mendaftarkan diri.

Baca juga: Kode Agus Gumiwang soal Bahlil Jadi Ketum Golkar Gantikan Airlangga

Perjalanan Bahlil Lahadalia

Jauh sebelum terjun ke dunia politik, Bahlil dikenal sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) periode 2015–2019.

Ia mengawali perjalanannya sebagai pengusaha dengan berjualan makanan, seperti pisang goreng dan kue cucur, ketika duduk di bangku SD.

Menurut buku “Bahlil Lahadalia: Anak Papua Membuka Jalan untuk Negeri”, pekerjaan tersebut dilakoni Bahlil ketika menginjak kelas tiga SD.

Kemudian, saat duduk di kelas lima sampai enam SD, Bahlil mencoba berjualan sayur, ikan, dan beras di pasar tradisional.

Pekerjaan tersebut dilakukan oleh Bahlil untuk membiayai hidupnya sendiri lantaran ia berasal dari keluarga tidak berada.

Bahlil yang lahir di Banda, Maluku Tengah lahir dari pasangan Lahadalia dan Nurdjani. Lahadalia bekerja sebagai nelayan dan kuli bangunan, sementara Nurdjani membantu perekonomian keluarga dengan bekerja sebagai tukang cuci.

Dalam bukunya, Bahlil juga bercerita, ia harus berjualan kue pada pagi hari sebelum masuk sekolah ketika SMP.

Saat SMP, ia juga melakoni pekerjaan sebagai kernet angkot ketika hari Sabtu dan Minggu.

Baca juga: Usai Airlangga Mundur, Agus Gumiwang Plt, Bahlil Jadi Calon Kuat Ketum

Menjadi pengusaha

Masa kecil dan muda Bahlil dihabiskan di wilayah Seram, Maluku dan Fakfak, Papua Barat.

Ia pernah bersekolah di SD Negeri 1 Seram Timur, SMP Negeri 1 Seram Timur, dan SMEA Yapis Fakfak, Papua Barat.

Kemudian, Bahlil melanjutkan pendidikannya ke Akademi Keuangan dan Perbankan (Akubank) kini menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Port Numbay.

Selama berkuliah, ia melakoni pekerjaan sebagai sopir angkot, kuli angkut, dan kuli dorong di pasar untuk memenuhi kehidupannya.

Merujuk catatan Kompaspedia, Selasa (20/8/2024), Bahlil sempat menjadi ketua senat mahasiswa di kampus ketika menginjak semester lima.

Ia juga aktif di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) lalu terpilih menjadi bendahara di Pengurus Besar HMI.

Bahlil juga sempat menempuh pendidikan di S-1 Akubank Port Numbay dan S-2 Universitas Cendrawasih.

Baca juga: Bahlil Akui Belum Ada Investor Asing Masuk IKN, Apa Penyebabnya?

Hidup Bahlil mulai berubah ketika ia mengenal sosok Jacobus Perviddya Solossa yang merupakan Gubernur Papua periode 2000-2005.

Setelah berkonsultasi dengan dengan Jacobus pada 2000-2001, Bahlil memutuskan menjadi pengusaha.

Hal tersebut dilakukan Bahli dengan mendirikan usaha bersama teman-temannya di jaringan HMI di Jakarta.

Selama berkecimpung di dunia bisnis, Bahlil menduduki berbagai posisi mentereng, seperti Direktur Wilayah PT Primatama Cipta Niaga.

Bahlil juga mendirikan PT Rifa Finance pada 2010 dan mengelola PT Bersama Papua Unggul.

Pada 2015, Bahlil terpilih menjadi Ketua Hipmi periode 2015-2019 walau berasal dari keluarga non-pengusaha.

Baca juga: Bahlil Sebut Ada Partai Oposisi Bakal Gabung Koalisi, Warnanya “Sejuk”

Kedekatan dengan Jokowi

Kedekatan Bahlil dengan Jokowi dimulai ketika ia menjabat sebagai Ketua Hipmi.

Pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, Bahlil memutuskan mendukung Jokowi yang berduet dengan Ma'ruf Amin sebagai calon wakil presiden.

Bahlil memilih mendukung Jokowi yang merupakan kader Hipmi Solo pada 1990-an ketimbang Sandiaga Uno, eks Ketua Umum Hipmi yang pada Pilpres 2019 maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.

Dalam rangka memenangkan Jokowi-Ma'ruf, Bahlil bersama rekan-rekannya mendirikan kelompok relawan bernama Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas).

Ia juga ditunjuk menjadi Direktur Penggalangan Anak Muda Milenial dan Kepemudaan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf.

Setelah Jokowi dilantik menjadi presiden untuk periode kedua, Bahlil ditunjuk sebagai Kepala BKPM pada Rabu (23/10/2019).

Penunjukkan Bahlil sebagai Kepala BKPM terjadi tiga hari setelah Jokowi dilantik menjadi presiden.

Baca juga: Muncul Dugaan Permainan Izin Tambang, Bahlil Lahadalia Disebut Salah Gunakan Wewenang

Seiring perubahan nomenklatur kementerian, Bahlil akhirnya dilantik menjadi Menteri Investasi/Kepala BKPM pada April 2021.

Jelang berakhirnya masa jabatan Jokowi-Ma’ruf, Bahlil menduduki posisi baru sebagai Menteri ESDM. Ia dilantik menjadi Menteri ESDM di Istana Negara, Jakarta pada Senin (19/8/2024) pagi.

Pada Senin malam, Bahlil mendaftarkan diri sebagai Ketua Umum Golkar. Setelah itu, ia ditetapkan sebagai Ketua Umum Golkar secara aklamasi dalam musyawarah nasional XI Partai Golkar di Jakarta Convention Center, Jakarta pada Selasa (20/8/2024).

Bahlil lalu dilantik menjadi Ketua Umum Golkar yang baru pada Rabu (21/8/2024). Bahlil melenggang sebagai Ketua Umum Golkar tanpa satupun penolakan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi