Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Tidak Tampak Buncit, Berapa Lingkar Perut Normal Wanita dan Pria?

Baca di App
Lihat Foto
Thinkstockphotos
Ilustrasi ukuran lingkar perut normal wanita dan pria Indonesia
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Ukuran lingkar perut normal tidak hanya menunjang penampilan, tetapi juga menurunkan risiko sejumlah penyakit.

Ukuran lingkar perut dapat memberi tahu seseorang berapa banyak lemak yang tertimbun di sekitar abdomen.

Lemak perut yang berlebihan hingga perut tampak buncit akan memicu masalah kesehatan yang serius, salah satunya serangan jantung.

Lalu, berapa lingkar perut normal wanita dan pria?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Tabel Berat Badan Ideal Pria dan Wanita Versi Kemenkes, Cek untuk Tahu Bobot yang Pas!


Lingkar perut normal wanita dan pria

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) menetapkan, batas aman lingkar perut normal untuk orang Indonesia meliputi:

Jika seseorang memiliki ukuran lingkar perut melebihi batas tersebut, maka memiliki lemak bagian abdomen yang berlebih.

Ukuran lingkar perut atau pinggang di atas batas aman juga dapat mengindikasikan seseorang mengalami obesitas.

Menurut Kemenkes, setiap negara atau etnis di dunia memiliki ukuran lingkar perut ideal masing-masing.

Secara umum, berikut kriteria lingkar pinggang berdasarkan etnis:

Namun, pastikan untuk tidak keliru saat mengukur lingkar perut. Sebelum memulai langkah pengukuran, pastikan untuk menyiapkan pita ukur.

Dilansir dari laman British Heart Foundation, berikut tata cara mengukur lingkar perut yang benar:

Baca juga: Bikin Perut Buncit, Hindari Konsumsi Makanan dan Minuman Ini!

Cara menghitung rasio lingkar perut dan tinggi badan

Selain angka batas aman dari Kemenkes, aman atau tidaknya ukuran lingkar perut dapat dihitung menggunakan rasio dengan tinggi badan.

Cara tersebut dilakukan dengan membagi ukuran lingkar perut dengan tinggi badan dalam satuan sentimeter.

Semakin lebar ukuran perut, semakin tinggi pula rasio terhadap tinggi badan. Jika rasio kian tinggi, maka risiko kesehatan yang mengintai juga akan semakin besar.

Sebagai contoh, jika lingkar perut 96,5 cm dan tinggi badan 170 cm, maka berikut cara menghitung rasionya:

  • 96,5 cm : 170 cm = 0,57.

Dengan demikian, rasio lingkar pinggang terhadap tinggi badan adalah 0,57.

Rasio antara 0,5 hingga 0,59 menunjukkan seseorang memiliki lemak berlebih di sekitar perut.

Artinya, mereka dengan kategori ini mempunyai risiko masalah kesehatan yang lebih tinggi.

Sementara itu, jika rasio mencapai angka 0,6 atau lebih, maka lebih tinggi lagi risiko kesehatan yang mengintai.

Orang dengan rasio ukuran lingkar perut dan tinggi badan tersebut mungkin perlu menurunkan berat badan untuk mengurangi risiko penyakit jantung.

Baca juga: Youtuber Mukbang Nikocado Avocado Turun Berat Badan 113 Kg, Apa yang Dilakukan?

Risiko ukuran lingkar perut melebihi batas

Banyak atau sedikitnya lemak di perut seseorang dapat terlihat dari ukuran lingkar perut masing-masing.

Sebagian lemak di perut berada di bawah kulit atau disebut lemak subkutan (subcutaneous fat), sedangkan sebagian lain menumpuk di sekitar organ-organ dalam, yang disebut sebagai lemak viseral (visceral fat).

Jenis lemak viseral dikaitkan dengan beberapa masalah kesehatan, seperti? kolesterol tinggi,? tekanan darah tinggi, dan diabetes.

Perut yang lebih besar juga dapat menjadi tanda ada terlalu banyak lemak di dalam organ, yang turut meningkatkan risiko bagi kesehatan.

Misalnya, jika terdapat lemak berlebih di hati, organ ini dapat memompa terlalu banyak lemak dan gula ke dalam darah.

Kondisi tersebut dapat membuat seseorang lebih berisiko terkena penyakit jantung koroner dan diabetes tipe 2.

Oleh karena itu, menjaga lingkar perut tetap normal penting dilakukan, salah satunya dengan berolahraga rutin, pola makan sehat, serta menerapkan gaya hidup sehat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi