KOMPAS.com - Siapa yang tidak pernah merasa mengantuk? Rasanya semua orang pasti pernah merasa mengantuk karena ini adalah hal yang wajar terjadi.
Namun, ketika rasa kantuk ini terlalu sering datang, bahkan mengganggu aktivitas harian, kita perlu waspada.
Pasalnya, rasa kantuk berlebihan bisa menjadi tanda masalah kesehatan.
Dalam bahasa medis, kondisi ini dikenal dengan istilah hipersomnia.
Baca juga: Mengapa Mengantuk Setelah Makan Seporsi Nasi Padang? Ini Penjelasan Ilmiah dari Pakar
Berdasarkan laporan dari NHS, sekitar 5 persen populasi dunia mengalami hipersomnia, sering kali didiagnosis saat remaja atau awal dewasa.
Hipersomnia bukan sekadar lelah biasa. Kondisi ini melibatkan kebutuhan tidur yang berlebihan, bahkan setelah tidur malam yang cukup.
Hipersomnia juga sering kali disertai gejala lain seperti kebingungan setelah bangun, energi rendah, serta kesulitan berkonsentrasi.
Penyebab mengantuk berlebihan di siang hari
Beberapa penyebab utama sering mengantuk meliputi:
Kurang tidurDikutip dari WebMD, kurang tidur adalah alasan paling umum dari rasa ngantuk yang menghantui sepanjang hari.
Pola tidur yang terganggu akibat kerja malam, beban pekerjaan, atau kebiasaan begadang dapat menyebabkan rasa kantuk yang parah di siang hari.
Dilansir dari Better Health, para remaja yang sedang senang begadang pada akhir pekan juga bisa mengalami rasa kantuk sepanjang hari.
Hal ini juga berlaku pada orang yang jet lag setelah penerbangan panjang yang melintasi zona waktu berbeda.
Baca juga: Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang
Gangguan tidurBeberapa gangguan seperti sleep apnea, restless leg syndrome (RLS), dan insomnia sering kali menjadi biang keladi rasa mengantuk di siang hari.
Contohnya, sleep apnea dapat menyebabkan seseorang berhenti bernapas hingga ratusan kali semalam dan mengganggu kualitas tidur.
Akibatnya, rasa kantuk menyerang di siang hari.
Masalah kesehatan mental
Depresi dan kecemasan juga berkontribusi signifikan dengan rasa mengantuk yang kita rasakan.
Depresi misalnya, selain memengaruhi suasana hati, seringkali menimbulkan rasa kantuk berlebihan.
Begitu pula pada orang yang mengalami gangguan kecemasan. Mereka bisa terjaga sepanjang malam sehingga menjadi mengantuk di siang hari.
Kondisi medis tertentu
Hipotiroidisme, diabetes, hingga gangguan neurologis seperti Parkinson juga kerap dikaitkan dengan hipersomnia.
Baca juga: Tidur Cukup tapi Masih Mengantuk, Apa Penyebabnya?
Obat-obatan tertentu, termasuk antihistamin dan obat penenang, juga bisa memperburuk rasa kantuk yang dirasakan seseorang.
Apa saja gejala yang perlu diwaspadai jika sering mengantuk?
Hipersomnia biasanya ditandai dengan:
- Kebutuhan tidur lebih dari 10 jam per malam
- Tidur siang berulang yang tidak menyegarkan
- Kesulitan bangun tidur, sering kali merasa bingung atau lesu
- Penurunan fokus, memori buruk, serta peningkatan risiko kecelakaan.
Dirangkum dari Cleveland Clinic, bagi mereka yang memiliki sleep apnea, mendengkur keras dan sering terbangun karena sulit bernapas adalah gejala utama.
Sementara itu, penderita narkolepsi mungkin mengalami "serangan tidur" mendadak yang bisa berlangsung di mana saja.
Mengabaikan rasa kantuk berlebihan dapat berdampak serius pada kesehatan dan keselamatan.
Pasien dengan hipersomnia memiliki risiko kecelakaan kendaraan bermotor lebih tinggi hingga 30 persen dibandingkan orang normal.
Selain itu, rasa kantuk yang parah dapat menurunkan kualitas hidup, memengaruhi performa kerja, hubungan sosial, hingga memicu gangguan mental seperti depresi.
Karena itu, jika mengalami gejala-gejala di atas, penting untuk segera memeriksakan diri ke dokter.
Baca juga: Mengapa Seseorang Mudah Mengantuk dan Lelah?
Tips praktis mencegah rasa kantuk berlebihan di siang hari
Jika Anda sering mengantuk, cobalah beberapa langkah sederhana berikut:
- Tetapkan jadwal tidur yang teratur, termasuk di akhir pekan
- Hindari penggunaan gadget sebelum tidur
- Pastikan kamar tidur gelap, sejuk, dan nyaman
- Lakukan olahraga ringan secara teratur untuk meningkatkan energi dan kualitas tidur.
Mengantuk memang sering dianggap sepele, tetapi bisa menjadi tanda kondisi kesehatan serius.
Jika rasa kantuk Anda mengganggu aktivitas sehari-hari, segera konsultasikan ke dokter atau klinik gangguan tidur.
Sebagai langkah awal, perbaiki pola tidur dan hindari faktor-faktor yang memicu kantuk.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.