KOMPAS.com - Peneliti berhasil membuat rekonstruksi wajah Amenhotep III, Firaun yang meninggal 3.350 tahun lalu.
Penelitian terhadap wajah Firaun Amenhotep III dipublikasikan dalam jurnal Clinical Anatomy, Senin (2/12/2024).
Para peneliti mengungkap penampilan pemimpin Mesir kuno ini berdasarkan foto dari jasad yang diawetkan, serta data pengukuran dimensi tubuh, seperti berat badan, tinggi badan, hingga lingkar tubuh.
Baca juga: Arkeolog Temukan Kota Kuno Firaun Berusia 3.000 Tahun di Mesir
Tidak mudah merekonstruksikan wajah Amenhotep III, karena kondisi muminya rusak akibat perampokan dan terpapar kelembapan selama ribuan tahun.
"Sebagaian besar kepala sudah menjadi kerangka, sehingga tidak mungkin mengetahui langsung wajah seseorang selama hidup hanya dengan pengamatan semata, seperti yang terjadi pada mumi-mumi yang diawetkan dengan baik," tulis peneliti, dikutip dari IFL Science, Jumat (6/12/2024).
Masalah lainnya adalah mumi Amenhotep III juga tidak dibalsem dengan cara tradisional, tetapi diawetkan dengan cara yang aneh
Jasadnya tampak telah dikeringkan menggunakan cairan natron atau garam kimia jenuh dan diberi beberapa lapisan resin, sehingga wujudnya lebih mirip patung daripada mumi biasa.
Baca juga: Ilmuwan Pecahkan Misteri Kutukan Firaun yang Tewaskan 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun
Proses rekonstruksi wajah Firaun Amenhotep III
Untuk meroksuntruksi wajah sang raja, para peneliti mengandalkan catatan yang dibuat oleh ahli anatomi Australia, Grafton E. Smith. Dia adalah orang yang pertama kali memperlajari mumi Amenhotep III pada 1905.
Setelah melakukan referensi silang data dengan foto-foto jasad, para peneliti menemukan bahwa Smith salah mencatat panjang tengkorak 194 milimeter dari semestinya hanya 174 milimeter.
Smith juga mengukur jarak antara mata Amenhotep III, dimensi rongga matanya, lebar hidungnya, dan berbagai fitur wajah lainnya. Hal ini membantu para peneliti menciptakan model tengkorak yang akurat.
Hasil pemindaian tomografi dari individu yang masih hidup lalu diletakkan di atas model kerangka untuk memberikan gambaran jaringan lunak.
Ada dua gambar yang dihasilkan oleh peneliti. Gambar pertama dibuat secara objektif tanpa rambut dengam mata tertutup dan warna kulit abu-abu, karena tidak ada catatan yang menginformasikan model atau warna rambut Amenhotep III.
Baca juga: Arkeolog Temukan Pedang Ramses II yang Masih Berkilau, Berumur Lebih dari 3.000 Tahun
Gambar kedua dibuat lebih artistik, menampilkan versi Firaun yang berambut, bermata terbuka, dan penuh warna, lengkap dengan pakaian kerajaa Mesir kuno.
Rekonstruksi digital wajah gambar kedua itu dibuat oleh pakar grafis asal Brasil Cicero Moraes.
Sementara, penampilan tubuh Amenhotep III pernah diungkap dalam penelitian tahun 1970-an, dilansir dari Daily Mail (16/5/2024).
Firaun Amenhotep III disebut merupakan seorang pria dengan tubuh yang gemuk, tidak banyak bergerak, dan hampir botak. Dia juga menderita penyakit gigi pada tahun-tahun terakhir hidupnya.
Amenhotep III termasuk salah satu raja Mesir terkecil yang diketahui, tingginya hanya sekitar 156 cm.
Baca juga: Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun
Mengenal Firaun Amenhotep III
Amenhotep III memiliki memimpin periode paling gemilang dalam sejarah Mesir kuno. Dia dikenal sebagai raja yang membawa perdamaian dan kemakmuran dalam hal pembangunan, politik, maupun pencapaian budaya.
Dikutip dari BBC, Amenhotep III merupakan putra dari Tuthmosis IV dan Mutemwia. Ketika berusia 12 tahun, dia naik takhta dan memimpin mesir selama kurang dari 40 tahun dari 1391 hingga 1354 sebelum Masehi (SM).
Pada masa pemerintahannya, Amenhotep III berhasil mempertahankan warisan kerajaan yang membentang dari Sungai Efrat hingga Sudan dan mengukuhkan posisi Mesir.
Hal itu dilakukannya melalui diplomasi dan perkawinan campur dengan keluarga kerajaan Mitanni (Suriah), Babylonia dan Arzawa.
Baca juga: Arkeolog Ungkap Temuan Mumi Mesir Memiliki Janin Sebelum Diawetkan
Dia adalah firaun pertama yang menerbitkan buletin berita kerajaan tentang pernikahan, perjalanan berburu, dan proyek-proyek pembangunan.
Di bawah kepemimpinannya, bagian utama kuil di Luxor serta berbagai bangunan mengesankan di Karnak dan Memphis diciptakan.
Sebagai bentuk penghoramatan kepada sang raja, dibangun kuil peringatan di Kom el-Hettan yang dijaga oleh dua patung besar bernama Colossi of Memnon.
Amenhotep III meninggal sekitar tahun 1354 SM dan dimakamkan di cabang barat Lembah Para Raja yang terpencil.
Posisi firaun lalu digantikan oleh putranya, Amenhotep IV atau yang lebih dikenal dengan nama Akhenaten.
Baca juga: Saat Mesir Gelar Parade Megah untuk Pindahkan 22 Mumi Firaun...
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.