KOMPAS.com - Kanker payudara adalah momok yang menakutkan bagi banyak perempuan di Indonesia. Ini karena, dikutip dari laman Sehat Negeriku, kanker payudara adalah jenis kanker terbanyak di Indonesia.
Jenis kanker ini juga menjadi penyumbang kematian utama akibat kanker.
Baca juga: Siapa Saja Orang yang Berisiko Terkena Kanker Payudara? Berikut 11 Daftarnya
Salah satu alasan utama tingginya angka kematian akibat kanker payudara adalah karena banyak pasien baru terdeteksi pada stadium lanjut.
Padahal, jika terdeteksi lebih awal, peluang sembuh penyakit ini bisa lebih besar. Bahkan, menurut laman UPK Kemenkes RI, peluang kesembuhan kanker payudara yang terdeteksi sejak dini mencapai 80 hingga 90 persen.
Untuk mengurangi risiko keterlambatan diagnosis, sebenarnya setiap perempuan bisa melakukan deteksi dini. Kemenkes RI menyebut deteksi dini dengan istilah SADARI, singkatan dari Pemeriksaan Payudara Sendiri.
Teknik ini mudah dilakukan di rumah. Tapi, lebih dari itu, cara ini bisa menyelamabtkan nyawa jika dilakukan secara rutin dan benar.
Enam teknik SADARI
Seperti namanya, teknik SADARI dapat dilakukan secara mandiri di rumah tanpa perlu bantuan dokter. Berikut 6 Teknik SADARI yang bisa dilakukan di rumah menurut laman Ayo Sehat Kemenkes RI.
1. Mengamati payudaraPertama-tama, berdirilah di depan cermin tanpa baju. Cermati apakah terlihat perubahan bentuk, ukuran, atau kulit yang tiak biasa.
Baca juga: Puput Novel Idap Kanker Payudara Sebelum Meninggal, Ini Kelompok Rentan dan Tandanya
Jika Anda mengamati perbedaan ukuran atau bentuk yang tidak sepenuhnya simetris antara payudara kanan dan kiri, itu adalah hal yang normal.
Namun, jika Anda melihat ada benjolan, perubahan pada permukaan kulit seperti kemerahan dan kerutan, atau perubahan pada puting seperti terlalu masuk ke dalam segera periksakan diri ke dokter. Ini bisa menjadi tanda peringatan ada yang tidak normal.
2. Mengangkat lenganLangkah selanjutnya adalah angkat lengan Anda ke atas setinggi mungkin.
Ini dilakukan untuk melihat apakah ada kelainan pada bagian Bawah payudara Anda.
3. Tekan payudaraLangkah ketiga adalah gunakan ujung jari dan tekan pada permukaan payudara secara perlahan.
Coba rasakan apakah ada benjolan di payudara. Raba setiap permukaan payudara dengan pola melingkar, dari kanan ke kiri, atas ke Bawah, tengah ke samping, dan di sekitar ketiak.
4. Tekan putingSetelah meraba seluruh permukaan payudara, Anda juga perlu menekan area puting. Lakukan dengan perlahan.
Baca juga: Tren Kanker Payudara Melonjak, Apa Pemicu dan Bagaimana Mencegahnya?
Perhatikan apakah ada cairan yang keluar. Jika ada, tapi Anda tidak sedang dalam proses menyusui, segera periksakan ke dokter.
5. MembungkukBungkukkan badan dan lihat pada cermin. Amati dan raba area sekitar payudara.
Perhatikan apakah ada perubahan tertentu pada payudara.
6. BerbaringLetakkan bantal di bawah punggung, lalu angkat tangan kiri ke atas kepala.
Gunakan tangan kanan untuk meraba payudara kiri secara menyeluruh, dari bagian luar sampai ke puting. Lakukan gerakan memutar dengan lembut tapi mantap.
Ulangi gerakan yang sama untuk memeriksa payudara kanan.
Waspadai jika Anda menemukan perubahan yang tak biasa pada payudara. Meski begitu jangan langsung panik, periksakan ke dokter untuk mendapat diagnosis yang tepat.
Kapan dan seberapa sering kita perlu melakukan SADARI?
Mengutip dari laman resmi RSUD dr Iskak Tulungagung, Waktu terbaik untuk melakukan SADARI adalah seminggu setelah menstruasi berakhir.
Baca juga: Kisah Claudia, Idap Kanker Payudara Stadium 4 meski Makan Sehat, Ini Penjelasan Dokter
Ini karena saat menstruasi hormon sedang tidak stabil. Akibatnya, payudara terasa lebih kencang dan sulit diperiksa.
Selain itu, idealnya, SADARI dilakukan sebulan sekali. Ini untuk mendeteksi perubahan sekecil apapun dari payudara Anda.
Dengan begitu, jika menemukan perubahan pada payudara, Anda bisa segera memeriksakan diri dan mendapat penanganan yang tepat.
SADARI mungkin terlihat sepele, tapi dampaknya luar biasa. Dengan melakukan SADARI secara rutin, Anda bisa mendeteksi dini perubahan yang terjadi di payudara.
Ingat, deteksi dini adalah kunci dalam melawan kanker payudara.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.