KOMPAS.com - Keramas adalah ritual wajib yang kita lakukan untuk menjaga kebersihan dan kesehatan rambut.
Tapi, seberapa sering sih idealnya kita keramas? Apakah keramas setiap hari boleh dilakukan?
Baca juga: Keramas Tanpa Sampo Disebut Bisa Membuat Rambut Lebih Sehat, Benarkah?
Banyak orang yang percaya bahwa keramas setiap hari bagus untuk rambut. Tapi, ternyata anggapan ini tidak sepenuhnya benar.
Faktanya, terlalu sering mencuci rambut justru bisa merusak rambut.
"Keramas terlalu sering dapat membuat rambut menjadi kering dan rapuh, bahkan kulit kepala bisa iritasi," ungkap Direktur penelitian kosmetik dan klinis di Rumah Sakit Mount Sinai, Dr. Joshua Zeichner dikutip dari Today, Kamis (12/4/2018).
Kenapa sebaiknya tidak keramas setiap hari?
Hal ini karena keramas akan mempengaruhi keseimbangan minyak alami di rambut.
Dirangkum dari WebMD, mencuci rambut berfungsi untuk menangkap minyak di kulit kepala. Tapi, jika hal ini dilakukan terlalu sering, rambut justru bisa kehilangan kelembapan alaminya dan menjadi rapuh.
Untuk diketahui, rambut secara alami memproduksi minyak yang disebut sebum. Sebum sendiri bertindak sebagai pelindung rambut dan kulit kepala.
Dengan kata lain, minyak alami ini sangat penting untuk menjaga kelembapan dan mencegah kerusakan rambut.
Baca juga: Bolehkah Keramas Saat Haid? Ini penjelasan Dokter
Sebaiknya, keramas berapa hari sekali?
Jika tidak boleh keramas setiap hari, lalu sebaiknya kapan kita mencuci rambut ya?
Sebenarnya, tidak ada jawaban pasti dari pertanyaan tersebut. Frekuensi keramas yang ideal sangat bergantung pada beberapa faktor seperti jenis rambut, tekstur rambut, dan kebiasaan sehari-hari.
Misalnya saja pada orang yang memiliki jenis rambut kering atau keriting. Biasanya, mereka memiliki minyak alami rambut yang sedikit.
Karena itu, lebih jarang keramas dianjurkan pada orang yang berambut keriting atau kering. Dengan kata lain, bagi pemilik rambut keriting atau kering tidak boleh keramas setiap hari.
Bahkan, menurut Cleveland Clinic, orang dengan rambut keriting atau kering bisa mencuci rambut hanya satu atau dua kali dalam seminggu.
Sebaliknya, bagi mereka yang memiliki rambut berminyak atau tinggal di wilayah beriklim lembap, frekuensi keramas setiap hari bisa jadi diperlukan.
Ya, bagi orang dengan rambut lurus dan tipis mungkin perlu keramas setiap hari agar rambut tidak lepek karena lebih mudah berminyak.
Meski begitu, seberapa sering kita perlu keramas harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing orang. Tidak ada aturan baku yang harus diikuti.
Baca juga: Apa yang Terjadi jika Tidak Keramas Selama Lebih dari 7 Hari?
Tapi, untuk memutuskan kapan waktu terbaik keramas, perhatikan jenis rambut dan kondisi kulit kepala ya!
Jika merasa kondisi rambut dan kulit kepala tidak bermasalah dengan keramas setiap hari, tentunya kebiasaan ni bisa dilanjutkan.
Namun, jika mendapati rambut menjadi kering atau rusak, cobalah mengurangi frekuensi keramas.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.