Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hal yang Perlu Diketahui dari OTT KPK di Kalsel, Gubernur Diduga Terlibat

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Haryanti Puspa Sari
Empat orang yang diamankan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Kalimantan Selatan (Kalsel) tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (7/10/2024).
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel), Minggu (6/10/2024).

Kabar OTT KPK di Kalsel itu dikonfirmasi oleh Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron. Meski demikian hingga saat ini penyidik masih melakukan pemeriksaan lanjutan.

"Benar, kejelasannya tunggu lebih lanjut kami masih sedang memeriksa, setelah selesai akan kami update," ungkap Ghufron, dikutip dari Kompas.com, Senin.

Berikut rangkuman mengenai OTT KPK di Kalsel yang diketahui.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: KPK Lakukan OTT di Kalsel dan Temukan Uang dari Orang Kepercayaan Gubernur, Kasus Apa?


1. Korupsi pengadaan barang dan jasa

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan, OTT yang dilakukan KPK di Kalsel dilatarbelakangi perkara korupsi pengadaan barang dan jasa.

"Betul. Biasa perkara PBJ (pengadaan barang dan jasa)," jelas Alex, dilansir dari Kompas.com, Senin (7/10/2024).

Menurutnya, korupsi pengadaan barang dan jasa berkaitan dengan persekongkolan penunjukan pelaksana proyek dengan permintaan biaya oleh penyelenggaran negara.

Meski praktik tersebut sering dilakukan, tetapi Alex mengaku hingga saat ini belum ada solusi untuk mencegahnya.

"Belum ada solusi jitu untuk menghilangkan praktik korupsi PBJ. Persekongkolan penunjukkan pelakana proyek dengan permintaan sejumlah fee (biaya) oleh penyelenggara negara menjadi praktik yang lazim dalam PBJ," ujarnya.

Baca juga: Toni Tamsil, Terdakwa Perintangan Penyidikan Kasus Korupsi Timah Divonis 3 Tahun

2. Uang Rp 10 miliar diamakan

Dalam OTT tersebut, KPK turut menyita uang sedikitnya Rp 10 miliar sebagai barang bukti yang diduga merupakan uang suap.

Jumlah persis uang itu belum bisa dipastian, karena masih dalam proses penghitungan.

"Barang bukti uang lebih lebih dari Rp 10 miliar detailnya masih kita hitung, diduga pemberian PN (penyelenggara negara) dalam rangka PBJ pembangunan di Kalsel," kata Nurul Ghufron.

3. Enam orang ditangkap

Juru Bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto mengungkapkan, enam orang yang merupakan aparatur sipil negara (ASN) dan pihak swasta telah diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Jumlah ASN dan swasta, untuk pihak swastanya ada dua orang, penyelenggara negaranya ada 4 orang," ucapnya, dikutip dari Kompas.com, Senin.

Keenam orang tersebut diterbangkan secara bertahap dari Kalsel menuju Jakarta dengan penerbangan komersil.

Dua orang diamankan lebih dulu dan empat orang lainnya menyusul menuju Gedung Merah Putih KPK menggunakan rompi oranye dan masker serta tangan yang diborgol.

Baca juga: Perjalanan Kasus Korupsi Timah yang Seret Harvey Moeis Jadi Tersangka

4. Gubernur Kalsel diduga terlibat

KPK masih menyelidiki keterlibatan Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor dalam korupsi pengadaan barang dan jasa di lingkungan pemerintahannya.

Pasalnya, uang suap diterima oleh orang kepercayaan Gubernur.

"Patut diduga (OTT terkait Gubernur Kalsel). Uang baru nyampe di tangan orang yang diduga kepercayaan gubernur," ujar Alex.

Dia menambahkan, dalam banyak kasus korupsi, suap atau gratifikasi biasanya memang diberikan lewat orang-orang kepercayaan.

(Sumber: Kompas.com/Haryanti Puspa Sari, Syakirun Ni'am | Editor: Ihsanuddin, Bagus Santosa, Dani Prabowo)

Baca juga: Perjalanan Kasus Korupsi Minyak Goreng yang Menyeret Airlangga Hartarto

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi