Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilas Balik Kontroversi Wasit Tunisia Vs Mali pada Piala Afrika 2021, Akhiri Pertandingan Menit 85 dan 89

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia Commons
Pertandingan Tunisia vs Mali dalam fase grup Piala Afrika 2021 di Limbe, Kamerun pada 12 Januari 2022.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Peristiwa langka terjadi dalam pertandingan yang mempertemukan Tunisia dan Mali dalam fase grup Piala Afrika 2021.

Pasalnya, wasit yang memimpin pertandingan tersebut, Janny Sikazwe mengakhiri laga sebelum 90 menit.

Dikutip dari Africa News (13/8/2024), wasit asal Zambia itu meniup peluit panjang tanda akhir pertandingan pada menit 85 dan 89.

Meski pertandingan digelar di Limbe, Kamerun pada 12 Januari 2022, banyak pendukung dari kedua negara yang hadir di stadion.

Mali sukses menjadi pemenang dalam laga tersebut dengan skor 1-0, berkat gol yang dicetak oleh Ibrahim Kone pada menit ke-48

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, bagaimana ceritanya?

Baca juga: Mengapa Pemain Sepak Bola Gandeng Anak-anak Sebelum Pertandingan?

Kontroversi Tunisia vs Mali di Piala Afrika 2021

Menurut pengakuan pelatih Tunisia, Mondher Kebaier, kontroversi kepemimpinan wasit sudah terjadi sejak babak pertama.

Kebaier mengungkapkan, wasit Sikazwe meniup peluit tanda akhir babak pertama ketika pertandingan masih tersisa lima menit.

Pertandingan kemudian dilanjutkan ke babak kedua. Pada menit 48, Kone berhasil membuat Mali unggul 1-0 dari Tunisia.

Wasit Sikazwe yang pernah memimpin pertandingan Piala Dunia Rusia 2018 itu, pertama kali meniup peluit panjang tanda berakhirnya duel pada menit 85.

Setelah mendapatkan protes keras dari para pemain Tunisia, Sikazwe menyadari kesalahannya dan segera memulai kembali pertandingan.

Permainan berjalan dengan baik hingga akhirnya wasit berlisensi FIFA tersebut meniup peluit panjang kembali pada menit 89 tanpa adanya penambahan waktu seperti seharusnya.

“Sehingga (total) kami kehilangan tujuh atau delapan menit waktu tambahan," ucap Kebaier.

Baca juga: Mengenal St Pauli, Klub yang Menyatukan Sepak Bola, Musik, dan Gerakan Sosial

Protes tambahan waktu tidak digubris

Usai peluit panjang kedua ditiup, Kebaier dan stafnya melakukan protes kepada Sikazwe dan menunjukkan jam tangannya bahwa masih ada waktu dalam pertandingan.

Bahkan, wasit keempat Helder Martins Rodrigues de Carvalho sudah bersiap mengangkat papan untuk menunjukkan waktu tambahan pada babak kedua.

Meski demikian, hal tersebut tak digubris oleh Sikazwe. Para ofisial pertandingan pun keluar lapangan dengan pengawalan dari pihak keamanan stadion.

Mali mengakhiri pertandingan dengan 10 pemain setelah El Bilal Toure mendapat kartu merah dalam duel itu.

Baca juga: Kontroversi Wasit Indonesia vs Bahrain, Bukan Kali Pertama Dilakukan Ahmed Al Kaf

Pertandingan sempat bakal dilanjutkan

Saat pelatih Mali, Mohamed Magassouba sedang memberikan konferensi pers usai timnya menang, seorang ofisial memasuki ruangan untuk mengumumkan pertandingan akan dimulai kembali dengan tiga menit tersisa.

Dilansir dari BBC (12/1/2022), pertandingan lanjutan ini dipimpin oleh wasit keempat Rodrigues de Carvalho menggantikan Sikazwe.

Timnas Mali sempat ke lapangan untuk melanjutkan pertandingan, akan tetapi Tunisia tidak muncul kembali.

Dengan demikian, wasit Rodrigues de Carvalho memutuskan bahwa pertandingan benar-benar berakhir dengan skor 0-1 untuk kemenangan Mali.

"Kami disuruh kembali ke lapangan karena pertandingan belum selesai. Sayangnya tim lawan tidak mau kembali keluar dan peluit akhir dibunyikan,” ujar Magassouba.

Dikutip dari Al Jazeera (12/1/2022), Tunisia menolak untuk melanjutkan pertandingan karena para pemain sudah mendinginkan badan dengan berendam air es selama 35 menit.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kerusuhan Pertandingan Sepak Bola Peru Vs Argentina Tewaskan Lebih dari 300 Penonton

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi