KOMPAS.com - Bahasa dan budaya Jawa mempunyai ragam filosofis dan makna yang unik, salah satunya dalam penyebutan angka.
Seperti contoh, angka 11, 21, 25, 50, dan 60 yang mempunyai penyebutan atau pelafalan berbeda dibandingkan angka lainnya.
Dosen sastra daerah Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prasetyo Adi Wisnu Wibowo mengungkapkan, angka 11 dalam bahasa Jawa dibaca sewelas.
Sementara angka 21 dibaca selikur, 25 dibaca selawe, 50 dibaca seket, dan 60 dibaca sewidak.
Kelima angka tersebut menurutnya mempunyai filosofi dalam fase kehidupan atau peralihan usia seorang manusia, mulai remaja hingga lanjut usia.
Baca juga: Bahasa Jawa Asli Bukan Solo-Yogya tapi Bahasa Ngapak, Benarkah?
Bahkan, penyebutan kelima angka itu berlaku untuk setiap tingkatan bahasa Jawa. Diketahui, ada tiga tingkatan bahasa Jawa, yakni ngoko, krama, dan krama inggil.
“Selikur untuk 21 (misalnya), itu (krama inggil-nya) bukan kaleh dhoso setunggal, kromo inggil-nya ya selikur,” ucap Prasetyo kepada Kompas.com, Rabu (13/11/2024).
Sementara angka 20, dibaca dengan kaleh dhoso. Sedangkan angka 22 dibaca kaleh dhoso kaleh.
Tingkatan ini digunakan seseorang sebagai unggah-ungguh (sopan santun) dalam kehidupan sosial.
Misalnya, seseorang yang mengobrol dengan temannya menggunakan bahasa Jawa ngoko.
Sedangkan krama inggil, digunakan untuk berbicara dengan orangtua serta acara resmi atau formal.
Lantas, bagaimana filosofi angka 11, 21, 25, 50, dan 60 di kehidupan orang Jawa tersebut?
Baca juga: Apa Itu Bajingan, dan Bagaimana Sejarahnya Jadi Kata Makian?
Filosofi angka 11, 21, 25, 50, dan 60 dalam bahasa Jawa
Terpisah, budayawan sekaligus dosen sejarah UNS Tundjung Wahadi Sutirto juga menjelaskan hal senada.
“Kepercayaan terhadap bilangan sebagaimana penyebutan urutan angka itu di Jawa secara simbolik mengandung pesan,” ujar dia kepada Kompas.com, Rabu (13/11/2024).
Angka-angka tersebut, menurutnya, sesuai dengan usia yang dicapai oleh seorang manusia dalam fase kehidupannya.
Contohnya seperti angka 50, sesuai dengan seorang manusia yang sudah mencapai usia 50 tahun.
Berikut ini filosofi atau makna angka 11, 21, 25, 50, dan 60 dalam bahasa Jawa:
Arti sewelas (11)Angka 11 yang dibaca sewelas berasal dari frasa rasa welas, berarti “rasa kasih” atau kasih sayang.
Hal itu diartikan ketika seseorang berusia 11 tahun atau memasuki masa remaja, ia sudah memiliki rasa kasih sayang yang semakin berkembang seiring bertambahnya usia.
Arti selikur (21)Kemudian angka 21 yang dalam bahasa Jawa dibaca selikur berasal dari kata likur yang merupakan akronim linggih kursi atau “duduk di kursi”.
Filosofinya, fase ini menandakan dengan posisi manusia sudah mulai bekerja atau mempunyai kedudukan.
Baca juga: Sejarah Penggunaan Setrika, Awalnya Hanya Memakai Panci Logam
Arti selawe (25)Angka 25 dibaca selawe dalam bahasa Jawa. Selawe ini adalah akronim dari senenge lanang lan wedok atau “sukanya laki-laki dan perempuan”.
“Di mana maknanya adalah usia ideal bagi laki-laki dan perempuan untuk saling menyenangi yaitu terkait idealnya perkawinan itu di usia 25 tahun,” terang Tundjung.
Khusus untuk angka 25, menurut Tundjung cukup spesial jika dibandingkan angka-angka khusus lainnya dalam penyebutan.
Sebab, angka 25 atau selawe ini juga bisa dibahasakan dengan kata "selangkung" yang maknanya wis langkung atau “sudah lewat”.
“Artinya, yaitu sudah melewati masa pubertas,” tuturnya.
Selanjutnya, angka 50 yang dibaca seket dari akronim seneng kethunan dengan artinya "suka memakai kopiah".
Frasa tersebut menandakan bahwa 50 tahun adalah usia di mana manusia mulai menua hingga perlu mendekatkan diri kepada Tuhan.
Arti sewidak (60)Angka 60 dibaca sewidak yang merupakan akronim dari sejatine wiwit tindak atau “waktunya untuk pergi”.
Pada usia 60 tahun, seorang manusia seharusnya sudah siap untuk meninggal dunia dan mengingatkan bahwa hidupnya semakin terbatas, serta meninggalkan urusan duniawi.
Nah itulah arti sejumlah angka-angka dalam bahasa Jawa yang diyakini oleh sejumlah orang memiliki makna filosofis tertentu dalam penyebutannya.
Baca juga: Sejarah High Heels, Dulu Dipakai Laki-laki, Kini Jadi Simbol Kecantikan Wanita
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.