Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tutupan Salju Gunung Fuji Belum Terlihat Hingga Akhir Oktober, Apa Sebabnya?

Baca di App
Lihat Foto
Dok.commons.wikimedia.org
Ilustrasi Gunung Fuji
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Gunung Fuji di Jepang baru saja mencapai rekor baru selama 130 tahun.

Tapi sayangnya rekor ini bukan kabar baik karena rekor ini adalah keterlambatan munculnya salju di puncak gunung tertinggi di Jepang itu.

Dikutip dari Channel News Asia (CNA), Kamis (31/10/2024), hingga hari terakhir bulan Oktober belum terlihat adanya salju di puncak gunung Fuji.

Baca juga: Jepang Hancurkan Bangunan Tinggi yang Halangi Pemandangan Gunung Fuji

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prakirawan cuaca setempat memperkirakan tutupan salju di gunung Fuji akan terlihat sekitar minggu depan.

Padahal, biasanya tutupan salju ini sudah mulai terlihat di puncak Fuji sekitar tanggal 2 Oktober.

Tahun lalu, salju pertama terlihat di Fuji pada 5 Oktober 2023.

Sedangkan keterlambatan salju seperti sekarang pernah terjadi pada tahun 1955 dan 2016. Pada tahun-tahun tersebut, salju terlihat menutupi gunung Fuji pada 26 Oktober.

Artinya, yang terjadi tahun ini lebih "parah" dibanding kedua tahun tersebut.

Musim panas terpanas di Jepang tunda salju turun di gunung Fuji

Dilansir dari CNN, Selasa (29/10/2024), salah satu penyebab utama Fuji tak kunjung berselimut salju adalah suhu udara yang tinggi sejak musim panas.

Jepang mencatat rekor musim panas terpanas tahun ini, dengan suhu rata-rata 1,76 derajat Celcius di atas normal.

"Suhu tinggi musim panas berlanjut hingga September, menghalangi datangnya udara dingin yang membawa salju," jelas prakirawan cuaca di Kantor Meteorologi Lokal Kofu, Yutaka Katsuta dikutip dari Japan Times, Senin (28/10/2024).

Baca juga: Baru Seminggu, Jaring Hitam Penghalang Pemandangan Gunung Fuji Banyak Dilubangi Wisatawan

Dilansir dari BBC, Selasa (29/10/2024), bulan lalu, hampir 1.500 wilayah di Jepang mengalami hari-hari yang digolongkan sebagai "sangat panas" oleh Komunitas Meteorologi di Jepang.

Klasifikasi ini diberikan ketika suhu mencapai atau melebihi 35 derajat Celcius.

Terlambatnya tutupan salju Fuji dampak dari perubahan iklim

Fenomena ini juga menarik perhatian pakar iklim, karena sesuai dengan prediksi dampak perubahan iklim.

Dirangkum dari The Guardian, Rabu (30/10/2024), Jepang kini menghadapi dampak nyata dari perubahan iklim yang secara bertahap mempengaruhi banyak aspek lingkungan dan kehidupan.

Fuji biasanya bersalju sepanjang tahun, terutama di luar musim pendakian Juli-September ketika ribuan pendaki mengunjungi gunung ikonik ini.

Namun, dengan keterlambatan salju, dampaknya mungkin akan dirasakan oleh sektor pariwisata hingga pengelolaannya yang semakin ketat karena tantangan lingkungan yang baru.

Terlambatnya salju turun di puncak Fuji menjadi indikasi mengkhawatirkan tentang perubahan iklim yang terjadi secara global.

Baca juga: Jepang Sengaja Tutupi Pemandangan Gunung Fuji dengan Kain, Apa Alasannya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi