Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Jenderal Senior TNI di Jajaran Penasihat Khusus Presiden, Ada Luhut dan Terawan

Baca di App
Lihat Foto
Youtube Kompas TV
4 Penasihat Khusus Presiden adalah Jenderal Senior TNI.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto melantik tujuh Penasihat Khusus Presiden di Istana Negara, Jakarta Pusat pada Selasa (22/10//2024).

Ketujuh pejabat tersebut adalah Luhut Binsar Panjaitan sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Digitalisasi dan Teknologi Pemerintahan, Wiranto sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan, dan Dudung Abdurachman sebagai penasihat khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional Ketua Komite Kebijakan Industri Pertahanan.

Kemudian ada Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Pembangunan Nasional, Purnomo Yusgiantoro sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Energi, Muhadjir Effendy sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Haji, juga Terawan Agus Putranto sebagai Penasihat Khusus Presiden Bidang Kesehatan.

Dari 7 pejabat Penasihat Khusus Presiden, 4 di antaranya adalah jenderal purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI). Lantas, siapa saja mereka?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Daftar 7 Utusan Khusus Presiden yang Dilantik Prabowo, Ada Raffi Ahmad dan Gus Miftah

Jenderal purnawirawan TNI yang jadi Penasihat Khusus Presiden

Dilansir dari Kompas.com, Selasa (22/10/2024), berikut 4 jenderal purnawirawan TNI yang kini menjabat sebagai Penasihat Khusus Presiden Prabowo:

1. Jendral TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan

Luhut Binsar Panjaitan ditunjuk menjadi Penasihat Khusus Presiden Bidang Digitalisasi dan Teknologi Pemerintahan. Sebelumnya, pada Senin (21/10/2024), Luhut juga dipercaya menjadi Ketua Dewan Ekonomi Nasional.

Namanya sempat menduduki beberapa jabatan strategis di masa pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin, salah satunya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Luhut sendiri adalah purnawirawan TNI Angkatan Darat (AD) bintang tiga atau Letnan Jenderal.

Dilansir dari Kompaspedia, Luhut pernah menjadi komandan pertama kesatuan baret merah Kopassus Sat-81/Gultor dan Komandan Pendidikan dan Latihan TNI AD sebelum akhirnya terjun ke dunia politik. 

Luhut juga pernah dipercaya menjadi Pengawal VIP Presiden Soeharto selama 10 tahun pada 1978–1988). Dia juga tercatat pernah ditugaskan menjadi Komandan pengamanan KTT Asean di Filipina pada 1986.

Baca juga: Prabowo Tunjuk Terawan sebagai Penasihat Urusan Kesehatan Nasional

2. Jenderal TNI (Purn) Wiranto

Penasihat khusus presiden berikutnya adalah Wiranto. Ia dilantik menjadi Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan.

Diberitakan Kompas.com (28/2/2024), Wiranto adalah jenderal senior TNI berbintang empat atau Jenderal TNI (HOR). 

Wiranto pernah tercatat menjadi Panglima Kodam Jayakarta pada 1994, Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada 1996, dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) pada 1997.

Dia juga pernah menjadi Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Panglima ABRI) pada 1998 dan Panglima Tentara Nasional Indonesia (Panglima TNI) pada 1999.

Wiranto juga pernah menduduki jabatan menteri di era Abdurrahman Wahid atau Gusdur dan Jokowi.

Baca juga: Profil Bambang Brodjonegoro, Penasihat Khusus Presiden Bidang Ekonomi

3. Jendral TNI (Purn) Dudung Abdurachman

Dudung Abdurachman adalah jenderal TNI bintang 4 lulusan Lemhannas pada 2014.

Dudung kini dipercaya menjadi Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional Ketua Komite Kebijakan Industri Pertahanan.

Dia sebelumnya pernah menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) di pemerintahan Jokowi menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa yang diangkat menjadi Panglima TNI.

Dilansir dari laman TNIAD, Dudung mengawali karier sebagai Komandan Peleton Yonif 744/Satya Yudha Bakti, Kasi -2/Ops Yonif 741/Satya Bhakti Wirottama, Komandan Kompi Yonif 741/Satya Bhakti Wirottama, Wadanyonif 410/Alugoro, Wadanyonif 401/Banteng Raider serta Danyonif 143/Tri Wira Eka Jaya. 

Dia juga mengemban jabatan teritorial, seperti Kasdim 0733/BS Kodam IV/Diponegoro, Dandim 0406/Musi Rawas, dan Dandim 0418/Palembang.

Kemudian menduduki menduduki jabatan staf di lingkungan TNI Angkatan Darat, antara lain Aspers Kasdam VII/Wirabuana, Waaster Kasad, serta pernah menduduki jabatan Dandenma Mabes TNI.

Baca juga: 11 Perwira dan Purnawirawan TNI yang Mengisi Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran

4. Letnan Jendral TNI (Purn) Terawan Agus Putranto

Terakhir, penasihat khusus presiden dengan latar belakang TNI adalah Terawan Agus Putranto. Dia dipercaya menjadi Penasihat Khusus Presiden Bidang Kesehatan.

Sebelumnya, Terawan pernah menjadi Menteri Kesehatan pada era kepemimpinan Jokowi sebelum akhirnya terkena reshuffle.

Menurut catatan Kompaspedia, Terawan mengawali kariernya sebagai dokter militer di TNI Angkatan Darat pada 1990. Dia dipercaya menjadi Direktur Rumah Sakit Angkatan Darat di Mataram, Lombok selama delapan tahun, yaitu 1990-1998.

Pada 2009. Terawan menjadi Anggota Tim Dokter Kepresidenan. Dia juga menjadi dokter ahli di RSPAD Gatot Soebrata dan kembali menjadi Kepala RSPAD Gatot Soebroto pada 2015.

Sepanjang kariernya, Terawan pernah mendampingi perawatan beberapa orang penting di Indonesia, seperti istri Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Alm. Ani Yudhoyono, Presiden ke-3 Indonesia, B.J. Habibie, dan Prabowo Subianto.

Itulah 4 purnawirawan TNI yang menjadi Penasihat Khusus Presiden Prabowo pada 2024-2029.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi