Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Akan Terjadi jika Tidak Mengaktifkan "Airplane Mode" di Pesawat?

Baca di App
Lihat Foto
UNSPLASH/Sten Ritterfeld
Ilustrasi mode pesawat. Apa yang terjadi jika tidak mengaktifkan mode pesawat saat terbang.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebelum lepas landas, penumpang pesawat umumnya akan diminta untuk mengaktifkan airplane mode atau mode pesawat.

Saat mode ini aktif, ponsel akan terputus dari jaringan seluler, tetapi penumpang masih dapat mengoperasikan ponsel.

Tetap kukuh menyalakan ponsel tanpa memasang mode pesawat sering disebut dapat mengganggu perjalanan moda transportasi ini.

Lalu, apa yang sebenarnya akan terjadi jika tidak mengaktifkan airplane mode saat terbang?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Apakah Pesawat Terbang Bisa Selamat dari Gempa dan Tsunami?


Hubungan ponsel dan pesawat

Tidak mematikan ponsel maupun mengaktifkan mode pesawat saat lepas landas dan dalam penerbangan, kecil kemungkinan akan menyebabkan pesawat jatuh dari langit.

Namun, penting untuk mengetahui cara kerja perangkat elektronik seperti ponsel dan interaksinya dengan pesawat untuk memahami dampaknya.

Dilansir dari Britannica, untuk terhubung ke jaringan nirkabel atau menara seluler, perangkat elektronik dalam hal ini ponsel akan menjadi pemancar gelombang radio berdaya rendah.

Selanjutnya, pemancar gelombang radio daya rendah maksimal 0,25 watt tersebut akan terhubung ke menara seluler dan penerima lain yang membawa sinyal keluar.

Di sisi lain, ponsel dan perangkat elektronik juga dapat menjadi penerima untuk menerima sinyal masuk.

Jika menara atau penerima lain berjarak relatif dekat, perangkat ponsel tidak perlu menggunakan banyak daya untuk mencari sinyal dan menjaganya tetap terhubung.

Saat perangkat elektronik dalam mode aktif atau seluler, perangkat tersebut dapat mengirimkan sinyal radio. Namun, saat dalam mode pesawat, sinyal tersebut tidak akan dikirimkan.

Sebagian besar maskapai penerbangan mencatat, ada kemungkinan sinyal radio yang dikirim dari perangkat elektronik dapat mengganggu satu atau beberapa sistem penting pesawat.

Misalnya, mengganggu sensor yang membantu instrumen pesawat berkomunikasi satu sama lain, peralatan navigasi, peralatan untuk menghindari tabrakan, serta peralatan avionik lain.

Akan tetapi, dalam praktiknya, peralatan elektronik yang sensitif pada pesawat modern terlindungi dengan baik dari gelombang radio.

Gangguan akibat transmisi telepon seluler memang sempat terlibat dalam kecelakaan di Swiss pada 2000 dan Selandia Baru pada 2003.

Kendati demikian, kemungkinan besar transmisi perangkat selama penerbangan itu hanya mengganggu awak pesawat.

Kondisi tersebut dikarenakan sinyal ponsel terekam pada peralatan penerbangan, yang memaksa pilot, navigator, dan operator radio bekerja lebih keras untuk membaca instrumen dengan benar.

Baca juga: Kenapa Jendela Pesawat Selalu Bulat? Ternyata Ini Alasan Ilmiahnya

Tanpa mode pesawat, ponsel berpotensi mengganggu instrumen navigasi

Hal senada diungkapkan oleh mantan pilot dan profesor di University of Nevada, Las Vegas, Amerika Serikat, Dan Bubb.

Bubb mengungkapkan, ponsel yang dalam kondisi hidup selama penerbangan berpotensi mengganggu instrumen navigasi.

"Jika tidak mematikan ponsel, ponsel berpotensi mengganggu instrumen navigasi," kata dia, dilansir dari laman Travel + Leisure.

Penggunaan ponsel di pesawat juga dapat membawa masalah lain, yakni kemungkinan kelebihan beban pada menara seluler yang berada di darat.

Saat pesawat terbang pada ketinggian rendah, yakni saat lepas landas dan mendarat yang juga dianggap sebagai fase krusial penerbangan, ponsel akan terhubung ke beberapa menara sekaligus karena dalam posisi bergerak.

Mengingat banyaknya penumpang, hal itu tentu dapat menjadi beban bagi jaringan di dekat bandara yang sangat sibuk.

Namun, saat pesawat telah mencapai ketinggian jelajah, sekitar 12.000 meter di atas permukaan laut, ponsel mungkin berada di luar jangkauan menara.

Akibatnya, baterai ponsel akan terkuras lebih cepat saat mencari sinyal dan mencoba terhubung ke menara-menara seluler.

Baca juga: Mengapa Pesawat Takut Terbang di Atas Tibet?

Jaringan 5G jadi ancaman baru

Seiring dengan perkembangan teknologi seperti masifnya jaringan 5G, ancaman baru terkait pengaruh perangkat ponsel pada penerbangan pun muncul.

Bubb menyebut, jaringan 5G berpotensi mengganggu radar altimeter, alat untuk mengukur ketinggian pesawat.

"Hal itu berpotensi mengganggu radar altimeter, instrumen yang diandalkan pilot untuk menunjukkan kapan mereka perlu melebarkan sayap atau mengangkat roda depan pesawat guna mendaratkan pesawat," kata Bubb.

Di Amerika Serikat, pita lebar khusus yang digunakan operator seluler untuk layanan 5G sangat mendekati pita lebar yang digunakan oleh radar altimeter.

Terlebih, instrumen penerbangan tersebut bukanlah sesuatu yang bisa diutak-atik sesuka hati.

"Karena pilot duduk sangat tinggi di kokpit, sulit bagi mereka melihat landasan pacu saat mendarat, itulah sebabnya mereka mengandalkan radar altimeter sebagai panduan," tuturnya.

Sebagai informasi, secara umum, radar altimeter atau disebut juga radio altimeter digunakan selama pendaratan dengan visibilitas rendah.

Menurut laporan Airbus, hampir 60 persen dari semua kecelakaan penerbangan dalam 20 tahun terakhir terjadi selama fase pendaratan.

Namun, jaringan 5G di negara-negara lain mungkin beroperasi pada frekuensi yang berbeda dari Amerika, sehingga potensi gangguan yang disebabkan juga dapat berbeda.

"Jadi, ketika pramugari meminta penumpang untuk mengaktifkan mode pesawat atau mematikannya, ada alasan bagus mengapa penumpang harus menuruti permintaan itu," ujar Bubb.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi