KOMPAS.com - Legenda basket NBA Dikembe Mutombo meninggal dunia pada Senin (30/9/2024) karena kanker otak. Mutombo meninggal di usia 58 tahun.
Komisioner NBA Adam Silver mengatakan, Dikembe Mutombo adalah sosok yang luar biasa. Menurut Adam, Mutombo merupakan salah satu pemain bertahan terhebat dalam sejarah NBA.
"Di luar lapangan, dia mencurahkan hati dan jiwanya untuk membantu orang lain," ujar Adam dalam rilis resmi NBA.
Sepanjang hidupnya, Dikembe Mutombo dikenal sebagai salah satu pemain bertahan terbaik dalam sejarah NBA. Dia juga duta global pertama NBA yang meraih delapan kali All-Star dan empat penghargaan Pemain Bertahan Terbaik NBA.
Berikut profil mendiang legenda NBA Dikembe Mutombo.
Baca juga: Pebasket Legendaris Jerry West yang Jadi Inspirasi Logo NBA Meninggal Dunia
Profil Dikembe Mutombo
Dikembe Mutombo Mpolondo Mukamba Jean Jacques Wamutombo lahir di Kinshasa, Republik Kongo pada 25 Juni 1966.
Dikutip dari NBC News, Senin (30/9/2024), saat masih berkuliah di Georgetown University, dia bercita-cita menjadi dokter.
Namun, tubuhnya yang besar dengan tinggi mencapai 218 cm dan berat 111 kg menarik perhatian semua orang di kampus, termasuk pelatih basket John Thompson.
Pelatih John Thompson kemudian meyakinkan Mutombo untuk mencoba bermain basket. Tawaran itu pun diterima. Meski begitu, Mutombo tetap melanjutkan kuliahnya.
Mutombo memperoleh gelar sarjananya pada 1991. Kemudian, gelar doktor kehormatan dari Georgetown didapatnya pada 2010.
Wakil Presiden Georgetown, Joseph Ferrara mengapresiasi Mutombo yang produktif saat kuliah sembari tetap menjadi pebasket profesional. Mutombo juga disebut turut meningkatkan kehidupan orang yang membutuhkan di sekitarnya.
"Dia menghayati nilai-nilai Georgetown dengan cara yang akan selalu kami junjung tinggi dengan penuh rasa hormat dan bangga," kata Ferrara.
Usai kuliah, Mutombo lalu memanfaatkan kemampuan bermain basketnya dari Georgetown untuk menjadi anggota tim Denver Nuggets dalam Draft NBA 1991.
Sebagai pemain profesional, pencapaian terbesar Mutombo di lapangan diraih pada 2001. Kala itu, dia memimpin Philadelphia 76ers ke final NBA. Namun, mereka kalah dari Los Angeles Lakers yang diperkuat Kobe Bryant dan Shaquille O'Neal.
Berposisi sebagai pemain center, Mutombo telah memblok sebanyak 3.289 tembakan ke ring. Bloking itu merupakan yang terbanyak kedua dalam sejarah NBA.
Dengan nomor punggung 55, dia juga rata-rata mencetak 9,8 poin dan 10,3 rebound dalam setiap pertandingan selama kariernya.
Setiap mengeblok tembakan lawan, dia pasti membuat gerakan jari yang mengintimidasi. Aksi itu dilakukan untuk mengancam lawan.
Baca juga: Mengenang Kobe Bryant, Pemain All-Star Termuda dalam Sejarah NBA
Prestasi dan berdampak bagi dunia
Mutombo menjalani 18 musim turnamen NBA bersama tim Denver, Atlanta, Houston, Philadelphia, New York, dan New Jersey Nets.
Sepanjang kariernya, dia meraih delapan All-Star, tiga kali All-NBA, serta masuk Hall of Fame Ben Wallace dan Hall of Fame pada 2015.
Dia juga satu dari tiga pemain yang memenangkan penghargaan Pemain Bertahan Terbaik NBA sebanyak empat kali sepanjang sejarah.
Pria yang fasih berbicara dalam sembilan bahasa itu mendirikan Yayasan Dikembe Mutombo pada 1997. Yayasannya berfokus pada peningkatan kesehatan, pendidikan, dan kualitas hidup bagi masyarakat Kongo.
Dia juga mendedikasikan hidup untuk berawal pada perawatan kesehatan di Kongo dan negara berkembang lainnya.
Rumah Sakit Biamba Marie Mutombo yang didirikannya memiliki ruang gawat darurat, unit perawatan intensif, dan 150 tempat tidur bagi pasien di ibukota Kinshasa, Kongo sejak Desember 2007.
“Tujuan saya adalah memerangi angka kematian sehingga kita dapat memungkinkan orang untuk hidup lebih lama,” ujar Dikembe Mutombo pada 2016.
Mutombo pun menjabat pada dewan sejumlah organisasi sosial, termasuk Special Olympics International, CDC Foundation, dan Dewan Nasional Dana AS untuk UNICEF.
Atas prestasi dan perannya membantu orang lain, NBA menyatakan Dikembe Mutombo memenuhi syarat menjadi Duta Global NBA pertama.
"Dia adalah seorang yang berjiwa kemanusiaan. Dia mencintai apa yang dapat dilakukan oleh basket untuk memberikan dampak positif pada masyarakat, terutama di negara asalnya, Kongo dan seluruh benua Afrika," Komisaris NBA Adam Silver.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.