Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Minyak Bumi Terbentuk dari Fosil Dinosaurus? Ini Faktanya

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi produksi minyak
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Lini masa media sosial X (Twitter) tengah diramaikan dengan unggahan video yang menyebut minyak bumi berasal dari fosil dinosaurus yang hidup di masa lalu.

Video tersebut diunggah di akun X @pureb********** pada Kamis (21/11/2024).

"Dinosaurus cuma akal-akalan untuk bisa jualan bahan bakar fosil," tulis pengunggah.

Dalam tayangan video yang ada, seorang narasumber mengatakan bahwa minyak bumi adalah suatu hal yang tidak akan pernah habis meskipun digunakan terus-menerus.

Video tersebut kemudian menuai beragam komentar dari warganet. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Alahmaak. Yang bilang bahan bakar itu dari dinosaurus itu sopo toh mbak? Bahan bakar fosil berarti terbentuk dari zaman prasejarah dari tanaman dan plankton yang mati. Bukan fosil dinosaurus secara harfiah," tulis akun @And*****.

Lantas, benarkah minyak bumi terbuat dari fosil dinosaurus dan tidak akan pernah bisa habis?

Baca juga: Harga Minyak Dunia Sempat Turun, Mengapa Harga BBM Nonsubsidi Justru Naik per November 2024?


Penjelasan pakar

Pakar bahan bakar dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswidjajanto mengatakan, minyak dan gas bumi merupakan sumber daya alam yang tidak terbarukan.

Artinya, minyak dan gas bumi tidak dapat diperbarui atau akan habis jika digunakan secara terus-menerus.

"Minyak bumi adalah SDA yang tidak terbarukan. Penggunaannya yang berlebih akan mempercepat menipisnya kandungan minyak dan gas bumi," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (22/11/2024).

Tri menjelaskan, saat ini ada tiga teori yang diyakini terkait dengan asal-usul pembentukan minyak bumi, yaitu teori biogenetik (organik), teori anorganik, dan teori duplex.

"Sementara ini yang diyakini orang adalah 3 teori tersebut. Apakah itu benar 100 persen atau tidak, kita tidak tahu," kata dia.

"Dalam ilmu pengetahuan, kebenaran mutlak adalah ketika secara eksperimental hal tersebut terbukti. Teori seperti biasa, penuh hipotesa dan asumsi," tambahnya.

Selengkapnya, berikut penjelasan terkait tiga teori asal-usul pembentukan minyak bumi:

1. Teori biogenetik (organik)

Tri menjelaskan, teori biogenetik menyebutkan bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk dari beraneka jasad organik, seperti hewan dan tumbuhan yang mati di masa lalu yang tertimbun endapan pasir serta lumpur.

Kemudian, endapan lumpur itu menghanyutkan senyawa pembentuk minyak bumi ini dari sungai menuju ke laut dan mengendap di dasar lautan selama jutaan tahun.

Akibat pengaruh waktu, temperatur dan tekanan lapisan batuan di atasnya, menyebabkan organisme itu menjadi bintik-bintik minyak dan gas.

2. Teori anorganik

Teori anorganik menyebutkan bahwa minyak bumi terbentuk karena aktivitas bakteri yang ada di dalam endapannya.

Meski berbeda dari teori sebelumnya, namun pada dasarnya tetap ada unsur zat organik yang terbentuk dari hewan dan tumbuhan.

Perbedaannya adalah terdapat unsur-unsur seperti oksigen, belerang, dan nitrogen dari zat-zat yang terkubur akibat aktivitas bakteri tersebut berubah menjadi zat minyak yang berisi hidrokarbon.

3. Teori duplex

Teori duplex adalah teori yang menjelaskan bahwa minyak bumi dan gas alam terbentuk dari berbagai jenis organisme laut yang mati dan tertimbun di bawah endapan lumpur dan pasir.

Teori duplex merupakan perpaduan dari teori biogenetik dan teori anorganik.

Menurut teori ini, minyak bumi dihasilkan dari material hewani yang tertimbun di dalam tanah. Sementara itu, gas bumi dihasilkan dari material nabati.

Baca juga: Kenapa di Negara-negara Arab Banyak Minyak Bumi? Ini Penjelasannya

Bukan dari fosil dinosaurus

Dikutip dari Kompas.com (26/9/2023), minyak bumi berasal dari fosil atau sisa tumbuhan dan hewan zaman purba yang telah mengendap selama jutaan tahun.

Kendati demikian, sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui ini bukan terbuat dari fosil dinosaurus purba yang telah membusuk. 

Dilansir dari IFL Science, Rabu (20/9/2023), bukan dari hewan besar seperti dinosaurus, minyak mentah lahir dari sisa-sisa triliunan ganggang kecil dan plankton.

Pembentukan minyak bumi bermula dari ganggang serta plankton yang mati dan mengendap di dasar lautan dangkal. Lambat laun, ganggang dan plankton akan terkubur dan hancur di bawah jutaan ton sedimen.

Saat laut purba mengering, muncul cekungan kering bekas lautan yang disebut cekungan sedimen.

Jauh di bawah dasar cekungan, bahan organik terkompresi di antara mantel bumi dengan suhu yang sangat tinggi. Di saat bersamaan, hampir tidak ada sama sekali oksigen di sekitarnya.

Kondisi itu kemudian membuat bahan organik sisa makhluk hidup berubah menjadi zat lilin yang disebut kerogen.

Apabila terdapat oksigen, bahan organik di dalam sedimen tersebut akan terurai oleh bakteri dan menghilang dengan cepat, sehingga gagal menjadi minyak bumi.

Adapun kondisi panas yang semakin tinggi, ditambah tekanan tinggi dalam waktu lama, mendorong kerogen mengalami proses yang disebut katagenesis, yaitu reaksi pemecahan rantai panjang hidrokarbon kerogen menjadi lebih pendek.

Semakin panjang rantai karbon, semakin padat pula fasa suatu hidrokarbon. Sebaliknya, semakin pendek rantai karbon, maka hidrokarbon akan berbentuk gas.

Selama proses katagenesis, rantai panjang hidrokarbon kerogen diputus menjadi lebih sedikit, tetapi tidak terlalu kecil, yakni lebih dari 5 atom karbon.

Dengan demikian, hidrokarbon kerogen yang semula berbentuk padatan berubah menjadi minyak bumi dengan bentuk cair.

Namun, jika rantai karbon dipecah menjadi lebih kecil atau di bawah 5 atom karbon, hidrokarbon dapat berubah menjadi gas alam.

Bukan hanya gas alam, dalam kondisi tertentu, kerogen juga bisa berubah menjadi batu bara dan gambut.

Minyak mentah sendiri biasanya berwarna hitam atau coklat tua, tetapi bisa juga kekuningan, kemerahan, kecoklatan, atau bahkan kehijauan. Variasi warna ini menunjukkan komposisi kimia yang berbeda dari pasokan minyak mentah yang berbeda pula.

Misalnya, minyak bumi yang memiliki sedikit logam atau belerang, akan cenderung lebih ringan dan terkadang berwarna hampir bening.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi