KOMPAS.com - Dalam pengertian sederhana, planet adalah benda langit besar yang berputar mengelilingi bintang (bintang utama di Tata Surya adalah Matahari).
Terdapat delapan planet utama dalam sistem Tata Surya yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus.
Para astronom sering membagi delapan planet tersebut ke dalam dua kelompok, yakni planet dalam dan planet luar.
Baca juga: Kehidupan di Planet Alien Mungkin Tak Ada Siang dan Malam, Bagaimana Mereka Bertahan Hidup?
Lantas, seperti apa pembagian kelompok planet tersebut?
Planet dalam dan planet luar
Dilansir dari laman NASA, planet dalam Tata Surya adalah empat planet yang posisi orbitnya paling dekat dengan Matahari.
Planet dalam sebagian besar adalah planet padat dan berbatu dan ukurannya relatif kecil, yakni Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
Keempat planet dalam disebut juga sebagai planet terestrial karena permukaannya padat. Planet terestrial adalah planet berbatu, yang terdiri dari batu, silikat, air dan/atau karbon.
Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars disebut planet terestrial karena memiliki permukaan padat berbatu seperti terra firma Bumi.
Baca juga: Mengapa Sebagian Planet Memiliki Cincin, Sementara yang Lain Tidak?
Mereka sebagian besar terdiri dari logam berat seperti besi dan nikel, dan tidak memiliki bulan (satelit alami) atau hanya memiliki sedikit bulan.
Misalnya Bumi yang hanya punya satu bulan, Mars memiliki dua bulan, sedangkan Merkurius dan Venus tidak memiliki bulan sama sekali.
Sementara planet luar adalah planet-planet yang posisinya cukup jauh dari Matahari, dan terletak di luar Sabuk Asteroid. Mereka adalah Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Baca juga: 8 Miliar Tahun Lagi, Bumi Bakal Bernasib Sama seperti Planet Ini
Planet luar berupa bola gas yang ukurannya lebih besar daripada empat planet dalam Tata Surya. Sehingga sering kali disebut sebagai Raksasa Gas.
Planet-planet ini sebagian besar terdiri dari gas, dan belum diketahui apakah mereka mengandung material padat di dalamnya.
Selain itu, mereka juga memiliki cincin di sekelilingnya dan memiliki banyak bulan atau satelit alami.
Jupiter memiliki sekitar 95 bulan, Saturnus memiliki 146 bulan, Uranus memiliki 27 bulan, dan Neptunus memiliki 14 bulan.
Baca juga: Alasan Planet Merkurius dan Venus Tidak Memiliki Bulan atau Satelit Alami
Proses terbentuknya planet di Tata Surya
Planet adalah benda langit yang mengorbit mengelilingi Matahari dan harus cukup besar agar memiliki gravitasi yang cukup untuk memaksanya menjadi bentuk bola.
Sebuah planet juga harus cukup besar sehingga gravitasinya membersihkan benda lain dengan ukuran yang sama di dekat orbitnya mengelilingi Matahari.
Dilansir dari American Museum of Natural History, matahari dan planet-planet terbentuk bersama dari awan gas dan debu yang disebut nebula surya, pada 4,6 miliar tahun yang lalu.
Gelombang kejut dari ledakan supernova di dekatnya memicu runtuhnya nebula matahari.
Baca juga: Besar Gaya Gravitasi Setiap Planet di Tata Surya, Jupiter Paling Kuat
Fenomena tersebut menyebabkan matahari terbentuk di tengahnya, dan planet-planet terbentuk dalam piringan tipis yang mengorbit di sekelilingnya. Dengan cara yang sama, bulan terbentuk dan mengorbit planet raksasa.
Komet memadat di tata surya bagian luar, dan banyak di antaranya terlempar ke jarak yang sangat jauh akibat pertemuan gravitasi yang dekat dengan planet raksasa.
Setelah matahari menyala, angin matahari yang kuat membersihkan tata surya dari gas dan debu, dan asteroid mewakili puing-puing berbatu yang tersisa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.