Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian Jasad Andrew Irvine Ditemukan Setelah 100 Tahun Menghilang di Everest

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Vixit
Ilustrasi pendaki di Gunung Everest.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Sebagian jasad milik Andrew “Sandy” Irvine diyakini telah ditemukan di lereng  Everest, satu abad setelah ia dinyatakan hilang dan meninggal bersama rekannya sesama pendaki Inggris, George Mallory.

Kedua orang yang merupakan bagian dari ekspedisi Inggris untuk mendaki punggungan timur laut itu berusaha menjadi orang pertama yang menaklukkan Everest, puncak tertinggi di dunia.

Mereka terakhir kali terlihat berada di sekitar 800 kaki (245 meter) dari puncak, sebelum menghilang pada 8 Juni 1924. Sejak saat itu, mereka tidak pernah kembali, dikutip dari The Guardian, Jumat (11/10/2024).

Misteri apakah Irvine dan Mallory berhasil mencapai puncak sebelum kematian mereka telah diperdebatkan oleh para pendaki dan sejarawan selama beberapa dekade.

Jika berhasil, mereka berarti mencapai prestasi tersebut 29 tahun sebelum Tenzing Norgay dan Edmund Hillary, yang mencapai puncak pada tahun 1953.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Gunung Everest Alami Pertumbuhan Tidak Normal, Ilmuwan Ungkap Penyebabnya


Jasad Mallory ditemukan lebih dulu

Jasad Mallory ditemukan terlebih dahulu pada ketinggian 26.800 kaki (8.165 m), lebih dari 2.200 kaki (670 m) dari puncak Everest.

Tubuhnya ditemukan membeku bersama dengan beberapa peralatan pendakiannya, seperti jam tangan dan altimeter pada tahun 1999.

Akan tetapi, tidak ada bukti yang dapat menunjukkan bahwa keduanya telah mencapai puncak Everest pada ketinggian 29.032 kaki (8.849 meter).

Sementara itu, jasad Andrew Irvine ditemukan oleh tim pendaki yang sedang membuat film pada September 2024.

Tim ekspedisi itu menemukan kaki yang terbungkus kaus kaki yang dibordir dengan tulisan “AC Irvine”, serta sebuah sepatu bot yang kemungkinan besar milik Andrew “Sandy” Irvine.

“Saya mengangkat kaus kaki itu dan ada label merah dengan tulisan 'AC Irvine' yang dijahit di dalamnya,” kata pendaki dan sutradara film Jimmy Chin kepada National Geographic, Jumat.

“Ini adalah bukti nyata pertama tentang di mana Sandy berakhir. Banyak teori yang telah dikemukakan di luar sana," tambahnya.

Baca juga: Puncak Gunung Everest adalah Dasar Lautan pada 470 Juta Tahun Lalu, Ini Proses yang Terjadi

Penyebab kematian Mallory dan Irvine

Jasad Mallory yang ditemukan 25 tahun lalu memiliki bekas jeratan tali yang dalam. Ini bisa mengindikasikan bahwa ia terjatuh dan meninggal dunia.

Hal itu kemudian menjawab pertanyaan tentang penyebab kematian mereka. Akan tetapi, pertanyaan apakah keduanya sudah mencapai puncak Everest, masih terus diperdebatkan.

Sebuah foto istri Mallory yang dimaksudkan untuk ditinggalkannya di puncak tidak ditemukan bersama jasadnya. Ini bisa menandakam bahwa mereka mungkin telah mencapai tujuannya.

Irvine yang saat itu berusia 22 tahun, diyakini membawa kamera Kodak, yang oleh beberapa orang diharapkan dapat menjawab pertanyaan tersebut. Namun, kamera itu bahkan tidak pernah ditemukan. 

Adapun, potongan kaki Irvine ditemukan di sebuah gletser di bawah permukaan utara Everest, pada ketinggian yang lebih rendah dari tubuh Mallory.

Kaki tersebut sekarang berada di Asosiasi Pendakian Gunung Tibet China, yang bertanggung jawab atas izin pendakian di sisi utara Everest.

Direktur Royal Geographical Society, Prof Joe Smith mengatakan bahwa Irvine adalah sosok yang luar biasa dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pemahaman Everest dan Himalaya.

"Penemuan jenazahnya ini memberikan elemen penutupan bagi kerabatnya dan komunitas pendaki gunung yang lebih luas, dan kami berterima kasih kepada Jimmy dan timnya karena telah memungkinkan ini dan memastikan Sandy berada di tangan yang aman," kata dia.

Baca juga: Mengenal Sherpa, Pemandu Gunung Everest yang Dibayar Ratusan Juta

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi