KOMPAS.com - Mantan rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Ichlasul Amal meninggal dunia pada Kamis (14/11/2024) pukul 02.40 WIB.
Ketua Departemen Ilmu Hubungan Internasional (HI) UGM Nur Rachmat Yuliantoro mengonfirmasi kabar duka ini.
Menurutnya, Ichlasul Amal mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI) Jakarta.
"Kabar tersebut benar adanya. Beliau berpulang di RSPI Jakarta pukul 02.40 pagi tadi," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Kamis.
Rachmat mengatakan, jenazah akan dibawa ke Yogyakarta dan dimakamkan pada hari ini.
"Rencananya pemakaman hari ini juga. Kabarnya jenazah diberangkatkan via jalur darat pukul 07.00 WIB," tuturnya.
Rektor ke-11 UGM yang menjabat pada 1998-2002 itu meninggal dunia di usia 82 tahun.
Semasa menjadi rektor UGM, ia dikenal mendukung gerakan progresif mahasiswa pada 1998.
Baca juga: Mantan Rektor UGM Prof Ichlasul Amal Meninggal Dunia
Profil Ichlasul Amal
Pria kelahiran Jember, Jawa Timur pada 1 Agustus 1942 ini merupakan anak bungsu dari delapan bersaudara.
Harian Kompas (26/4/1998) mencatat, Ichlasul lahir dari keluarga pedagang dengan ayahnya yang berasal dari Madura, Jawa Timur.
Ia mengenyam pendidikan S1 di jurusan Hubungan Internasional (HI) UGM pada 1961-1967.
Semasa kuliah, ia sempat menjabat sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM.
Baca juga: Peneliti UGM: Gua di JJLS Punya Ornamen Terbaik di Gunungkidul
Pada 1972-1974, ia melanjutkan pendidikannya di Northern Illinois University DeKalb, Amerika Serikat dan mendapatkan gelar master of arts (MA) di bidang ilmu politik.
Ichlasul kemudian meraih gelar doktor ilmu politik dari Monash University, Melbourne, Australia pada 1984.
Dua tahun setelah meraih doktor, ia menjabat sebagai Direktur Pusat Antar Universitas (PAU) UGM hingga1988.
Setelah itu, ia diberi amanah menjadi Dekan Fakultas FIsipol UGM pada periode 1988-1994 dan Direktur Pasca Sarjana UGM sejak 1994.
Puncaknya, Ichlasul menjadi rektor ke-11 UGM pada 1998.
Baca juga: Cerita Alvin, Anak Pemulung Kuliah di UGM Dapat Penghargaan Kemenpora
Dukung gerakan progresif mahasiswa
Semasa menjadi rektor, ia dikenal sebagai sosok yang mendukung penuh gerakan progresif mahasiswa pada 1998.
Ketika Ichlasul dilantik sebagai Rektor UGM, ia “disambut” demonstrasi mahasiswa yang ingin berdialog dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Wiranto Arismunandar tentang reformasi ekonomi dan politik.
Dia pun menyatakan dukungannya kepada para mahasiswa. Namun, ia berpesan agar gerakan itu dilakukan secara efektif dan efisien, sehingga tidak mengganggu proses belajar.
Ichlasul bahkan akan mencarikan dana untuk menyantuni ratusan mahasiswa UGM yang tak bisa membayar SPP akibat krisis ekonomi.
Saat itu, ia memutuskan UGM akan menanggung seluruh biaya pengobatan dan perawatan mahasiswa terluka akibat bentrokan dengan aparat keamanan di lingkungan kampus pada 2-3 April 1998.
Baca juga: Dukung Mahasiswa Ikut Demo Kawal Putusan MK, Fisipol UGM Liburkan Kuliah
Suami dari Ery Heriati ini mengaku memiliki simpati kepada para pergerakan mahasiswa karena aspirasi yang disuarakan berbasis pada keluhan seluruh lapisan masyarakat
Menurut Ichlasul, mahasiswa menjadi harapan masyarakat di tengah institusi politik yang sudah tidak berfungsi dengan baik.
Ia menilai, mahasiswa adalah harapan masyarakat untuk menyuarakan aspirasi, berbeda dengan media massa yang harus menunggu momentum.
Ichlasul juga percaya terhadap gerakan mahasiswa yang akan membawa perubahan ke arah lebih baik.
Setidaknya, ia menilai bahwa gerakan mahasiswa mampu mempercepat dan lebih mengingatkan pentingnya reformasi saat itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.