KOMPAS.com - Beberapa artikel menjadi terpopuler kanal Tren sepanjang Selasa (29/10/2024), salah satunya adalah soal adakah tanggal merah dan cuti bersama di November 2024.
Daftar tanggal libur atau tanggal merah memang selalu membuat masyarakat antusias karena mereka jadi bisa merencanakan liburan.
Selanjutnya yang juga menjadi populer kanal Tren adalah kelompok orang yang sebaiknya tak konsumsi daun sirih sebagai obat herbal dan kasus anggur shine muscat Thailand yang disinyalir mengandung zat kimia.
Berikut selengkapnya:
1. Adakah tanggal merah di November 2024?
Libur nasional biasanya jatuh pada hari peringatan tertentu dan ditetapkan oleh pemerintah secara resmi.
Sedangkan cuti bersama merupakan libur khusus yang diberikan pemerintah untuk para aparatur sipil negara (ASN).
Jadwal tanggal merah 2024 tertuang dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri yang ditandatangani oleh Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pemberdayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Lantas, apakah ada tanggal merah dan cuti bersama pada November 2024?
Adakah Tanggal Merah dan Cuti Bersama pada November 2024?
2. Kelompok yang sebaiknya tak konsumsi daun sirih
Daun sirih (Piper betle) sering digunakan sebagai obat herbal di Indonesia.
Menurut laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), daun sirih mengandung protein, iodin, sodium, vitamin A, B1, dan B2, asam nikotinat, flavonoid, fenol, tanin, saponin, polifenolat, serta minyak atsiri.
Meski kandungan di dalam daun sirih bisa digunakan meredakan penyakit tertentu, namun ada beberapa kelompok orang yang sebaiknya tidak konsumsi tanaman ini.
Hal ini untuk mencegahnya mengalami efek samping usai konsumsi daun sirih, yang kontra dengan kondisi kesehatan yang tengah diidapnya.
Berikut daftar kelompok orang yang perlu mengurangi atau tidak mengonsumsi daun sirih:
8 Orang yang Sebaiknya Tidak Konsumsi Daun Sirih, Siapa Saja?
3. India akan hukum penjual yang cemari makanannya dengan urine dan ludah
Pemerintah di dua negara bagian India memutuskan mengeluarkan peraturan ketat terhadap penjual yang meludahi, mengencingi, dan mengotori makanan jualannya.
Peraturan itu dibuat usai polisi menangkap setidaknya tiga pekerja makanan India yang meludahi dan mencampurkan urine ke makanan yang dijual pada 11, 14, dan 23 September silam.
Ketiga pekerja makanan dari tempat yang berbeda tersebut lalu ditangkap setelah video saat mereka menyiapkan makanan dengan cara buruk itu beredar ke publik dan viral.
Sayangnya, rencana peraturan ketat ini justru ditentang oleh beberapa pihak.
India Bakal Hukum Penjual yang Cemari Makanan dengan Ludah dan Urine, tapi Ditentang Banyak Pihak
4. Bahaya pestisida dan cara mencuci buah yang benar
Thailand menemukan anggur shine muscat yang diimpor dari China mengandung bahan kimia berbahaya.
Hasil uji sampel pada 24 anggur shine muscat Thailand menunjukkan, 23 dari 24 butir anggur mengandung bahan kimia berbahaya, salah satunya klorpirifos yang dilarang di negara tersebut. Selain itu, 22 anggur juga terkontaminasi 14 residu kimia.
Berkaca dari kasus ini, banyak warganet yang menanyakan bagaimana cara memilih buah yang benar dan bagaimana cara mencucinya agar residu zat kimia tak masuk ke dalam tubuh.
Berikut penjelasan dari Kepala Divisi Manajemen Pangan dan Kesehatan Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB) Ahmad Sulaeman:
Berkaca Kasus Temuan Zat Kimia di Anggur Shine Muscat, Ini Efek Pestisida dan Cara Cuci yang Benar
5. Rincian senyawa kimia di anggur shine muscat Thailand
Anggur shine muscat tengah menjadi sorotan dunia, terutama Thailand.
Hal ini usai muncul laporan tentang adanya kandungan senyawa kimia melebihi batas aman yang diizinkan di dalam buah tersebut.
Temuan itu dilaporkan oleh Thai Pesticides Alert Network (Thai-PAN) dan Thailand Consumers Council (TCC), lembaga swadaya masyarakat yang sering mengampanyekan perlawanan terhadap penggunaan bahan kimia dalam pertanian.
Lantas, apa saja senyawa kimia yang ditemukan dalam anggur shine muscat?
Rincian Temuan Senyawa Kimia Berbahaya pada Anggur Shine Muscat di Thailand
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.