KOMPAS.com - Fakta terbaru dari kasus pembunuhan gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Sumatera Barat terus bertambah.
Terbaru, Polres Padang Pariaman dan Polda Sumatera Barat menemukan pakaian milik NKS (18), gadis penjual gorengan yang meninggal terkubur, Minggu (8/9/2024).
"Kami temukan baju korban yang dipakai saat kejadian. Baju itu ditemukan oleh anjing pelacak," kata Kapolres Padang Pariaman AKBP Faisol Amir, diberitakan Kompas.com, Rabu (11/9/2024).
Tak hanya itu, polisi juga terus berusaha mencari barang bukti lainnya yang mungkin akan mengarah kepada pelaku. Polisi menduga NKS merupakan korban pembunuhan. Namun, identitas pelaku dan motif pembunuhan masih diselidiki.
Baca juga: 7 Fakta Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman Tewas Terkubur Usai Hilang 2 Hari
Baju NKS ditemukan anjing pelacak
Polisi menemukan kaus lengan panjang berwarna hitam yang terakhir dipakai korban NKS saat berjualan gorengan sebelum ditemukan meninggal.
Barang bukti tersebut ditemukan berkat bantuan unit anjing pelacak K-9 dari Direktorat Samapta Polda Sumatra Barat pada Selasa (10/9/2024).
Lokasi penemuan baju NKS berada di aliran sungai dekat tempat kejadian perkara (TKP) di Kayu Tanam, Padang Pariaman.
"Saya sebagai kakaknya, (mengonfirmasi) kalau ini baju terakhir yang dipakainya sebagai korban," ujar kakak NKS, Srini Mahyuni, dikutip dari siaran Kompas TV, Rabu.
Anjing pelacak juga berhasil memetakan jalan yang dapat diakses terduga pelaku pembunuhan menuju jalur jalan utama Padang-Bukittinggi untuk melarikan diri dari TKP.
Sebelum penemuan ini, polisi sudah menemukan barang bukti lain berupa kain, payung, sandal jepit, hijab, dan nampan dagangan milik NKS di dekat lokasi korban terkubur pada Minggu (8/9/2024).
Bekas luka di wajah dan kaki
Sementara itu, Polisi masih menunggu hasil otopsi untuk mengetahui penyebab kematian gadis penjual gorengan.
Secara fisik, polisi menemukan bekas luka tidak wajar di wajah dan kaki korban.
"Memang ada bekas luka, tapi kita belum tahu penyebab meninggal korban," kata Kapolres Padang Pariaman AKBP Faisol Amir yang dihubungi Kompas.com, Rabu (11/9/2024).
Faisol mengatakan, hasil otopsi juga akan bisa menentukan, korban diperkosa atau tidak sebelum dikubur.
Baca juga: 5 Fakta Terbaru Kasus Pembunuhan Siswi SMP di Palembang
Jualan gorengan untuk kuliah
Sementara itu, ayah NKS Asril mengungkapkan, putrinya dikenal sebagai gadis yang baik dan pekerja keras.
NKS diketahui sudah berjualan gorengan sejak masih duduk di bangku SMP. Dia menabung untuk bisa kuliah di perguruan tinggi dan memperbaiki nasibnya.
“Setiap pulang sekolah, ia mengganti baju, lalu istirahat sebentar. Setelah itu mulai menyiapkan dagangan untuk dijajakan sekeliling rumah,” ujar Asril, dilansir dari Kompas.com, Selasa.
NKS menawarkan gorengan keliling kampung dengan jalan kaki sambil membawa payung dan nampan sejak pukul 16.00 WIB hingga 18.00 WIB.
Asril sempat melarang putrinya berjualan. Dia berjanji akan bekerja keras agar putri keduanya itu bisa kuliah tanpa harus jualan gorengan.
“Tapi ia (korban) bukan anak yang lemah. Ia bersikukuh untuk tetap berjualan dengan alasan membantu orang tua. Terpaksa saya turuti saja,” tambahnya.
Baca juga: Ada Luka Tak Wajar di Tubuh Gadis Penjual Gorengan yang Ditemukan Tewas Terkubur
Pelaku bisa dihukum setimpal
Asril berharap polisi dapat segera menangkap dan memberikan hukuman setimpal kepada pelaku yang membunuh putrinya.
"Ditangkaplah pelakunya. Itu saja harapan saya. Macam mana (seperti apa yang dilakukan kepada) anak saya, dihukumlah dia," tegas Asril.
Korban sebelumnya dilaporkan hilang sejak Jumat (6/9/2024) malam setelah menjajakan gorengan di kawasan Kayu Tanam, Padang Pariaman.
NKS lalu ditemukan dalam keadaan terkubur tanpa busana di area perkebunan di Kayu Tanam sekitar 500 meter dari rumahnya pada Minggu (8/9/2024) sore.
Jenazah korban yang tampak luka-luka kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Padang untuk dilakukan autopsi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.