KOMPAS.com - Evo Morales, mantan presiden Bolivia, jadi sasaran penembakan setelah mobil yang ditumpanginya ditembaki pada Minggu (27/10/2024).
Dilansir dari laman Aljazeera, Morales mengunggah video di Facebook yang memperlihatkan sedikitnya dua lubang peluru di kaca depan.
Dalam sebuah pernyataan, partai Gerakan Sosialisme (MAS) milik Morales mengatakan orang-orang berpakaian hitam telah menembaki kendaraan tersebut saat melewati barak militer.
Tembakan dilepaskan ke kendaraannya Evo Morales di tengah meningkatnya ketegangan politik dalam faksi-faksi partai sosialis yang berkuasa.
Baca juga: 100 Tahun Setelah Ditemukan, Terungkap Penyebab Kematian Mumi Bolivia
Diketahui Morales dan Presiden saat ini, Luis Arce, terlibat dalam perebutan kekuasaan menjelang pemilihan umum tahun depan.
Kronologi penembakan Evo Morales diceritakan dalam sebuah wawancara radio. Morales mengatakan dua kendaraan mencegat mobilnya dan menembaki kendaraannya tersebut.
Pemerintah Bolivia melalui Menteri Keamanan disebut akan menyelidiki dugaan serangan terhadap Morales tersebut.
Baca juga: Kronologi Penembakan Eks Presiden Bolivia Evo Morales, Tuduh Presiden yang Mendalangi
Profil Evo Morales
Evo Morales adalah seorang pemimpin buruh Bolivia yang menjabat sebagai presiden Bolivia sejak 2006 hingga 2019.
Dikutip dari laman Britannica, Evo Morales lahir pada 26 Oktober 1959 di Isallavi, Bolivia, sebuah desa pertambangan di wilayah Oruro, Bolivia bagian barat.
Sebagai anggota suku Aymara, Morales adalah presiden pertama Bolivia yang berasal dari suku pribumi.
Morales menyelesaikan sekolah menengah atas dan bertugas di militer Bolivia, sebelum akhirnya bermigrasi bersama keluarganya ke wilayah Chapare, di Bolivia timur.
Baca juga: Sama-sama Memimpin Negara, Apa Beda Presiden dan Perdana Menteri?
Di sana keluarganya bertani, dan di awal 1980-an Morales menjadi aktif dalam serikat petani regional. Sehingga pada 1985 ia terpilih sebagai sekretaris jenderal kelompok tersebut.
Tiga tahun kemudian evo Morales terpilih sebagai sekretaris eksekutif sebuah federasi dari berbagai serikat petani.
Pada pertengahan 1990-an, Morales membantu mendirikan sebuah partai politik nasional Movimiento al Socialismo (MAS) sembari menjabat sebagai pemimpin sementara federasi.
Ia memenangkan kursi di DPR (majelis rendah legislatif Bolivia) pada 1997 dan menjadi kandidat presiden dari MAS tahun 2002, namun kalah saat pemilihan.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah, Kudeta Pertama di Indonesia Saat Sutan Sjahrir Jadi Perdana Menteri
Morales menjadi calon presiden MAS lagi pada 2005, Kali ini ia terpilih dengan mudah, memenangkan 54 persen suara dan menjadi presiden pertama negara itu yang berasal dari suku asli.
Bahkan ia menjadi presiden Bolivia pertama sejak tahun 1982 yang memenangkan mayoritas suara nasional. Evo Morales dilantik pertama kali sebagai presiden Bolivia pada Januari 2006.
Selepas dari masa jabatan pertamanya, Morales juga dengan mudah memenangkan masa jabatan presiden periode kedua (2009-2014) dan ketiga (2014-2019).
Bahkan evo Morales kembali mencalonkan diri kembali pada pemilihan tahun 2019, dan berhasil meraih suara tinggi dengan berbagai kontroversi.
Baca juga: Apakah Mantan Presiden Tetap Dikawal Paspampres? Ini Penjelasannya
Respons terhadap pengumuman itu penuh kekerasan dan tuduhan manipulasi meningkat selama beberapa minggu berikutnya. Kondisi tersebut menyebabkan Bolivia lumpuh oleh protes dan pemogokan yang meluas.
Pada 10 November 2019, Organisasi Negara-negara Amerika merilis laporan yang menuduh adanya penyimpangan dan menyerukan agar pemilu dibatalkan.
Panglima tertinggi angkatan bersenjata Bolivia, Jenderal Williams Kaliman, kemudian meminta agar Morales mengundurkan diri.
Morales menuruti perintah itu dan meninggalkan jabatannya pada hari yang sama, 10 November 2019. Namun, ia menegaskan bahwa tidak ada pelanggaran dan mengklaim menjadi korban kudeta.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.