KOMPAS.com - Alpukat atau buah dengan nama latin Persea americana merupakan buah yang kaya akan nutrisi dan mineral penting.
Dikutip dari Healthline, alpukat merupakan sumber vitamin C, E, K, dan B6, serta riboflavin, niasin, folat, asam pantotenat, magnesium, kalium, lutein, beta karoten, dan asam lemak omega-3.
Sejumlah penelitian menunjukkan, kandungan nutrisi dalam alpukat bermanfaat untuk mengatasi sejumlah gangguan kesehatan.
Lantas, apa saja penyakit atau gangguan kesehatan yang bisa diredakan dengan rutin makan alpukat?
Baca juga: 7 Kelompok dengan Kondisi Medis yang Tidak Dianjurkan Makan Alpukat
1. Mencegah osteoporosis
Dilansir dari Medical News Today, setengah buah alpukat menyediakan sekitar 18 persen dari nilai harian vitamin K. Nutrisi ini sering diabaikan tetapi sangat penting untuk kesehatan tulang.
Mengonsumsi vitamin K yang cukup dapat mendukung kesehatan tulang dengan meningkatkan penyerapan kalsium dan mengurangi ekskresi kalsium melalui urin.
2. Mencegah kanker
Alpukat mengandung senyawa yang dapat membantu mencegah timbulnya beberapa jenis kanker.
Penelitian mengaitkan asupan folat dengan penurunan risiko kanker usus besar, lambung, pankreas, dan serviks.
Setengah dari buah alpukat mengandung sekitar 81 mcg folat atau 20 persen dari nilai harian.
Alpukat juga mengandung fitokimia dan karotenoid tingkat tinggi, yang mungkin memiliki sifat antikanker.
Studi telah menunjukkan bahwa karotenoid, khususnya, dapat melindungi dari perkembangan kanker.
Sebuah studi pada tahun 2023 menemukan, lebih dari satu porsi alpukat setiap minggu dikaitkan dengan penurunan risiko kanker kolorektal, paru-paru, dan kandung kemih.
Meski demikian, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi hubungan ini.
Baca juga: 7 Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Buah Alpukat
3. Depresi
Alpukat merupakan sumber folat yang baik. Kandungan ini memainkan peran penting dalam kesehatan diet secara keseluruhan.
Penelitian juga menemukan hubungan antara kadar folat yang rendah dan depresi.
Folat membantu mencegah penumpukan homosistein, zat yang dapat mengganggu sirkulasi dan pengiriman nutrisi ke otak.
Ulasan penelitian terdahulu telah mengaitkan kelebihan homosistein dengan disfungsi kognitif, depresi, dan produksi serotonin, dopamin, dan norepinefrin, yang mengatur suasana hati, tidur, dan nafsu makan.
4. Gangguan pencernaan
Alpukat mengandung serat yang tinggi, sekitar 6-7 gram per setengah buah.
Mengonsumsi makanan dengan serat alami dapat membantu mencegah sembelit, menjaga kesehatan saluran pencernaan, dan menurunkan risiko kanker usus besar.
Serat yang cukup dapat meningkatkan pergerakan usus secara teratur, yang sangat penting untuk ekskresi racun melalui empedu dan feses.
Studi menunjukkan, serat makanan juga meningkatkan kesehatan usus dan keanekaragaman mikroba. Hal ini membantu tubuh menjaga keseimbangan bakteri yang sehat.
Hal ini juga dapat mengurangi peradangan dan kejengkelan pada saluran pencernaan.
Baca juga: 5 Kelompok yang Tidak Dianjurkan Makan Alpukat, Siapa Saja?
5. Meredakan osteoartritis
Osteoartritis adalah penyakit yang terjadi akibat kerusakan pada tulang rawan yang melapisi ujung tulang di sendi. Kondisi ini menyebabkan tulang saling berbenturan saat digerakkan.
Beberapa penelitian menemukan bahwa alpukat, kedelai, dan beberapa makanan nabati lainnya mengandung saponin. Zat-zat ini mungkin memiliki efek positif pada gejala osteoartritis lutut dan pinggul.
Namun, para peneliti belum mengkonfirmasi efek jangka panjang dari saponin pada penderita osteoartritis.
6. Penyakit kronis
Asam lemak tak jenuh tunggal dalam alpukat mungkin bermanfaat dalam mencegah kondisi kronis, seperti penyakit kardiovaskular.
Sementara itu, penelitian menunjukkan bahwa asupan serat yang optimal dapat mengurangi risiko stroke, hipertensi, diabetes, obesitas, dan penyakit pencernaan tertentu.
Selain itu, alpukat juga kaya akan serat yang bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol, meningkatkan sensitivitas insulin, dan meningkatkan penurunan berat badan bagi penderita obesitas.
7. Menurunkan kolesterol
Alpukat merupakan sumber nutrisi dan asam lemak tak jenuh tunggal yang baik untuk menurunkan koelsterol, dikutip dari Eatingwell.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of the American Heart Association menemukan, mengonsumsi satu alpukat per hari dapat menurunkan kadar "kolesterol jahat" atau Low Density Lipoprotein (LDL).
Secara keseluruhan, konsumsi alpukat setiap hari menghasilkan penurunan kolesterol total sebesar 2,9 miligram per desiliter (mg/dL) dan penurunan kolesterol LDL sebesar 2,5 mg/dL di antara para peserta studi.
Selain itu, alpukat juga bermanfaat untuk meningkatkan kadar "kolesterol baik" atau High Density Lipoprotein (HDL) yang baik untuk kesehatan jantung.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.