KOMPAS.com - Omar Mohamed Al-Ali akan menjadi wasit dalam pertandingan China vs Indonesia di matchday keempat Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Wasit asal Uni Emirat Arab (UEA) itu ditunjuk oleh Federasi Sepak Bola Asia (AFC) untuk memimpin jalannya pertandingan yang akan berlangsung di Stadion Qingdao Youth Football, China, Selasa (15/10/2024) pukul 19.00 WIB.
Penunjukan wasit Ali-Al dalam duel China vs Indonesia itu kemudian mendapatkan banyak sorotan dari warganet di media sosial.
Beberapa warganet menyebut, keputusan wasit yang berasal dari wilayah Timur Tengah kerap merugikan timnas Indonesia.
Misalnya, pada pertandingan terakhir Indonesia vs Bahrain yang dipimpin oleh wasit asal Oman, Ahmed Al Kaf yang juga menimbulkan kontroversi yang merugikan tim asuhan Shin Tae-yong.
Lantas, bagaimana dengan kepemimpinan Omar Mohamed Al-Ali?
Profil wasit Omar Mohamed Al-Ali
Omar Mohamed Ahmed Hassan Al-Ali atau Omar Mohamed Al-Ali merupakan wasit kelahiran 16 Februari 1988 di Sharjah, UEA. Ia melakukan debutnya sebagai wasit pada musim 2013-2014.
Saat ini, Al-Ali adalah wasit profesional yang memimpin pertandingan di Liga Uni Emirat Arab serta memiliki lisensi AFC dan FIFA.
Dikutip dari laman resmi FIFA, wasit berusia 36 tahun ini mendapatkan lisensi FIFA pada 2015.
Al-Ali debut dalam pertandingan internasional saat memimpin laga uji coba antara Irak vs Kongo pada 28 Maret 2015.
Adapun, untuk kompetisi resmi di bawah AFC, penampilan perdana wasit asal UEA itu terjadi pada 27 Maret 2018. Ia memimpin pertandingan Korea Utara vs Hong Kong di ajang Kualifikasi Piala Asia 2019.
Di bawah FIFA, Omar Mohamed Al-Ali pernah ditunjuk sebagai salah satu wasit di ajang Piala Dunia U17 2023 di Indonesia.
Meski dia hanya membutuhkan waktu kurang dari dua tahun untuk mendapatkan gelar wasit berlisensi FIFA, namun rekam jejak Omar Mohamed Al-Ali tak lepas dari kontroversi.
Baca juga: Profil Ahmed Al Kaf, Wasit Kontroversial yang Pimpin Laga Indonesia Vs Bahrain
Daftar kontroversi Omar Mohamed Al-Ali
Salah satu momen kontroversial yang terjadi di bawah kepemimpinan wasit Omar Mohamed Al-Ali ketika pertandingan Australia vs Bahrain di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Wasit dari wilayah Timur Tengah itu menjadi pengadil di laga perdana Grup C antara Australia vs Bahrain yang berlangsung di Stadion Robina, Australia pada Kamis (5/9/2024).
Saat itu, The Socceroos harus mengalami kekalahan di depan pendukungnya dengan skor tipis 0-1 atas Bahrain, dikutip dari Bola Sport.
Selama pertandingan, Al-Ali dianggap berpihak kepada Bahrain. Ia dianggap kurang tegas dalam menanggapi aksi guling-guling dan drama yang dibuat oleh para pemain Bahrain.
Puncaknya terjadi pada menit ke-77 saat pemain Australia, Kusini Yengi, menerima kartu merah. Kusini dianggap melakukan pelanggaran keras terhadap Sayed Baqer.
Keputusan itu membuat tim dari Negeri Kanguru mengalami kesulitan untuk mengembangkan permainan dan mengimbangi Bahrain.
Jelang babak kedua di waktu normal berakhir, Bahrain unggul melalui gol bunuh diri Harry Souttar pada menit ke-89. Adapun, skor bertahan hingga tim tamu meraih kemenangan 1-0.
Transfermarkt mencatat, Al-Ali telah enam kali memimpin di Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan 2026. Pertandingan terakhir yang dipimpinnya ketika Australia takluk 0-1 dari Bahrain.
Baca juga: Berapa Bayaran Wasit Ahmed Al Kaf di Kualifikasi Piala Dunia 2026?
Punya rekam jejak keluarkan 11 kartu dalam sebuah laga
Sementara itu, sepanjang kariernya sebagai wasit, Omar Mohamed Al Ali tercatat telah mengeluarkan 662 kartu kuning. Rata-rata, ia menarik 3,8 kartu kuning dari sakunya setiap pertandingan.
Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (12/10/2024), Al-Ali juga memiliki punya rekam jejak mengeluarkan 11 kartu sekaligus dalam sebuah laga.
Dalam laga UAE Pro League yang mempertemukan Shabab Al-Ahli melawan Al Wasl pada Desember 2023, Al-Ali mengeluarkan 10 kartu kuning plus satu kartu merah.
Sejak berkarier pada 2009, wasit asal Uni Emirat Arab ini telah 58 kali memberikan perintah pengusiran, dengan rincian 28 kali mengeluarkan pengusiran usai memberikan hukuman dua kartu kuning dan pengusiran dengan memberikan 30 kartu merah langsung.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.