KOMPAS.com - Sejumlah warganet belakangan mengeluhkan rasa gerah yang terjadi sebelum datangnya hujan.
Seperti diketahui, beberapa hari terakhir, sejumlah wilayah Indonesia dilanda hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.
Beberapa warganet di X mencuit mengenai rasa gerah sebelum hujan tersebut antara lain:
“Sebelum hujan tuh cuaca nya gerah poull,” tulis @kity**** (25/9/2024).
“Sebelum hujan astaghfirullah panas nya, lebih ke gerah. Gerak dikit aja gobyos udah keringatan, alergi ku cuaca panas kumat udah kaki lecet aku garukin,” tulis @millen****** (26/9/2024).
“Oh iyaa? Biasnya sebelum hujan emng gerah banget tapi abisnya jadi dingin. Kalau disini gak hujan hujan jadi panas terus skskksk,” tulis @yumeng*****, Selasa (1/10/2024).
Lantas, mengapa muncul rasa gerah sebelum hujan? Berikut penjelasan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Baca juga: Kenapa Hujan Sering Terjadi Sore dan Malam Hari? Ini Penjelasan BMKG
Kenapa rasanya gerah sebelum hujan?
Prakirawan BMKG Ida Pramuwardani membenarkan bahwa seseorang bisa merasa gerah sebelum hujan datang. Kondisi tersebut dipengaruhi kelembapan udara yang tinggi menjelang hujan.
“Menjelang hujan turun, kelembapan relatif umumnya meningkat drastis, karena banyaknya uap air yang terkumpul,” ucap Ida saat dihubungi Kompas.com, Rabu (2/10/2024).
Saat kelembapan udara meningkat, tubuh akan lebih sulit untuk mendinginkan diri karena keringat tidak dapat menguap dengan efektif.
Hal tersebut kemudian menyebabkan perasaan pengap, gerah, berkeringat, dan tidak nyaman pada tubuh.
Selain itu, perasaan gerah ini juga didukung oleh banyaknya atau tebalnya awan di langit sebelum turunnya hujan.
“Awan yang tebal juga bisa menahan panas di permukaan sehingga menambah rasa pengap,” ujar Ida.
Baca juga: Ramai soal Kemunculan “Rip Current” di Pantai Parangtritis dan Disebut Berbahaya, Apa Itu?
Biasanya terjadi sebelum hujan lebat
Lebih lanjut, Ida menyampaikan bahwa tidak semua intensitas hujan menyebabkan rasa gerah. Hal tersebut dipengaruhi oleh gejala atmosfer yang telah disebutkan di atas.
“Biasanya, rasa gerah lebih terasa sebelum hujan lebat,” kata Ida.
Hujan lebat, biasanya diawali dengan pengumpulan kelembapan udara dan penebalan awan yang signifikan.
Sementara pada hujan ringan atau gerimis, jelas Ida, tidak selalu menyebabkan rasa gerah sebelumnya.
“Namun demikian, hujan lebat juga terkadang tidak diawali dengan rasa gerah yang umumnya jika faktor pembentuknya bukan dari tipe hujan konvektif,” tuturnya.
Selain gerah, tanda-tanda hujan lebat lainnya yakni suasana cenderung menjadi lebih gelap karena sinar matahari tertutup oleh awan.
Tak hanya itu, arah angin yang berubah arah dan kecepatannya semakin meningkat.
Baca juga: Ramai soal Kemunculan Awan Tsunami di Indonesia saat Pancaroba, Ini Kata BMKG
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.