Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Israel Netanyahu Pecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant, Ada Apa?

Baca di App
Lihat Foto
AFP/ALBERTO PIZZOLI
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant berbicara saat konferensi pers bersama dengan Menteri Pertahanan AS, di Tel Aviv pada 18 Desember 2023. Ia baru-baru ini mengungkap rencananya tentang pemerintahan Gaza setelah perang.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu memecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant setelah keduanya sempat berselisih mengenai politik dalam negeri dan perang, Selasa (5/11/2024).

Pemecatan ini disampaikannya melalui sebuah pernyataan video. Netanyahu mengatakan bahwa kepercayaannya terhadap Gallant mulai hilang akibat adanya kesenjangan signifikan dalam menangani perang Gaza.

"Pada puncak perang, kepercayaan penuh diperlukan antara perdana menteri dan menteri pertahanan. Dalam beberapa bulan terakhir, kepercayaan antara saya dan menteri peratahanan telah hilang," kata Netanyahu, dikutip dari The Guardian, Selasa.

Netanyahu tunjuk Menlu Katz jadi pengganti

Dia juga mengungkapkan telah menunjuk Menteri Luar Negeri Israel, Katz untuk menggantikan posisi Gallant. 

Dalam unggahan di akun X miliknya, Katz berjanji akan memulangkan warga Israel yang saat ini tengah disandera dan meneruskan perang Gaza, Lebanon, dan agresi ke Iran.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami akan bekerja sama untuk menggerakkan sistem keamanan menuju kemenangan melawan musuh kami dan untuk mencapai tujuan perrang: kembalinya semua orang yang diculik sebagai misi paling penting," tulisnya.

Sementaran itu menanggapi pemecatannya, Gallant menyampaikan akan tetap setia kepada Israel. 

"Keamanan Israel telah dan akan selalu menjadi misi seumur hidup saya," tulis Gallant di akun X miliknya.

Baca juga: Cara Licik PM Israel Netanyahu untuk Mendapatkan Perlindungan Politik


Perselisihan Netanyahu dan Gallant

Dilaporkan CNN, Selasa, hubungan antara Netanyahu dan Gallant tidak begitu baik dan kerap berselisih paham.

Keduanya sempat berbeda pendapat mengenai perang di Gaza pada Agustus 2024.

Menurut media Israel, Gallant saat itu mengatakan kepada Komite Parlemen Israel atau Knesset secara diam-diam bahwa tujuan Netanyahu untuk menang mutlak dari Gaza adalah "omong kosong".

Menanggapi perkataan itu, Netanyahu lalu mengeluarkan pernyataan pers yang menuding Gallant telah menyebarkan "narasi anti-Israel".

Gallant juga telah berulang kali menyerukan penyelidikan resmi atas serangan 7 Oktober 2023 yang akhirnya berimbas kepada Netanyahu.

Pada Minggu (3/11/2024), sebuah pengadilan telah mengungkap bahwa polisi telah menangkap seorang ajudan Netanyahu yang diduga membocorkan informasi rahasia dan intelijen palsu kepada media asing.

Hubungan keduanya makin memburuk ketika Netanyahu sempat mengancam akan memecat Gallant pada Maret 2023, usai dia mengkritik perombakan undang-undang peradilan pemerintah.

Gallant juga merupakan menteri pertama yang dianggap menentang Netanyahu akibat komentarnya terhadap badan kemanan Israel.

"Perpecahan yang semakin dalam merembes ke dalam tubuh militer dan badan-badan keamanan, ini adalah bahaya yang jelas, langsung dan nyata bagi keamanan Israel. Saya tidak akan mendukung hal ini," ujar Gallant.

Baca juga: Rudal Iran Serang Israel, Netanyahu Murka dan AS Ikut Campur

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi