KOMPAS.com - Ada kalanya seseorang merasa diperhatikan oleh orang lain, meski sebenarnya itu hanya perasaannya saja.
Seorang warganet di media sosial X (Twitter) menyebut, kondisi itu merupakan efek spotlight.
Melalui utas yang diunggah pada Rabu (11/9/2024), disebutkan bahwa efek spotlight juga yang membuat seseorang merasa selalu mendapat penilaian negatif dari orang lain, padahal sebenarnya tidak.
Lantas, apa itu efek spotlight?
Baca juga: Mudah Marah Saat Bicara dengan Keluarga, Apa Penyebabnya? Ini Kata Psikolog
Efek spotlight
Psikolog sekaligus dosen di Fakultas Psikolog Universistas Aisyiyah Yogyakarta Ratna Yunita Setiyani Subardjo membenarkan bahwa perasaan diperhatikan orang lain secara berlebihan merupakan efek spotlight.
Ratna menyebut, efek ini merupakan bentuk lain dari gangguan kecemasan akibat adanya bias pada kognitif yang terjadi dalam pikiran seseorang.
"Kecemasan yang membuat seseorang merasa seperti dilihat dan diperhatikan orang lain secara detail semua yang ada di dirinya, padahal tidak," jelasnya, kepada Kompas.com, Kamis (12/9/2024).
Senada, psikolog dan dosen Fakultas Unika Soegijapratna Semarang, Christine Wibowo menuturkan, efek spotlight adalah gangguan kepribadian yang dikemas ulang dengan ciri-ciri mirip seperti kecemasan sosial atau social anxiety.
Beberapa tanda seseorang dengan efek spotlight antara lain takut dan malu berlebihan, merasa tidak boleh salah, dan merasa semua orang melihatnya.
"Masalahnya takut dinilai jelek, takut malu, jadi dia menghindari situasi bertemu dengan banyak orang," kata Christine, saat dihubungi Kompas.com secara terpisah, Kamis (12/9/2024).
Baca juga: Mengapa Anak Ngambek Lihat Orangtuanya Bermesraan? Ini Alasannya Menurut Psikolog
Penyebab efek spotlight
Efek spotlight bisa disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari terlalu memikirkan respons lingkungan terhadap diri sendiri, atau karena trauma masa lalu.
Ratna menjelaskan, terbiasa mendengar komentar atau kritik negatif orang atas diri sendiri secara tidak langsung dapat memengaruhi cara berpikir dan sikap seseorang pun menjadi negatif.
Sementara, menurut Christine, rasa diperhatikan orang lain dapat muncul karena seseorang memiliki pola pikir yang menggeneralisir atau sama rata.
"Pola pikirnya digeneralisasikan, padahal dia sesat berpikir, maksudnya saat ada orang melihat, namanya ketemu kan pasti melihat, tetapi dia langsung kepikiran kalau orang tadi melihat jerawat atau kekurangan saya," terangnya.
Selain itu, memiliki ambisi tinggi juga bisa menyebabkan seseorang mengalami efek spotlight. Sebab, di satu sisi mereka sangat bersemangat, tetapi secara bersamaan muncul perasaan takut kalah.
"Beda dengan motivasi orang yang biasa saja, aku menang ya skyukur, tidak menang tidak apa-apa," timpalnya.
Baca juga: Psikolog: 3 Ucapan Ini Sering Diucapkan Orang dengan Mental Tangguh
Cara mengatasi efek spotlight
Efek spotlight dapat berdampak buruk bagi seseorang jika tidak segera diatasi. Seseorang bisa merasa rendah diri, mudah gugup, dan overthinking.
Ratna mengungkapkan, seiring berjalannya waktu, kondisi itu akan semakin sulit dikendalikan dan akhirnya memunculkan fobia sosial. Oleh karena itu, perasaan merasa diperhatikan oleh orang lain perlu segera diatasi.
Misalnya, mencoba fokus pada hal yang mampu menguatkan daripada menjatuhkan, mencari kelebihan pada diri sendiri untuk memupuk rasa cinta diri (self love), dan menciptakan rasa humor.
"Humor bisa mengalihkan ketegangan. Jadi tidak terlalu tegang menghadapi semua komentar orang di sekeliling kita," tambahnya.
Senada dengan Ratna, Christine pun mengatakan cara mengatasi efek spotlight adalah dengan mengalihkan pusat perhatian.
"Misalnya, dengan bertanya duluan atau perhatikan balik orang itu, jadi perhatian orang sekitar beralih, dan kita tidak lagi jadi pusat perhatian," ungkapnya.
Baca juga: Benarkah Love Bombing Termasuk Pelecehan Emosional? Ini Kata Psikolog
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.