Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Anindya Bakrie, Konglomerat Indonesia yang Jadi Ketum Kadin Hasil Munaslub

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA A
Anindya Bakrie setelah terpilih menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia melalui Munaslub itu digelar di Hotel St Regis, Jakarta Selatan, Sabtu (14/9/2024)
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menunjuk Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin, melengserkan Arsjad Rasjid.

Munaslub yang digelar di Hotel St Regis, Jakarta Selatan pada Sabtu (14/9/2024) itu dihadiri oleh Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) dan Menteri Investasi Rosan Roeslani.

Pimpinan Munaslub Nurdin Halid mengatakan, penunjukan Anindya sebagai Ketua Umum (Ketum) Kadin Indonesia telah memenuhi kuorum.

Sebab, dia mengeklaim, Munaslub dihadiri oleh perwakilan 21 pengurus Kadin Provinsi dan 25 anggota luar biasa (ALB) Kadin.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jadi sisi dasar hukum itu sangat kuat dan sesuai dengan anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART), tidak ada yang menyimpang dari itu,” ujar Nurdin, dilansir dari Kompas.com, Sabtu.

Lantas, seperti apa profil Anindya Bakrie yang jadi Ketua Kadin via Munaslub?

Baca juga: Duduk Perkara Konflik Munaslub Kadin Indonesia, Pemilihan Anindya Bakrie Diprotes


Profil Anindya Bakrie

Anindya Bakrie, bernama lengkap Anindya Novyan Bakrie adalah seorang pengusaha Indonesia yang bergerak di bidang teknologi, media, dan telekomunikasi.

Pria kelahiran 10 November 1974 ini merupakan cucu tertua Achmad Bakrie, pendiri Bakrie Group pada 1942 atau sekarang dikenal sebagai Bakrie & Brothers.

Saat ini, putra Aburizal Bakrie dan Tatty Murnitriati tersebut menjabat sebagai Presiden Direktur Bakrie & Brothers.

Dilansir dari laman We Forum, PT Bakrie & Brothers Tbk merupakan sebuah konglomerasi manufaktur dan infrastruktur yang berkantor pusat di Jakarta, Indonesia.

Selain itu, perusahaan ini juga bergerak di bidang kendaraan listrik, pertambangan, minyak dan gas, listrik, properti, serta perkebunan.

Lahir di keluarga pengusaha, Anindya Bakrie mengaku sejak balita, pria yang akrab disapa Anin ini mengaku selalu dijejali dengan bisnis.

"Waktu itu sejak masa kecil diajakin untuk berdiskusi bisnis, datangnya itu sejak dari acara keluarga sambil makan bubur," kata Anin kepada Kompas.com, Kamis (19/3/2009).

Anin lulus dari Northwestern University di Illinois, Amerika Serikat sebagai insinyur industri pada 1996.

Begitu menyelesaikan pendidikan sarjana, Anindya Bakrie langsung bekerja di Wall Street selama dua tahun.

Anin juga melanjutkan pendidikan untuk memperoleh gelar MBA dari Stanford Graduate School of Business pada 2001.

Baca juga: Jeritan Warga, Pedagang, dan Pengusaha Warteg: Harga Beras Naik, Stok di Ritel dan Toko Online Kosong

Jejak karier Anindya Bakrie

Pada 2002, Anindya Novyan Bakrie ditantang untuk mengubah Cakrawala Andalas Televisi (ANTV), stasiun televisi Indonesia yang saat itu masih berjuang memiliki liputan nasional.

Di usianya yang masih relatif muda, dia sukses menakhodai ANTV dan PT Bakrie Telecom (BTel).

Di bawah kepemimpinannya, geliat kedua perusahaan itu mulai diperhitungkan sekaligus membuktikan bahwa sosoknya merupakan CEO yang kapabel, bukan hanya bermodal putra sulung dari Aburizal Bakrie.

Disadur dari Forbes, pada 2007, Anin membeli stasiun televisi kedua, Lativi Media Karya, dari pengusaha dan mantan Menteri Ketenagakerjaan Abdul Latief usai stasiun ini terlilit utang dan terlibat kontroversi.

Stasiun tersebut kemudian berganti nama menjadi TV One dan diposisikan ulang agar berfokus pada berita bagi pemirsa kelas menengah.

Kini, dua stasiun televisi tersebut berkembang di bawah perusahaan induk bernama Visi Media Asia (VIVA), yang juga dipimpin Anindya Bakrie sebagai Direktur Utama.

Di sisi lain, Anindya Bakrie tercatat menjabat sebagai Ketua APEC Business Advisory Council (ABAC) Indonesia.

Berdiri sejak 1995, forum tersebut merupakan cabang resmi sektor swasta untuk mendorong kerja sama ekonomi regional.

Melalui kepemimpinan Anindya Bakrie, ABAC Indonesia memprakarsai Indonesia Impact Fund (IIF), dana dampak swasta pertama di Indonesia.

Dia juga bergabung sebagai Dewan Direksi Oxford United Football Club sejak 2018 saat memimpin pengambilalihan kepemilikan klub ini hingga menjadi klub sepak bola Inggris pertama dengan mayoritas saham dimiliki oleh Indonesia.

Anin juga ditunjuk menjadi Chef de Mission untuk Olimpiade Paris 2024, yang memimpin tim nasional dalam ajang olahraga multicabang ini.

Sebagai investor global, Anin pun tak segan mengarahkan perusahaannya ke investasi berkelanjutan dan digital pada kendaraan listrik, baterai, dan energi terbarukan.

Baca juga: Minta Hentikan Pemberlakuan PP Kesehatan, Pengusaha Akan Kirim Petisi ke Jokowi dan Prabowo

Anindya Bakrie di Kadin Indonesia

Di lingkungan Kadin Indonesia, Anindya Bakrie merupakan Ketua Dewan Pertimbangan di bawah pimpinan Arsjad Rasjid untuk periode 2021-2026.

Namun, melalui Munaslub dengan agenda utama menggantikan Ketua Umum Arsjad Rasjid pada Sabtu (14/9/2024), Anindya Bakrie ditunjuk sebagai Ketua Umum Kadin baru.

Dikutip dari Kontan, Sabtu, Anin berharap, hasil Munaslub yang diputuskan beberapa anggota Kadin dapat menjaga hubungan yang lebih baik dengan pemerintah.

"Baik pemerintahan Pak Jokowi yang telah memerintah selama sepuluh tahun dengan baik, maupun juga pemerintahan nantinya Pak Prabowo dan Mas Gibran. Jadi, sebagai mitra strategis," kata dia, ditemui usai Munaslub, Sabtu.

Anin mengungkapkan, sebagai yang menaungi dunia usaha, pihaknya dapat menghadapi tantangan perekonomian tahun mendatang, sehingga mampu memberikan kontribusi bagi perekonomian Indonesia.

Dia pun tak menampik bahwa dinamika dalam organisasi selalu ada. Namun, dia berharap, segala polemik yang terjadi dapat membuat Kadin semakin teguh.

"Marilah kita lanjutkan, yang belum marilah bergabung. Jadi saya rasa itu saja mungkin beberapa hal yang ingin saya sampaikan," ungkapnya.

Anin menambahkan, setelah terpilih menjadi Ketum Kadin, dia akan melakukan lawatan alias bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto.

"Intinya, kami sebagai mitra strategis tentu ingin bekerja sama lebih baik. Teman-teman di Kadin provinsi dan juga kabupaten itu mempunyai jaringan yang sangat luas, sehingga kami berharap dapat juga dilibatkan," tandasnya.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi