KOMPAS.com - Setiap pria dan wanita memiliki potensi yang sama dalam melakukan perselingkuhan dari pasangannya dalam sebuah hubungan romantis.
Diberitakan Business Insider (12/10/2017), studi dari Kinsey Institute di Indiana University menunjukkan, wanita berselingkuh pada tingkat yang hampir sama dengan pria.
Survei yang diadakan Pusat Penelitian Opini Nasional AS bahkan menunjukkan sebanyak 40 persen istri di negara tersebut lebih mungkin selingkuh pada 2010 dibandingkan tahun 1990.
Hal itu menunjukkan, perselingkuhan tidak sebatas terjadi karena perbedaan gender antara pria dan wanita. Namun, ada beberapa faktor yang memengaruhi tindakan selingkuh. Faktor itu termasuk tingkat kecerdasan seseorang.
Baca juga: 25 Ciri-ciri Pasangan Selingkuh, Apa Saja?
Pria IQ rendah sering selingkuh
Sebuah penelitian yang diterbitkan jurnal Social Psychology Quarterly pada 2010 menemukan, pria dengan tingkat kecerdasan atau IQ tinggi cenderung lebih tidak ingin selingkuh dari pasangannya.
Sang peneliti, Satoshi Kanazawa dari London School of Economics and Political Science melakukan analisis terhadap hasil survei terhadap ribuan remaja dan orang dewasa di AS.
"Pria yang lebih cerdas cenderung lebih menghargai monogami dan eksklusivitas seksual daripada pria yang kurang cerdas," tulisnya.
Kesimpulan itu ditemukan karena Kanazawa menilai pria zaman sekarang lebih sedikit menjalin hubungan dengan banyak perempuan untuk menghasilkan keturunan.
Hal ini berbanding terbalik pada ratusan ribu tahun lalu saat pria cenderung berhubungan seksual dengan sebanyak mungkin perempuan untuk menghasilkan lebih banyak keturunan.
Berdasarkan temuan itu, Kanazawa berteori, pria yang kurang cerdas tidak mampu melepaskan naluri dasar berhubungan seksual tersebut. Akibatnya, mereka lebih banyak selingkuh.
Meski begitu, penelitiannya menunjukkan, temuan tersebut tidak berarti pria yang cerdas tidak melakukan perselingkuhan.
Selain itu, Kanazawa menemukan, pria yang cerdas cenderung lebih menghargai eksklusivitas seksual. Mereka pun cenderung lebih banyak terlibat dalam hubungan di luar nikah.
Kebalikannya, tingkat kecerdasan tidak berhubungan dengan tingkat perselingkuhan bagi wanita. Kanazawa menyebut, wanita menjalin hubungan karena seks dan perkawinan.
Baca juga: Survei Ungkap Profesi yang Paling Rentan Selingkuh di Tempat Kerja, Ini Daftarnya
Pria miskin sering selingkuh
Hal ini terutama berlaku bagi pria yang bergantung kepada wanita. Pria yang bergantung secara ekonomi kepada pasangannya yang bekerja lebih berpotensi selingkuh.
Kondisi tak jauh berbeda terjadi pada pria yang bekerja. Jika pria menjadi pencari nafkah, terutama mendapat penghasilan lebih dari 70 persen dari pendapatan rumah tangga, mereka juga lebih cenderung selingkuh, meski persentase ini tetap lebih kecil dibanding laki-laki yang tak bekerja.
Sebaliknya, perempuan yang bekerja atau mencari nafkah untuk membiayai pasangannya justru cenderung jarang selingkuh. Sebab, perempuan pencari nafkah dapat menetralkan kondisi yang membuat mereka selingkuh dan menjaga hubungan agar tetap utuh.
Tak hanya itu, penelitian lain yang diterbitkan dalam jurnal Archives of Sexual Behavior pada 2017 menemukan, orang yang pernah berselingkuh akan tiga kali lebih mungkin selingkuh lagi dalam hubungan berikutnya daripada mereka yang tetap setia.
Sementara mereka yang tahu pasangan sebelumnya berselingkuh juga dua kali lebih mungkin diselingkuhi oleh pasangan berikutnya.
Adapun orang yang mencurigai pasangannya selingkuh maka akan empat kali lebih mungkin merasa curiga pada hubungan selanjutnya.
Baca juga: Ramai Unggahan Sebut Perilaku Selingkuh Tidak Bisa Disembuhkan, Benarkah?
Beda alasan pria dan wanita selingkuh
Di sisi lain, survei yang dilakukan Superdrug Online Doctor pada awal 207 terhadap lebih dari 2.000 warga Amerika dan Eropa menemukan pria dan wanita berselingkuh karena alasan yang sangat berbeda.
Wanita selingkuh ketika merasa pasangan mereka telah berhenti memberi perhatian yang dibutuhkan.
Wanita juga selingkuh karena orang yang menjadi selingkuhan mereka diangap selalu ada untuknya. Ini berbeda dari keraguan yang dirasakan saat bersama pasangan aslinya.
Jurnalis Swiss dan penulis Cheating: A Handbook for Women Michèle Binswanger menjelaskan, wanita melakukan perselingkuhan karena alasan emosional.
"Wanita biasanya punya lebih banyak kesempatan (selingkuh), tetapi ada motivasi lain. Banyak yang merasa tidak diinginkan, tidak didengarkan, atau tidak bahagia, jadi mereka mulai mencari kesenangan," katanya, dikutip dari The Independent (20/8/2017).
Sebaliknya, alasan utama pria selingkuh hanya karena menemukan orang baru yang lebih menarik dari pasangannya sekarang.
Pria juga selingkuh karena merasa tidak cukup berhubungan seksual dalam hubungan mereka saat ini dengan pasangan aslinya.
"Bagi pria, ini sering kali soal kesempatan. Jika mereka mendapat kesempatan yang sempurna dan risiko ketahuan sangat kecil, mereka mungkin lebih cenderung berselingkuh," lanjut Binswanger.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.