Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Tetangga soal Kasus Remaja Bunuh Ayah dan Neneknya di Lebak Bulus

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/HANDOUT
Ilustrasi pembunuhan.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Seorang remaja berinisial MAS (14) diduga menikam orangtua dan neneknya di rumah yang berada di kawasan Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Sabtu (30/11/2024).

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 01.00 WIB tersebut membuat ayah pelaku, APW (40) dan neneknya, RM (69) meninggal di tempat.

Sementara, ibu pelaku, AP (40) berhasil melarikan diri dan kini dirawat di rumah sakit usai mengalami tusukan.

Berikut pengakuan tetangga dan sekuriti soal kasus remaja tikam orangtua dan neneknya di Lebak Bulus.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 5 Fakta Kasus Pembunuhan Bocah dengan Wajah Dilakban di Lebak

Pelaku dikenal baik dan sopan

Salah satu tetangga korban berinisial RS (70) mengaku terkejut dengan peristiwa pembunuhan tersebut.

RS mengatakan, MAS dikenal sebagai sosok remaja yang pendiam dan bersikap baik kepada orangtuanya, dikutip dari Kompas.com, Minggu (1/12/2024).

Menurutnya, MAS merupakan salah satu remaja yang rajin beribadah ke masjid yang lokasinya tak jauh dari kediamannya.

RS menuturkan, MAS bahkan hampir tak pernah absen untuk melakukan shalat Maghrib berjemaah di masjid.

"Anak itu sopan, diam, baik sekali, kalau ketemu menegur. Kami syok kok kejadianya seperti itu," jelas RS.

Baca juga: Motif Pembunuhan dan Alasan Pelaku Lilit Lakban Wajah Bocah di Lebak

Nenek pelaku dikenal senang bersosialisasi

Bukan hanya pelaku, nenek RM juga dikenal sebagai orang yang sangat baik dan senang bersosialisasi.

Warga sangat familiar dengan sosok RM karena sering mengikuti kegiatan dengan warga sekitar.

Nenek RM dikenal sebagai bendahara RW 6 Kelurahan Lebak Bulus dan sering terlibat dalam kegiatan keagamaan di masjid.

"Aktif di masjid, suka merawat orang yang meninggal, dia yang ngurus jenazah," terang RS.

"Jumat masih senam. Nenek (RM) masih senam bersama. (RS bilang ke RM), 'eh tumben enggak ikut pilkada', tutur RS.

Baca juga: Remaja India Meninggal Usai Jalani Operasi, Dokter Diduga Belajar dari YouTube

Ibu pelaku berhasil selamat karena lompat pagar

Seorang pengurus RW 8 Lebak Bulus, Irawan mengatakan, AP berhasil melarikan diri dengan cara melompat pagar rumah.

Saat MAS menikam ayah dan neneknya, AP keluar dari rumah, loncat pagar, memanjat, dan kabur dari lokasi tersebut.

Pelaku sempat mengejar AP sambil membawa pisau sebelum membuangnya ke tengah jalan yang tidak jauh dari rumah.

"Anaknya ngejar, tapi mungkin karena darahnya (berceceran di situ), dikira udah meninggal," jelas Irawan, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (30/11/2024).

Baca juga: Kisah Remaja Wonogiri Gelar Pertunjukan Wayang di Rumah Kosong Tepi Sawah, Videonya Viral

Pembunuhan terekam CCTV

Kepala Sekuriti RW 6 Lebak Bulus, Sulaiman mengatakan,  pihaknya mengetahui insiden itu melalui rekaman kamera CCTV.

Ia dan anak buahnya kemudian segera memantau posisi pelaku.

"Kebetulan pelaku pembunuhan kelihatan dari CCTV. Jadi kelihatan mereka lari ke depan," ucap Sulaiman.

Karena pelaku akan kabur, anak buah Sulaiman langsung menutup pintu gerbang perumahan. Namun, pelaku ternyata kabur dengan melompat pagar kompleks.

Meski demikian, MAS akhirnya berhasil ditangkap dan dibawa ke pos sekuriti.

Baca juga: Wanita di Thailand Divonis Mati Usai Terlibat dalam 14 Kasus Pembunuhan dengan Sianida

Sekuriti cek jasad korban

Sembari anak buahnya menangkap pelaku, Sulaiman langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).

Di rumah MAS, ia sempat melihat jenazah APW dan RM berada di dasar lantai rumah dengan jarak sekitar tiga meter.

"Jaraknya tiga meter. Jadi yang satu di sana (RM, di lantai), yang satu (APW) di pojok posisinya," terang Sulaiman.

Selain menemukan ayah dan nenek pelaku, Sulaiman juga mengetahui AP di depan rumah tetangga dalam kondisi terluka.

Sulaiman kemudian menghubungi warga sekitar agar AP dilarikan ke Rumah Sakit Fatmawati sekitar pukul 01.40 WIB.

(Sumber: Kompas.com/Abdul Haris Maulana, Achmad Nasrudin Yahya | Editor: Abdul Haris Maulana, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Diamanty Meiliana)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi