Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Ciri-ciri Seseorang Terinfeksi HIV? Berikut 9 Tandanya

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/mikeforemniakowski
Gejala HIV.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit.

Virus tersebut dapat menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh tertentu dari seseorang yang mengidap HIV.

Jika tidak diobati, HIV dapat menyebabkan penyakit AIDS (acquired immunodeficiency syndrome), di mana sistem kekebalan tubuh rusak parah karena virus.

Akibatnya, penderita HIV/AIDS akan mengalami sejumlah infeksi dan penyakit yang berpotensi mengancam jiwa.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, seperti apa ciri-ciri seseorang terinfeksi HIV?

Baca juga: Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan HIV dan AIDS


Tanda infeksi HIV

Ada beberapa gejala HIV dan tidak semua orang akan mengalami gejala yang sama. Itu tergantung pada orangnya dan pada stadium penyakit apa yang dideritanya.

Dalam waktu 2-4 minggu setelah terinfeksi HIV, sekitar dua pertiga orang akan menderita penyakit mirip flu, sebagai respons alami tubuh terhadap infeksi HIV.

Mengutip laman HIV Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, berikut adalah beberapa gejala yang berisiko dialami orang yang terinfeksi HIV akut:

  1. Demam
  2. Panas dingin
  3. Ruam
  4. Berkeringat di malam hari
  5. Nyeri otot
  6. Sakit tenggorokan
  7. Kelelahan
  8. Pembengkakan kelenjar getah bening
  9. Sariawan di mulut.

Gejala-gejala ini dapat berlangsung dari beberapa hari hingga beberapa minggu. Namun beberapa orang bahkan bisa tidak menunjukkan gejala sama sekali pada tahap awal HIV.

Baca juga: 6 Faktor Risiko Utama Tertular HIV yang Perlu Anda Waspadai, Apa Saja?

Tahap lanjutan infeksi HIV

Tahap selanjutnya disebut sebagai latensi klinis. Pada tahap ini, virus masih berkembang biak, namun pada tingkat yang sangat rendah.

Penderita mungkin tidak merasa sakit atau mengalami gejala apa pun. Tanpa pengobatan HIV, penderita di tahap ini dapat bertahan selama 10 atau 15 tahun.

Jika Anda menjalani pengobatan dan mempertahankan viral load tidak terdeteksi, Anda dapat berumur panjang dan tidak akan menularkan HIV.

Namun jika viral load Anda terdeteksi, Anda dapat menularkan HIV pada tahap ini, bahkan ketika tidak menunjukkan gejala apa pun.

Baca juga: Kasusnya Terus Meningkat, Kenali Gejala dan Pencegahan HIV dan Sifilis

Jika Anda mengidap HIV dan tidak menjalani pengobatan, virus tersebut akan melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda dan akan berkembang menjadi AIDS.

AIDS adalah tahap akhir dari infeksi HIV, dan gejalanya dapat meliputi:

  1. Penurunan berat badan yang cepat
  2. Demam berulang atau keringat malam yang banyak
  3. Kelelahan yang ekstrim dan tidak dapat dijelaskan
  4. Pembengkakan kelenjar getah bening yang berkepanjangan di ketiak, selangkangan, atau leher
  5. Diare yang berlangsung lebih dari seminggu
  6. Luka pada mulut, anus, atau alat kelamin
  7. Radang paru-paru
  8. Bercak merah, coklat, merah muda, atau keunguan pada atau di bawah kulit atau di dalam mulut, hidung, atau kelopak mata
  9. Kehilangan ingatan, depresi, dan gangguan neurologis lainnya.

Masing-masing gejala ini bisa saja berhubungan dengan penyakit lain. Satu-satunya cara untuk mengetahui secara pasti apakah Anda mengidap HIV adalah dengan melakukan tes.

Baca juga: Gejala HIV dari Waktu ke Waktu, Ini Tahapannya

Faktor risiko HIV/AIDS

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), perilaku dan kondisi yang membuat orang berisiko lebih tinggi tertular HIV/AIDS meliputi:

  1. melakukan hubungan seks anal atau vaginal tanpa kondom;
  2. menderita infeksi menular seksual (IMS) lain seperti sifilis, herpes, klamidia, gonore, dan vaginosis bakterial;
  3. penggunaan alkohol atau obat-obatan terlarang yang berbahaya dalam konteks perilaku seksual;
  4. berbagi jarum suntik, spuit, dan peralatan suntik lainnya yang terkontaminasi, atau larutan obat saat menyuntikkan obat-obatan terlarang;
  5. menerima suntikan yang tidak aman, transfusi darah, atau transplantasi jaringan; dan
  6. prosedur medis yang melibatkan pemotongan atau penindikan yang tidak steril, atau cedera tusuk jarum yang tidak disengaja, termasuk di antara petugas kesehatan.

Baca juga: 144 Penyakit yang Dijamin BPJS Kesehatan, dari HIV hingga Diabetes

HIV dapat ditularkan melalui pertukaran cairan tubuh dari penderita HIV, termasuk darah, air susu ibu, air mani, dan cairan vagina. Juga dapat ditularkan ke anak selama kehamilan dan persalinan.

Namun HIV tidak menular melalui kontak sehari-hari seperti berciuman, berpelukan, berjabat tangan, atau berbagi barang pribadi, makanan, atau air.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi