Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Makanan Manis, Apa Alasan Semut Datang Mengerubungi Barang-barang Rumah?

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/SHESTAKOFF
Ilustrasi semut. Selain makanan manis, ini alasan semut datang mengerubungi barang-barang rumah.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Selama ini, makanan manis seperti gula dianggap sebagai benda yang dapat menarik gerombolan semut datang.

Faktanya, beberapa makanan yang tidak memiliki rasa manis serta benda-benda mati seperti buku, botol, gelas, kursi, dan kasur juga tak lepas dari serbuan semut.

Warganet di media sosial X, misalnya, mengaku menemukan kerumunan semut di tumpukan kertas, padahal tidak ada remah makanan di sana.

"Pantes meja belajar gua selalu dilewatin semut, ternyata ada semut di tumpukan kertas gue (pdhl ga ada remahan makanan sama sekali di situ??)," kata akun @aksa***, Sabtu (12/10/2024).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apa penyebab semut datang dan mengerumuni makanan atau barang-barang tertentu?

Baca juga: Cara Ampuh Mengusir Semut, Bisa dengan Menggunakan Garam


Alasan semut datang, tidak selalu makanan manis

Ahli entomologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Hari Purwanto menjelaskan, salah satu penyebab semut datang dan mengerubungi benda-benda adalah keberadaan makanan.

"Semut berada pada benda tertentu bisa karena benda itu makanan mereka karena mengandung karbohidrat, lemak, dan/atau protein," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/10/2024).

Hari mengatakan, semut tidak selalu mengonsumsi makanan manis. Serangga ini merupakan omnivor atau makhluk pemakan segalanya.

Di alam, semut memakan serangga dan invertebrata kecil yang masih hidup ataupun sudah mati. Hewan ini juga bisa memakan getah tanaman, buah, dan telur serangga.

Saat masuk rumah, semut gemar memburu serangga kecil dan memakan makanan manis, lemak, atau bahan pangan hewani seperti daging.

Dengan kata lain, semut hampir mampu memakan semua hidangan yang biasa dikonsumsi manusia.

Bukan hanya makanan, kehadiran gerombolan semut pada barang-barang tertentu juga dapat disebabkan karena benda tersebut telah beralih fungsi menjadi sarang.

"Bisa juga karena benda itu bisa dijadikan tempat berlindung atau berkembang biak," kata Hari.

Dua kemungkinan tersebut, keberadaan makanan dan sarang, merupakan penyebab paling umum kedatangan semut.

Menurut Hari, guna membedakannya, masyarakat bisa memperhatikan aktivitas yang dikerjakan semut pada benda tersebut.

"Kalau aktivitasnya cari makan, ya berarti ada makanan. Kalau ada ratu dan banyak telur, berarti dijadikan sarang," paparnya.

Baca juga: Masalah Sampah Kian Parah, Ilmuwan Temukan Semut Terjerat Plastik untuk Pertama Kalinya

Semut suka bersarang di benda-benda rumah

Senada, peneliti ahli utama di Pusat Riset Zoologi Terapan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Sih Kahono mengungkapkan, sumber makanan semut tidak hanya makanan manis.

"Sifat semut ada bermacam-macam terutama pemakan cairan manis dan/atau pemakan binatang kecil lainnya atau predator," kata dia, ketika dihubungi terpisah, Senin.

Kahono mengungkapkan, semut juga suka bersarang di berbagai tempat di sekitar rumah, termasuk tumpukan barang, tanah, serasah, atau bagian tumbuhan yang hidup maupun mati.

Oleh karena itu, jika ada semut yang mengerubungi benda-benda tertentu seperti botol, gelas, kayu, kasur, dan buku, bisa jadi dikarenakan ada bekas makanan atau merupakan tempat tinggalnya.

"Kalau di tumpukan kertas, berarti bersarang di situ atau kertasnya sisa bungkus makanan atau ada makanannya," ucapnya.

Kahono menyampaikan, guna mencegah semut datang, pastikan untuk selalu membersihkan ruangan agar bebas dari remah makanan.

Sudut-sudut kamar dan rumah yang bersih serta bebas dari tempat lembap dan gelap juga cenderung tidak dilirik oleh semut.

Namun, jika masih ada semut yang tiba-tiba datang dan mengerumuni benda atau makanan di rumah, cobalah mengoleskan kapur semut untuk mengusirnya.

"Tidak makan di kamar kerja, taruh bekas bungkus makanan, tempat sampah di luar kamar, sering membersihkan kamar, dan lain-lain, pokoknya tidak jorok," tuturnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi