KOMPAS.com - Setelah kemenangannya dalam pemilihan presiden 2024, Donald Trump mulai membentuk kabinet barunya.
Pilihan kabinet Trump kali ini banyak didominasi oleh tokoh-tokoh yang dikenal sebagai pendukung setianya selama masa kampanye lalu sebagai anggota kabinet dan penasihat utamanya.
Siapa saja pendukung Trump yang dipastikan menjadi anggota kabinet dan penasihatnya?
Baca juga: Prabowo Telepon Donald Trump Ucapkan Selamat Menang Pilpres AS, Ini Isi Pembicaraannya
Susie Wiles sebagai Kepala Staf Gedung Putih
Dikutip dari NPR, Selasa (12/11/2024), penunjukan pertama yang diumumkan Trump adalah Susie Wiles sebagai Kepala Staf Gedung Putih.
Dikenal sebagai "The Ice Maiden," Wiles memiliki sejarah panjang dalam tim politik Trump sejak 2016.
Pengalamannya diharapkan bisa membawa stabilitas dalam manajemen Gedung Putih yang sering dikritik kurang terorganisir pada masa kepemimpinan Trump sebelumnya.
Pete Hegseth sebagai Menteri Pertahanan
Trump memilih Pete Hegseth, veteran dan pembawa acara Fox News, sebagai Menteri Pertahanan.
Dikutip dari Forbes, Selasa (12/11/2024), Hegseth adalah seorang veteran Garda Nasional Angkatan Darat dengan pengalaman di Afghanistan dan Irak.
Hegseth adalah mantan CEO Concerned Veterans for America, sebuah organisasi konservatif yang telah berkomunikasi dengan Trump mengenai masalah veteran dan menerima dukungan dari miliarder Charles G. Koch — salah satu orang terkaya di dunia.
Baca juga: Sederet Hal yang Akan Dilakukan Trump Setelah Dilantik Jadi Presiden, Termasuk Pecat Jack Smith
Mike Waltz sebagai Penasihat Keamanan Nasional
Sebagai Penasihat Keamanan Nasional, Trump menunjuk Mike Waltz, mantan Green Beret dan kritikus keras China.
Waltz akan menangani isu-isu keamanan nasional yang mencakup konflik geopolitik utama seperti perang Rusia-Ukraina atau perang Gaza.
Tom Homan dan Kristi Noem sebagai pemegangan kebijakan imigrasi
Sebagai "border czar," Trump memilih Tom Homan, mantan kepala ICE yang selama ini dikenal keras dalam mengawasi imigrasi.
Homan akan bertanggung jawab atas seluruh kebijakan perbatasan dan keamanan di jalur laut maupun udara.
Dirangkum dari Reuters, Selasa (12/11/2024), Homan akan berkoordinasi dengan Kristi Noem, yang akan menjadi Menteri Keamanan Dalam Negeri.
Baca juga: Trump Pernah Berjanji ke Khabib Setop Konflik Gaza, Warga Palestina: Kami Tidak Percaya
Saat ini, Noem sedang menjabat sebagai Gubernur Dakota Selatan.
Noem memiliki riwayat mengirimkan Garda Nasional untuk membantu menjaga perbatasan di Texas, sesuai dengan janji Trump untuk meningkatkan keamanan dan mempercepat deportasi imigran ilegal.
Marco Rubio sebagai Menteri Luar Negeri
Marco Rubio, senator dari Florida, diperkirakan akan dipilih sebagai Menteri Luar Negeri.
Jika terkonfirmasi, Rubio akan menjadi diplomat Latino pertama di posisi tersebut.
Rubio dianggap sebagai agresif dalam kebijakan luar negeri, dengan pendekatan keras terhadap China, Kuba, dan Iran.
Elise Stefanik sebagai Duta Besar untuk PBB
Di sisi lain, Trump menunjuk Elise Stefanik, politisi muda dari New York, sebagai Duta Besar untuk PBB.
Stefanik telah menyatakan dukungannya pada kebijakan Trump yang pro-Amerika dan pro-Israel, termasuk sikapnya terhadap konflik di Ukraina dan Gaza.
Stefanik akan tiba di PBB setelah janji Trump untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina dan perang di Gaza.
Baca juga: Donald Trump Jadi Presiden AS pada Usia 78 Tahun, Bagaimana Riwayat Kesehatannya?
Elon Musk dan Vivek Ramaswamy sebagai Kepala Departemen Efisiensi Pemerintah
Dalam langkah yang cukup kontroversial, Trump menciptakan "Department of Government Efficiency" dan menunjuk Elon Musk dan Vivek Ramaswamy untuk memimpin.
Tugas departemen ini adalah mengurangi birokrasi dan regulasi, dengan tujuan efisiensi di seluruh lembaga pemerintahan.
Musk dan Ramaswamy dikenal sebagai pendukung loyal dan diharapkan akan membuat struktur pemerintah yang lebih ramping dan fokus pada sektor publik.
Lee Zeldin sebagai Kepala Badan Perlindungan Lingkungan (EPA)
Untuk posisi Kepala EPA, Trump menunjuk Lee Zeldin, mantan anggota kongres yang mendukung kebijakan deregulasi.
Zeldin diharapkan menerapkan kebijakan yang memungkinkan pengembangan energi Amerika tanpa menurunkan standar lingkungan.
Sebelumnya, Zeldin mewakili Long Island menentang sejumlah undang-undang terkait iklim saat bertugas di Kongres.
Baca juga: Donald Trump Menang, Anak dan Menantunya Disebut Tak Akan Ikut dalam Pemerintahan Baru AS
John Ratcliffe sebagai Direktur CIA
Trump menyebut mantan Direktur Intelijen Nasional, John Ratcliffe akan menjabat sebagai Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA).
Ratcliffe dikenal sebagai salah satu loyalis Trump yang cukup vokal.
Di sisi lain, posisi Menteri Keuangan masih dalam pertimbangan. Beberapa nama yang diperkirakan akan mengisi posisi tersebut di antaranya, Howard Lutnick (CEO Cantor Fitzgerald) dan Robert Lighthizer (mantan perwakilan perdagangan AS) yang setia pada kebijakan tarif Trump.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.