Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Lahir di Italia, Paus Fransiskus dari Negara Mana?

Baca di App
Lihat Foto
Instagram/@franciscus
Daftar tempat yang akan dikunjungi Paus Fransiskus di Indonesia.
|
Editor: Yefta Christopherus Asia Sanjaya

KOMPAS.com - Pemimpin gereja Katolik dunia, Paus Fransiskus, yang baru saja tiba di Jakarta pada Selasa (3/9/2024) pukul 11.25 WIB ternyata tidak lahir di Italia.

Paus Fransiskus yang juga menjabat sebagai Kepala Negara Vatikan sebenarnya lahir di Buenos Aires, Argentina pada 17 Desember 1936.

Dia adalah anak pertama dari empat bersaudara yang lahir dari pasangan Mario Jose Bergoglio dan Regina Maria Sivori.

Meski lahir di Argentina, sebuah negara di Amerika Selatan, Paus Fransiskus tetap memiliki darah Italia karena kedua orangtuanya merupakan imigran dari negara ini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Argentina, ayah Paus Fransiskus bekerja sebagai akuntan di perusahaan kereta api, sementara ibunya merupakan ibu rumah tangga.

Lantas, bagaimana perjalanan Paus Fransiskus dari lahir dan besar di Argentina hingga menjadi pemimpin umat Katolik sedunia yang berpusat di Vatikan?

Baca juga: Kata Media Asing soal Kedatangan Paus Fransiskus, Soroti Kunjungan ke Istiqlal dan Kerukunan Beragama

Profil Paus Fransiskus

Paus Fransiskus yang lahir di Buenos Aires mempunyai nama asli Jorge Mario Bergoglio.

Fransiskus yang melekat pada gelar kepausannya adalah nama yang dia pilih ketika ditunjuk sebagai Paus pada 13 Maret 2013 menggantikan Benediktus XVI yang mengundurkan diri.

Sebelum memutuskan hidup selibat atau tidak menikah dan mengabdi untuk gereja, Jorge pernah terserang pneumonia (radang paru-paru) yang membuat sebagian paru-paru kanan harus diangkat.

Meski terserang pneumonia, Jorge mampu menamatkan pendidikannya di sekolah teknik sebagai analis kimia.

Dilansir dari Kompaspedia, Selasa (2/7/2024), Jorge kemudian bekerja sebagai analis kimia di laboratorium food science.

Meski begitu, Jorge memutuskan mengambil jalur imamat dan masuk sekolah calon imam Jesuit, Seminari Tinggi Keuskupan Villa Devoto lalu bergabung dengan novisiat Serikat yesus pada 11 Maret 1958.

Keputusan masuk sekolah calon imam Jesuit menjadi titik awal bagi Jorge berkiprah di dunia pendidikan.

Baca juga: Paus Fransiskus Pakai Innova Zenix Pelat SCV 1 Selama di Indonesia, Ini Spesifikasinya

Setelah Jorge menempuh pendidikan di bidang humaniora di Chile, dia kembali ke tanah kelahirannya pada 1963 untuk menuntaskan studinya di bidang sarjana filsafat dari Colegio de San Jose di San Miguel.

Jorge kemudian mengajar sastra dan psikologi di Immaculate Conception College di Santa Fe selama satu tahun pada 1964.

Perjalanan Jorge berlanjut sebagai imam ketika ditahbiskan Uskup Agung Ramon Jose Castellano pada 13 Desember 1969 dan menempuh studi di Universitas Alcala de Henares, Spanyol pada 1970-1971.

Usai melalangbuana ke berbagai universitas dan sekolah, Jorge menerima kaul kekal bersama para Jesuit pada 22 April 1973.

Paus Fransiskus kemudian diangkat menjadi Provinsial Yesuit di Argentina pada 31 Juli 1973.

Jabatan tersebut dipegang Jorge selama enam tahun sebelum dia kembali lagi ke dunia pendidikan.

Selama enam tahun, tepatnya pada 1980-1986, dia menjadi Rektor Colegio de San Jose sekaligus pastor paroki di San Miguel.

Baca juga: Jadwal Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia 3-6 September 2024

Terpilih menjadi Paus

Jorge berangkat ke Jerman pada 1986 untuk menyelesaikan tesis doktoral setelah menamatkan tugasnya sebagai rektor.

Namun, dia harus kembali ke Argentina setelah atasannya, Pastor Jorge, mengirimnya ke Colegio del Salvador di Buenos Aires.

Uskup Agung Buenos Aires Kardinal Antonio Quarracino kemudian berkeinginan menjadikan Jorge sebagai kolaborator dekat.

Karena alasan itulah pada 20 Mei 1992, dia diangkat menjadi uskup Auca dan Pembantu Buenos Aires.

Perjalanan Jorge berlanjut sebagai Uskup Agung Coadjutor Buenos Aires pada 3 Juni 1997.

Baca juga: 6 Fakta Menarik Seputar Paus Fransiskus

Satu tahun setelahnya, dia diangkat menjadi Uskup Agung, Primata Argentina, dan orinaris umat ritus Timur di Argentina yang tidak memiliki Ordinaris ritusnya sendiri.

Paus Yohanes Paulus II kemudian mengangkat Jorge sebagai Kardinal dengan gelar San Roberto Bellarmino.

Jorge juga pernah menjadi relator umum setelah dia terpilih dalam Sidang Umum Biasa ke-10 Sinode Para Uskup di Kementerian Episkopal pada Oktober 2001.

Jorge selanjutnya terpilih menjadi pemimpin gereja Katolik dunia setelah Paus Benediktus XVI menanggalkan gelar kepausannya dengan alasan usia dan kesehatan.

Konklaf atau sidang pemilihan Paus digelar untuk menentukan pengganti Benediktus XVI.

Hasil konklaf menyetujui, Paus Fransiskus ditunjuk sebagai pengganti Benediktus XVI mulai 13 Maret 2013.

Jorge memilih Fransiskus sebagai nama kepausan untuk menghormati Santo Fransiskus dari Asisi.

Baca juga: Cara Ikut Misa Agung Paus Fransiskus di GBK pada 5 September 2024

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi