KOMPAS.com - Gurun, dalam pengertian umum, adalah wilayah yang menerima curah hujan sangat sedikit, tidak lebih dari 25 sentimeter per tahun.
Padang pasir adalah jenis gurun yang paling umum diketahui, itu adalah hamparan pasir yang sangat luas, panas, kering, dan kosong.
Jumlah penguapan di gurun sering kali melebihi curah hujan tahunan. Dan jika ada, hanya tersedia sedikit air untuk tanaman dan organisme lain yang hidup di sana.
Lantas, bagaimana gurun terbentuk?
Baca juga: Berkat El Nino, Gurun Terkering di Dunia Ditumbuhi Bunga-bunga
Proses terbentuknya wilayah gurun
Gurun bisa terbentuk apabila sebuah wilayah hannya menerima curah hujan kurang dari 25 sentimeter per tahun.
Mengutip laman Britannica, secara geografis sebagian besar gurun terletak di sisi barat benua, atau dalam kasus gurun Sahara, Arab, Gobi dan gurun kecil di Asia, terletak jauh dari pantai di pedalaman Eurasia.
Mereka cenderung terjadi di bawah sisi timur sel-sel bertekanan tinggi subtropis utama, yakni salah satu dari beberapa wilayah dengan tekanan atmosfer tinggi.
Baca juga: Bagaimana Fenomena Fatamorgana Bisa Terjadi? Ini Penjelasannya
Di daerah subtropis di atas lautan, roda angin yang sangat besar berputar searah jarum jam di belahan bumi utara dan berlawanan arah jarum jam di belahan bumi selatan
Kondisi tersebut memengaruhi benua terdekat. Udara lembap yang naik di dekat Khatulistiwa mendingin dan mengembun menjadi awan dan kemudian menjadi hujan.
Saat arus udara bergerak menuju kutub, udara melepaskan sebagian besar kelembapannya. Pada saat arus kembali menuju Khatulistiwa, udara menurun.
Baca juga: Ilmuwan Perkirakan Gurun Sahara Berubah Jadi Hutan Hijau Setiap 21.000 Tahun Sekali
Udara menjadi terkompresi dan hangat, dan kelembapan relatifnya semakin menurun. Dalam kondisi seperti ini, jarang sekali terjadi awan dan hujan.
Ditambah adanya angin yang dapat mempercepat penguapan di permukaan, wilayah benua di bawahnya menjadi sangat kering karena kurangnya kelembapan yang tersedia.
Dengan demikian wilayah tersebut mendapatkan sedikit curah hujan, membuat wilayah tersebut menjadi kering, dan menjadikannya sebagai gurun.
Baca juga: Mengenal 5 Jenis Gurun di Dunia, Ada yang Tertutup Lapisan Es
Gurun terluas di dunia
Gurun Sahara umum dikenal sebagai gurun terbesar atau yang paling luas. Namun itu jika terbatas pada kategori gurun panas atau gurun pasir, bukan gurun secara umum.
Sebagaimana telah disebutkan, gurun adalah wilayah mana pun yang curah hujannya kurang dari 25 sentimeter per tahun.
Jika semua wilayah yang memenuhi kriteria tersebut dipertimbangkan, maka Antartika memenuhi syarat sebagai gurun terbesar di dunia.
Baca juga: Apa yang Ada di Bawah Lapisan Pasir Pantai dan Gurun?
Dilansir dari laman Kompas.com (5/12/2023), Antartika adalah gurun terluas di dunia, dengan luas mencapai 14,2 juta kilometer persegi.
Beberapa wilayah di Antartika, seperti Lembah Kering McMurdo, diyakini tidak menerima curah hujan apa pun selama 14 juta tahun.
Kurangnya curah hujan ini sebagian besar disebabkan oleh suhu dingin, pegunungan di dekatnya yang menghalangi awan, dan angin kencang yang menyedot kelembapan dari udara.
Baca juga: 10 Gurun Terluas di Dunia, Peringkat Pertama Bukan Gurun Sahara
Bahkan untuk ukuran gurun, wilayah ini sangat kering. Lembah Kering McMurdo tidak memiliki salju atau es kecuali beberapa danau yang tertutup es secara permanen.
Karena dikaitkan dengan kondisi kehidupan yang sulit, gurun sering kali merupakan wilayah yang paling jarang penduduknya di dunia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.