KOMPAS.com - Zat besi adalah mikronutrien yang dibutuhkan oleh tubuh. Mikronutrien sendiri berarti zat besi hanya dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil.
Meski dibutuhkan dalam jumlah kecil, tapi zat besi punya peran besar dalam tubuh kita.
Mineral ini membantu pembentukan hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Baca juga: Kebiasaan Mengunyah Es Batu Disebut Bisa Sebabkan Anemia Defisiensi Besi, Benarkah?
Kekurangan zat besi bisa membuat tubuh tidak bisa memproduksi cukup hemoglobin. Akhirnya, kita bisa kena anemia defisiensi besi.
Apa itu anemia defisiensi besi?
Anemia defisiensi besi adalah jenis anemia yang paling umum terjadi.
Kondisi ini terjadi ketika tubuh kekurangan zat besi, sehingga tidak dapat memproduksi cukup hemoglobin.
Padahal, hemoglobin dibutuhkan untuk mengikat oksigen dalam darah dan mengedarkannya ke seluruh tubuh.
Akibatnya, anemia defisiensi besi dapat membuat kita gampang merasa lelah dan sesak napas.
Gejala anemia defisiensi besi ini bisa berkembang seiring waktu.
Awalnya, mungkin Anda merasa baik-baik saja atau hanya mengalami gejala ringan yang tidak disadari.
Tapi, kalau dibiarkan, anemia defisiensi besi bisa membuat Anda merasa capek dan lemas berkepanjangan.
Tanda-tanda anemia defisiensi besi
Gejala dan tanda anemia defisiensi besi bisa bermacam-macam, mulai dari ringan hingga berat. Tapi, berikut beberapa tanda umum Anda mengalami anemia defisiensi besi dikutip dari Healthline.
Baca juga: 4 Buah yang Sebaiknya Dihindari oleh Penderita Anemia Defisiensi Besi
1. Kelelahan yang tidak biasaKelelahan adalah salah satu gejala defisiensi zat besi yang paling umum.
Ketika tubuh kekurangan zat besi, produksi hemoglobin menurun, sehingga oksigen yang mencapai otot dan jaringan tubuh juga berkurang.
Hal ini membuat jantungmu harus bekerja lebih keras untuk mengalirkan lebih banyak darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh. Inilah yang bisa membuat Anda merasa kelelahan.
Kulit yang terlihat lebih pucat dari biasanya adalah indikasi tubuh kekurangan zat besi.
Hemoglobin memberi warna merah pada darah, sehingga saat kadarnya rendah warna merah pada darah pun memudar. Ini yang membuat kulit tampak lebih pucat.
Menurut sebuah penelitian pada tahun 2023 dalam Indian Journal of Hematology and Blood Transfusion, perubahan warna kulit ini bisa menjadi indikator yang kuat dari anemia?.
3. Napas pendekSaat kadar zat besi rendah, tubuh tidak memiliki cukup hemoglobin untuk mengangkut oksigen. Ini berarti otot tidak akan menerima cukup oksigen untuk melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berjalan.
Akibatnya, laju pernapasan akan meningkat saat tubuh mencoba mendapatkan lebih banyak oksigen. Akhirnya, hal ini mengakibatkan napas pendek.
Baca juga: Cegah Anemia Defisiensi Besi, Begini Cara Memenuhi Kebutuhan Zat Besi pada Bayi ASI Eksklusif
4. Jantung berdebarJantung berdebar juga merupakan gejala umum dari kekurangan zat besi.
Kurangnya oksigen dalam darah menyebabkan jantung bekerja lebih keras untuk memompanya ke seluruh tubuh, menghasilkan detak jantung yang cepat atau tidak teratur?.
Akibatnya, kekurangan zat besi dapat memperburuk kondisi jantung. Pada orang yang memiliki kondisi kesehatan seperti gagal jantung dan penyakit jantung koroner, hal ini bisa mengurangi kemampuan untuk berolahraga.
5. Rambut dan kulit rusakRambut dan kulit yang kering dan rusak sering kali menjadi tanda kekurangan zat besi. Zat besi membantu menjaga kesehatan sel kulit dan rambut.
Jika tubuh kekurangan zat besi, suplai oksigen ke jaringan rambut dan kulit berkurang. Akibatnya, rambut menjadi rontok dan kulit kering?.
6. Lidah dan mulut bengkak dan sakitMulut atau lidah yang bengkak dan terasa sakit bisa menjadi tanda defisiensi zat besi. Gejala ini sering disertai dengan mulut kering dan luka pada sudut bibir?.
Gejalanya bisa berupa selaput lendir yang bengkak, meradang, pucat, atau halus, lidah bengkak, mulut kering, sensasi terbakar di mulut, retakan merah yang perih di sudut mulut, atau sariawan.
Baca juga: Anemia Defisiensi Besi
7. Sindrom kaki gelisahOrang yang kekurangan zat besi kadang mengalami sindrom kaki gelisah.
Sindrom kaki gelisah sendiri adalah kondisi yang menyebabkan dorongan untuk menggerakkan kaki, terutama saat istirahat. Hal ini lebih sering terjadi pada malam hari dan dapat mengganggu tidur?.
Penyebab sindrom kaki gelisah primer tidak sepenuhnya dipahami. Namun, ini bisa berasal dari berbagai kondisi medis, termasuk anemia defisiensi besi.
Biasanya, indikator pertama adalah kuku rapuh yang mudah terkelupas dan pecah-pecah.
Selanjutnya, kuku yang mudah rapuh bisa menjadi berbentuk cekung seperti sendok (koilonychia). Meski jarang terjadi, tapi ini adalah tanda signifikan dari defisiensi zat besi.
Kondisi ini dapat pulih dengan pengobatan yang tepat?.
Selain gejala-gejala di atas, menurut Cleveland Clinic, ada juga beberapa tanda lain yang mungkin muncul akibat kekurangan zat besi, seperti:
- Tangan dan kaki dingin
- Mengidam makanan aneh atau benda-benda yang bukan makanan (pica)
- Merasa depresi
- Lebih sering terkena infeksi
- Nafsu makan berkurang.
Baca juga: Anemia Defisiensi B12 dan Folat
Pada orang lanjut usia (lansia), anemia sering terjadi tapi sulit diidentifikasi karena beberapa gejalanya umum terjadi seiring bertambahnya usia.
Gejala berupa kelelahan, sulit berpikir dan fokus, depresi, otot lemah, dan kerapuhan sering disalahartiken dengan penyakit lain.
Mengapa defisiensi zat besi bisa terjadi dan siapa yang berisiko?
Dikutip dari Mayo Clinic, penyebab defisiensi zat besi bisa beragam, termasuk kekurangan zat besi dalam diet sehari-hari, perdarahan, atau gangguan penyerapan zat besi di usus?.
Kehamilan dan menstruasi yang berat juga merupakan penyebab umum dari kekurangan zat besi?.
Itulah mengapa, menurut data dari Hematology.org, wanita yang sedang menstruasi, hamil, atau menyusui sangat berisiko mengalami defisiensi zat besi?.
Selain itu, anak-anak yang mengonsumsi susu sapi lebih dari 400 hingga 700 mililiter per hari dan vegetarian juga rentan mengalami kekurangan zat besi?.
Pada anak-anak, anemia defisiensi besi yang tidak diobati bisa mengganggu tumbuh kembangnya.
Untuk mengatasinya, pastikan asupan makanan Anda tinggi kandungan zat besi seperti daging, makanan laut, hingga jeroan.
Baca juga: 3 Penyebab Anemia Defisiensi Vitamin yang Perlu Diwaspadai
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.