Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Bayi Tidak Boleh Minum Air Putih? Ini Bahayanya

Baca di App
Lihat Foto
FREEPIK
Ilustrasi bayi mengempeng. Mengapa Bayi Tidak Boleh Minum Air Putih?
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Air putih merupakan minuman menyehatkan yang mengandung nutrisi natrium dan kalium, meski dalam jumlah yang sedikit.

Namun, belum banyak yang tahu bahwa minuman nol kalori tersebut tidak boleh diberikan kepada bayi berusia 0-6 bulan.

Ketidaktahuan itu disampaikan oleh salah satu warganet di media sosial X pada Jumat (6/12/2024).

"Demi apa baru tau bayi gabole minum air??? shock bgt padahal kan cuma air aja gt maksudnya," tulis akun @co*****.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, mengapa bayi tidak boleh minum air putih?

Baca juga: Apa Dampak Minum Air Putih 2,5 Liter Setiap Hari pada Kesehatan Kulit?

Alasan bayi tidak boleh minum air putih

Dokter spesialis anak Rumah Sakit UNS Solo, Aisya Fikritama, Sp. A mengatakan, pemberian air putih kepada bayi yang masih berusia di bawah 6 bulan sebaiknya tidak dilakukan karena bisa menimbulkan banyak risiko.

"Memberikan air putih kepada bayi lebih banyak risiko daripada manfaatnya karena kebutuhan cairan bayi beda sama orang dewasa," ujarnya, saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (8/12/2024) malam.

Aisya menerangkan, bayi pada 6 bulan pertama kehidupan hanya membutuhkan cairan air susu ibu (ASI) eksklusif. Artinya, hanya boleh diberi ASI saja.

Namun, pada kondisi tertentu, susu formula bisa diberikan kepada bayi sebagai alternatif.

"Selain ASI sama susu formula, bayi di bawah 6 bulan tidak membutuhkan pemberian air putih tambahan sampai usianya 6 bulan," terang dia.

Menurut Aisya, kebutuhan cairan bayi berusia 0-6 bulan sudah tercukupi dengan pemberian ASI atau susu formula.

Baca juga: Apa Dampak jika Kita Kurang Minum Air Putih Setiap Hari?

Efek samping air putih untuk bayi

Selain tidak dibutuhkan, pemberian air putih untuk bayi di bawah 6 bulan justru bisa menimbulkan masalah kesehatan, seperti perut kembung dan penurunan kemampuan tubuh bayi menyerap nutrisi ASI.

Berikut efek samping memberikan air putih kepada bayi:

1. Perut kembung

Memberikan air putih kepada bayi bisa menyebabkan masalah pencernaan, seperti perut kembung.

"Bahayanya air putih untuk bayi adalah bisa menyebabkan perut kembung karena sistem pencernaan bayi belum sempurna" ucap Aisya.

Di samping itu, air putih juga bisa mengganggu proses pencernaan pada bayi.

2. Keracunan air

Bahaya berikutnya saat memberikan air putih kepada bayi adalah keracunan air atau intoksitasi air.

Intoksitasi air adalah kondisi ketika tubuh mengandung terlalu banyak air sehingga menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit. Kondisi ini bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani oleh pihak medis.

"Bayi di bawah usia 6 bulan bisa mengalami keracunan air (jika diberi air putih). Hal ini karena jika tubuh terlalu banyak mengandung air, kadar natrium dalam darah menjadi sangat rendah," kata Aisya.

"Sedangkan bayi berusia di bawah 6 bulan belum bisa mengeluarkan air berlebihan dari dalam tubuh mereka secara efisien. Akibatnya kelebihan air di tubuh mereka akan mengganggu keseimbangan elektrolit di dalam tubuh," imbuhnya

Adapun gejala intoksitasi air ini meliputi diare, muntah-muntah, dan pembengkakan tubuh.

Baca juga: Tren Kesehatan Minum Air Putih Dicampur Baking Soda, Apa Manfaatnya?

3. Diare

Memberikan air putih kepada bayi juga bisa menyebabkan diare. Apalagi jika air tersebut tidak steril dan terkontaminasi bahan lain yang bisa menyebabkan terjadinya infeksi saluran pencernaan atau diare.

"Bayi ini lebih rentan terkena infeksi virus ataupun bakteri karena daya tahan tubuhnya memang belum sempurna," kata Aisya.

Oleh karena itu, Aisya mengimbau kepada orang tua untuk memberikan air yang sudah dimasak hingga matang untuk melarutkan susu formula.

4. Kekurangan gizi

Risiko berikutnya memberikan air putih kepada bayi adalah kekurangan gizi.

Hal ini terjadi karena pemberian air putih bisa menyebabkan berkurangnya nafsu makan bayi. Selain itu, air putih juga bisa menghambat asupan nutrisi penting dari ASI atau susu formula.

"Padahal kan air putih itu kalorinya nol ya," ungkap Aisya.

Meski demikian, pada kondisi tertentu, bayi boleh minum air putih atas saran dokter, yaitu jika dehidrasi tinggi akibat diare, muntah-muntah, dan demam tinggi.

"Dokter akan memberikan air putih kepada bayi dengan takaran khusus yang dinamakan oralit," kata Aisya.

Selain mengandung air putih, oralit juga mengandung garam-garam elektrolit.

Baca juga: Seorang Pria Dilarikan ke RS akibat Terlalu Banyak Minum Air Putih dalam Waktu 5 Jam

Kapan bayi mulai boleh minum air putih?

Menurut Aisya, bayi boleh diberi air putih ketika sudah mendapat Makanan Pendamping ASI (MPASI), yakni setelah berusia 6 bulan.

"Ketika bayi sudah mendapatkan MPASI, maka mereka sudah cukup umur untuk minum air putih karena mereka juga membutuhkan lebih banyak energi dan cairan dari makanan atau minuman selain ASI," kata dokter spesialis anak itu.

Namun, Aisya menekankan, pemberian air putih untuk bayi berusia 6 bulan tidak boleh sembarangan.

"Takaran air putih untuk bayi berusia 6 bulan adalah 60 mililiter (ml) per hari," ujar dia.

Menurut The American Academy of Pediatrics (AAP), takaran pemberian air putih untuk bayi berusia 6-9 bulan adalah sekitar 118 ml.

Air putih bisa diberikan dengan bantuan sendok makan atau dot.

Seiring bertambahnya usia, takaran air putih akan bertambah sesuai dengan kebutuhan cairan dalam tubuh bayi.

"Pada usia 1-2 tahun, balita sudah bisa diberikan air putih sesuai kebutuhan cairan mereka yang disarankan, sekitar 227-946 ml per hari," tandasnya.

Air putih juga bisa diberikan kepada balita berusia 1-2 tahun jika dalam kondisi haus.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi