Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Black Friday Dirayakan Setiap Hari Jumat Keempat Bulan November?

Baca di App
Lihat Foto
Freepik
Sejarah Black Friday.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Black Friday atau Jumat Hitam adalah hari di mana toko-toko dan pusat perbelanjaan di Amerika Serikat (AS), khususnya, memberikan diskon besar-besaran.

Pusat perbelanjaan biasanya menawarkan diskon khusus untuk berbagai macam barang dalam upaya memikat para konsumen, baik secara langsung maupun online.

Bahkan tidak hanya di Amerika Serikat, budaya ini juga dilakukan oleh sejumlah masyarakat di beberapa belahan dunia.

Black Friday biasanya dirayakan setiap hari Jumat keempat pada bulan November, dan menjadi salah satu hari belanja tersibuk di AS setiap tahunnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, mengapa Black Friday dirayakan pada Jumat keempat November?

Baca juga: 6 Trik Memikat Pembeli di Momen Black Friday


Alasan Black Friday dirayakan pada Jumat keempat

Black Friday menjadi istilah yang mengacu pada budaya belanja besar-besaran di hari Jumat, tepat sehari setelah Thanksgiving.

Dilansir dari Kompas.com (23/11/2023), Thanksgiving Day adalah hari libur yang dirayakan masyarakat Amerika Serikat setiap tahun pada hari Kamis keempat bulan November.

Bagi banyak keluarga, ini adalah kesempatan untuk berkumpul dan mengadakan “makan besar” bersama. Thanksgiving juga menandai dimulainya musim liburan Natal.

Baca juga: Mengenal Chuseok, Tradisi Thanksgiving ala Korea

Karena Black Friday dirayakan sehari setelah Thanksgiving, hari belanja tersebut akan bertepatan dengan hari Jumat keempat pada bulan November.

Meski dalam beberapa kasus, iya bisa dirayakan pada hari Jumat kelima bulan November. Misalnya Black Friday tahun ini, jatuh pada tanggal 29 November 2024, yang merupakan Jumat kelima.

Itu dikarenakan, awal bulan November 2024 dimulai dari hari Jumat. Sehingga hari Jumat setelah Kamis keempat bulan November adalah Jumat kelima.

Namun, lebih sering perayaan Thanksgiving dan Black Friday sama sama berada pada minggu keempat bulan November.

Baca juga: Mengapa Thanksgiving Day Identik dengan Mengonsumsi Kalkun?

Sejarah Black Friday

Dikutip dari laman Britannica, istilah Black Friday berasal dari awal tahun 1960-an, di mana petugas polisi di Philadelphia mulai menggunakan frasa “Black Friday”.

Frasa tersebut dipakai untuk menggambarkan kekacauan yang diakibatkan ketika sejumlah besar wisatawan pinggiran kota datang ke kota untuk memulai “belanja liburan” mereka.

Kerumunan besar ini membuat polisi sibuk dan bekerja dalam shift yang lebih lama dari biasanya, karena menangani kemacetan lalu lintas, kecelakaan, dan masalah lainnya.

Baca juga: Apa Itu Black Friday? Ini Arti, Sejarah, dan Tips Belanja di Hari Tersebut

Dalam beberapa tahun, istilah Black Friday mengakar di Philadelphia. Para pedagang di kota berusaha menampilkan istilah yang lebih positif dengan menyebutnya “Big Friday”.

Ungkapan “Black Friday” berkembang secara nasional pada akhir 1980-an, ketika para pedagang mulai menyebarkan narasi keuntungan red to black (merah ke hitam).

Narasi tersebut menggambarkan Black Friday sebagai hari dimana toko-toko mulai menghasilkan keuntungan terbesar dalam setahun, dan menjadi hari belanja terbesar di AS.

Sejak saat itu, akar istilah Black Friday yang awalnya cenderung negatif di Philadelphia perlahan dilupakan, terganti dengan pesta belanja.

Baca juga: Black Friday 2020: Antrean Berkurang, Pembeli Pilih Belanja Online

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi