Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Mirip, Ini Perbedaan Bunga Tabebuya dan Sakura

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/FIRDA JANATI
Bunga dari pohon Tabebuya yang bermekaran di sepanjang Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat, memberikan kesan alias vibes seperti di Jepang, Selasa (1/10/2024).
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Bunga tabebuya menjadi tanaman yang sedang diperbincangkan karena bermekaran di berbagai daerah.

Di Jakarta, Bunga tabebuya bersemi di sepanjang Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat.

Selain di Jakarta, bunga indah ini juga mekar di berbagai kota, seperti Gunungkidul (DI Yogyakarta), Magelang, dan Surakarta.

Mekarnya bunga tabebuya disebut mirip seperti suasana musim semi di Jepang yang terkenal dengan bunga sakura.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apa perbedaan bunga tabebuya dan bunga sakura di Jepang?

Baca juga: Mengenal Tabebuya, Asal, Waktu Berbunga, dan Manfaatnya bagi Manusia

Perbedaan bunga tabebuya dan sakura

1. Asal daerah

Dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Kamis (3/10/2024), tabebuya merupakan jenis tanaman hias yang berasal dari Amerika.

Semula, tabebuya tumbuh di wilayah Meksiko dan daerah Amerika Latin lainnya, khususnya Brasil.

Sementara, sakura diyakini berasal dari Jepang dan sudah dikenal sejak Periode Yayoi (300 SM -250 SM).

Periode Yayoi ditandai dengan padi mulai ditanam, negara Jepang pertama terbentuk, dan pohon sakura disembah sebagai pohon yang dihuni oleh dewa panen.

Baca juga: Kapan Tabebuya Berbunga?

2. Asal-usul nama

Nama tabebuya pertama kali digunakan oleh seorang ahli taksonomi bernama Antonio Gomes pada 1803, berdasarkan jurnal yang terbit pada 1969.

Tabebuya diambil dari kata “tacyba bebuya” yang merupakan bahasa dari penduduk suku Tupi, Brasil dan memiliki arti “pohon semut.”

Pasalnya, ada banyak semut yang tinggal di dahan pohon tabebuya.

Di sisi lain, asal-usul nama sakura masih menjadi perdebatan. Setidaknya, ada 13 teori mengenai kata tersebut, dikutip dari Unseen Japan, Minggu (17/4/2022).

Salah satu teori populer menyatakan, kata “sa” berasal dari Sagami, yakni Dewa Sawah dalam Shintoisme tradisional.

Lalu kata “kura” berasal dari kata yang berarti tempat duduk, gudang, atau wadah. Dengan demikian, pohon sakura berarti wadah bagi Dewa Sawah.

Baca juga: Mengenal Tabebuya, Pohon Asal Brasil yang Mirip Sakura

3. Klasifikasi berdasarkan taksonomi

Tanaman tabebuya bagian dari famili Bignoniaceae yang terdiri dari 100 spesies berbeda dengan ciri khas sama, yakni kelopak bunga dengan warna-warni.

Jenis tabebuya yang sering dijumpai di seluruh dunia adalah tabebuya kuning (Tabebuia chrysotricha), pink (Tabebuia impetiginosa), ungu (Tabebuia rosea), dan putih (Tabebuia riparia).

Untuk pohon sakura, saat ini ada lebih dari 200 varietas tanaman yang mempunyai jadwal mekar berbeda-beda, dilansir dari Tokyo Weekender, Rabu (10/4/2024).

Meskipun demikian, tanaman ini paling umum ditemukan di Jepang, Korea Selatan, dan China dengan ciri kelopak berwarna merah muda.

Bunga sakura lain yang umum ditemui berwarna putih, merah muda tua, kuning, atau bahkan hijau.

Pohon sakura yang umum ditemui berasal dari famili Rosaceae dan masih satu kekerabatan dengan bunga mawar, dikutip dari Plants USDA.

Baca juga: 10 Kutipan Terkenal Sakura Haruno

4. Periode mekar

Ketua Program Master Ilmu Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan IPB University, Hadi Susilo Arifin mengatakan, tabebuya biasanya mekar saat musim kering atau kemarau.

Pohon tabebuya akan berbunga di musim kemarau ketika sedang terik-teriknya, yakni antara Juli-Agustus atau September-Oktober.

Sementara itu, dilansir dari Japan Guide, sebagian besar varietas pohon sakura akan berbunga pada musim semi.

Musim bunga sakura umumnya akan dimulai pada akhir Februari hingga awal Mei setiap tahunnya.

Namun, jenis pohon sakura yang paling umum tumbuh di Jepang, seperti varietas Somei Yoshino, Yamazakura, dan Shidarezakura akan mekar mulai akhir Maret hingga awal April.

(Kompas.com/Firda Janati, Chella Defa Anjelina | Editor: Irfan Maullana,Inten Esti Pratiwi)

Baca juga: Cerita Laksana, Ramadhan dan Lebaran Pertama di Negeri Sakura...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi