KOMPAS.com - Sejumlah media asing menyoroti aksi demonstrasi yang dilakukan sejumlah elemen masyarakat di depan kantor DPR RI hari ini, Kamis (22/8/2024).
Aksi demo hari ini dilakukan untuk memprotes keputusan badan legislasi (Baleg) DPR RI yang menganulir putusan MK terkait syarat calon kepala daerah Pilkada.
Baleg DPR menolak putusan MK terkait batas usia minimal calon kepala daerah. Ini membuat putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep berpotensi bisa maju Pilkada 2024 meski usianya belum genap 30 tahun seperti yang disyaratkan.
Media asing menilai upaya DPR memuluskan jalan Kaesang menjadi kepala daerah menjadi bentuk keberlanjutan Dinasti Jokowi di Indonesia.
Jokowi disebut membentuk dinasti usai putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka menjadi wakil presiden terpilih periode 2024-2029. Sementara menantunya, Bobby Nasution maju sebagai calon gubernur Sumatera Utara dalam Pilkada 2024 usai lengser dari jabatan walikota Medan.
Baca juga: Apa yang Terjadi jika Revisi UU Pilkada DPR RI Beda dengan Putusan MK?
Kata media asing soal demo DPR 22 Agustus 2024
Berikut sejumlah pemberitaan media asing yang menyoroti aksi demo 22 Agustus 2024 di DPR dan wilayah Indonesia lain.
1. Minggu dramatis dalam politik IndonesiaReuters menyoroti aksi demo hari ini di beberapa kota Indonesia dalam artikel A Tumultuous Week in Indonesian Politics as Transition Nears.
Media asal Inggris itu menyebut ribuan orang Indonesia berunjuk rasa pada "minggu yang dramatis" jelang minggu-minggu terakhir masa jabatan Jokowi.
Reuters mengulas saat Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan batas usia minimum calon kepala daerah yang menghalangi putra bungsu Jokowi mengikuti Pilkada. Namun, putusan itu ditolak DPR. Kejadian tersebut lalu disebut memicu perebutan kekuasaan antara parlemen dan MK.
Kejadian itu memicu protes di beberapa kota terhadap rencana DPR mengesampingkan keputusan MK dan upaya pemerintah yang dianggap merusak demokrasi Indonesia.
2. Kemunduran demokrasi dan hukum IndonesiaMedia Korea Selatan, KBS memberitakan aksi demo hari ini dalam artikel Mengubah Undang-Undang agar Putra Presiden Bisa Mencalonkan Diri? Indonesia 'Terkejut'.
Media itu menyebut tindakan DPR menolak putusan MK sebagai tindakan yang membuat demokrasi dan supremasi hukum Indonesia kembali terancam mundur.
Demokrasi Indonesia disebut telah mundur sejak Gibran terpilih menjadi wakil presiden setelah ipar Jokowi mengesahkan aturan usia calon wakil presiden ketika menjadi ketua MK.
KBS juga menyebut Jokowi memerankan peran utama dalam kemunduran Indonesia. Padahal dia pernah dinilai sebagai simbol demokrasi Indonesia karena menjadi presiden meski bukan dari keluarga politisi atau anggota militer.
Baca juga: Mengapa Presiden Jokowi “Membiarkan” Revisi UU Pilkada Melawan Putusan MK?
3. Bisa picu krisis politikBBC memberitakan aksi protes terjadi di Jakarta, Padang, Bandung, dan Yogyakarta dalam berita Police Clash With Protesters Over Indonesia Law Change.
Media Inggris itu menuliskan, RUU Pilkada yang akan disahkan DPR menguntungkan partai-partai dalam koalisi yang berkuasa di bawah Jokowi dan Prabowo.
Kondisi ini membuat banyak pemilihan kepala daerah akan berlangsung tanpa ada yang menentang.
Para pengamat diberitakan menyebut perebutan kekuasaan antara DPR yang didominasi pendukung Jokowi dengan MK dapat memicu krisis politik.
Namun, Jokowi dinilai menganggap remeh pertikaian tersebut. Dia hanya berkata tindakan merupakan bagian dari "fungsi pengawasan dan keseimbangan" pemerintah.
4. Seruan Indonesia BaruMedia Singapura, The Straits Times menyebut protes dilakukan massa untuk membentuk Indonesia baru tanpa dinasti Jokowi dalam artikel Protests Hit Indonesia, Stalling Moves To Rejig Election Law.
Aksi demo hari ini disebut diwarnai pengunjuk rasa yang membakar ban sementara 3.200 polisi dikerahkan ke seluruh kota untuk menembakkan meriam air ke demonstran. Demo diikuti mahasiswa dan pekerja.
Para selebriti dan influencer menyampaikan pidato ke hadapan demonstran di pusat kota Jakarta. Sementara sebuah spanduk bertuliskan seruan "Indonesia Baru, Tanpa Dinasti Jokowi".
Media itu membahas saham Indonesia anjlok satu persen dan nilai rupiah menurun 0,8 persen dari dollar AS. Kondisi itu menjadikan rupiah mendapat kinerja buruk di antara mata uang Asia lainnya pada 22 Agustus 2024.
Baca juga: Apa Putusan MK yang Ditabrak DPR saat Merevisi UU Pilkada?
5. Protes besar saat ada upaya mengubah undang-undangMaekyung memberitakan unjuk rasa di Indonesia dengan judul Setelah Putra Sulung, Bahkan Putra Kedua adalah 'Trik'... Jokowi Melewati Batas.
Media itu menyebut protes besar terjadi di Indonesia setelah DPR berusaha mengubah UU Pilkada untuk mengizinkan putra kedua Jokowi maju pilkada.
Ribuan orang termasuk anggota Partai Buruh, mahasiswa, dan kelompok masyarakat turun dalam unjuk rasa tersebut. Polisi lalu dikerahkan menjaga keamanan seluruh kota termasuk area kantor DPR.
Maekyung juga memberitakan, mayoritas partai pendukung Jokowi mendorong amandemen undang-undang pemilu agar Kaesang bisa mencalonkan diri. Demo yang membesar membuat proses pengesahan peraturan itu dibatalkan sementara.
Namun, RUU itu diperkirakan akan segera disahkan jelang pendaftaran calon kepala daerah Pilkada.
Media tersebut juga menyoroti anak sulung Jokowi, Gibran yang terpilih sebagai wakil presiden dengan cara yang dinilai memundurkan demokrasi Indonesia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.